Bangkai Satelit NASA Mungkin Tak Jatuh di Indonesia

Reporter

Editor

Kamis, 22 September 2011 18:23 WIB

AP Photo/NASA

TEMPO Interaktif, Bandung - Meski tim pengamat khusus belum disiagakan, peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) di Bandung mengawasi pergerakan Upper Atmosphere Research Satellite dari rumah. Sebuah layar monitor pemantau jatuhnya satelit milik badan antariksa Amerika itu terpasang di kantor Lapan.

“Peneliti yang stand by di kantor belum ada, tapi selama ini bisa diawasi dari rumah,” kata peneliti bidang matahari dan antariksa Lapan-Bandung, Abdul Rachman, Kamis 22 September 2011.

Abdul Rachman dan sejawatnya membuat sistem pemantauan jarak jauh itu dengan memodifikasi perangkat lunak Orbitron yang umum dipakai pemantau benda jatuh di seluruh dunia.





Di kantor Lapan, pemantauan hanya dikhususkan untuk ancaman sampah antariksa yang berpotensi jatuh di wilayah Indonesia. Perkembangan posisi sampah antariksa itu bisa dipantau dari internet di rumah.

Hingga Kamis sore, garis lintasan Upper Atmosphere Research Satellite (UARS) masih berwarna hijau. “Ketinggiannya di atas 150 kilometer, masih aman. Kalau sudah kuning berarti waspada,” ujarnya. Garis warna kuning menunjukkan posisi benda di ketinggian 120-150 kilometer dari bumi.

Adul Rachman menyatakan kecil kemungkinan bangkai satelit berbobot sekitar 6 ton itu jatuh di wilayah Indonesia. Alasannya, kemiringan orbit UARS cukup besar, yaitu 57 derajat.

“Potensi ada, tapi tidak sebesar dibanding kemiringan yang lebih kecil seperti 5 derajat terhadap ekuator,” katanya. Kasus itu terjadi pada bangkai sebuah satelit pengamat cuaca yang jatuh di lautan Pasifik pada 2004.

Di luar angkasa, kata Abdul Rachamn, diperkirakan ada 16 ribu benda melayang. Tujuh persen diantaranya satelit luar angkasa, selebihnya sampah antariksa.

ANWAR SISWADI

Advertising
Advertising

Berita terkait

Satelit Boeing Hilang Kontak Lalu Hancur di Orbit, Regulator Antariksa AS Lacak 20 Puing

1 hari lalu

Satelit Boeing Hilang Kontak Lalu Hancur di Orbit, Regulator Antariksa AS Lacak 20 Puing

Sebuah satelit komunikasi yang dibuat oleh Boeing, Intelsat 33e, hancur di luar angkasa.

Baca Selengkapnya

Riset Pemindaian Laut Indonesia, Peneliti Korea Ungkap Tantangan Akses Lokasi dan Perizinan

1 hari lalu

Riset Pemindaian Laut Indonesia, Peneliti Korea Ungkap Tantangan Akses Lokasi dan Perizinan

Kerja sama teknologi kelautan Korea-Indonesia yang sudah terjalin sejak era Jokowi ini diharap bisa terus berlanjut di era Presiden Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

BRIN Proyeksikan Teleskop Baru di Timau untuk Amati Satelit dan Sampah Antariksa

11 hari lalu

BRIN Proyeksikan Teleskop Baru di Timau untuk Amati Satelit dan Sampah Antariksa

Selama ini, BRIN hanya mengandalkan pengamatannya menggunakan teleskop-teleskop berukuran diameter cermin 50 cm. Bahkan pakai binokuler.

Baca Selengkapnya

BRIN: Teleskop di Timau Akan Dipakai Pengamatan Satelit Buatan, selain Obyek Astronomi

18 hari lalu

BRIN: Teleskop di Timau Akan Dipakai Pengamatan Satelit Buatan, selain Obyek Astronomi

Menurut BRIN, teleskop di Observatorium Nasional Timau akan digunakan juga untuk memantau satelit buatan selain obyek astronomi.

Baca Selengkapnya

5 Bibit Siklon Tumbuh Dekat Indonesia Pada Ahad, Tersisa 2 yang Aktif Hari Ini

29 Juli 2024

5 Bibit Siklon Tumbuh Dekat Indonesia Pada Ahad, Tersisa 2 yang Aktif Hari Ini

Pada Ahad kemarin, 28 Juli 2024, sebanyak lima bibit siklon sempat terpantau terbentuk di utara khatulistiwa dekat dengan wilayah Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ada Perbedaaan Pemberlakukan antara Biaya Hak Penggunaan Starlink dan BHP Seluler

25 Juni 2024

Ada Perbedaaan Pemberlakukan antara Biaya Hak Penggunaan Starlink dan BHP Seluler

Terdapat perbedaan BHP untuk layanan internet berbasis satelit yakni Starlink dengan BHP untuk para penyelenggara telekomunikasi seluler.

Baca Selengkapnya

Iran Akan Luncurkan 2 Satelit pada Juli Nanti, Mengapa Amerika Serikat Khawatir?

23 Juni 2024

Iran Akan Luncurkan 2 Satelit pada Juli Nanti, Mengapa Amerika Serikat Khawatir?

Iran akan meluncurkan 2 satelit pada Juli. Negara Barat seperti Amerika Serikat selalu khawatir ia akan digunakan untuk meluncurkan senjata nuklir.

Baca Selengkapnya

Mengenal Teknologi GPS Tracker yang Antar Bos Rental Burhanis ke Sukolilo

13 Juni 2024

Mengenal Teknologi GPS Tracker yang Antar Bos Rental Burhanis ke Sukolilo

Teknologi tracking GPS mengantar Burhanis sampai ke Desa Sumbersoko di Sukolilo dalam upaya melacak mobilnya yang dibawa kabur penyewa.

Baca Selengkapnya

BRIN Cita-citakan Konstelasi 6 Satelit Penginderaan Jauh, Anggap Tak Muluk Secara Finansial

5 Juni 2024

BRIN Cita-citakan Konstelasi 6 Satelit Penginderaan Jauh, Anggap Tak Muluk Secara Finansial

Sejak dulu hingga kini, kata Kepala BRIN, Indonesia hanya punya satelit untuk telekomunikasi. Tak berkecukupan.

Baca Selengkapnya

Izinkan Starlink Padahal Sudah Punya Satelit Indonesia Raya, Kominfo: Dua-duanya Kita Berdayakan

28 Mei 2024

Izinkan Starlink Padahal Sudah Punya Satelit Indonesia Raya, Kominfo: Dua-duanya Kita Berdayakan

Konstelasi satelit Starlink berada di ketinggian lebih rendah daripada Satelit Indonesia Raya atau Satria-1.

Baca Selengkapnya