Bola Api Hijau di langit Amerika Serikat (Daily Mail/Bryan Bergon)
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) belum memastikan benda yang jatuh di Balaraja, Tangerang, Banten. Namun beberapa identifikasi sederhana bisa dilakukan untuk mengetahui identitas benda jatuh tersebut.
"Batu meteor jatuh memiliki energi besar sehingga bisa menimbulkan ledakan atau lubang di tanah," ujar peneliti bidang matahari dan antariksa Lapan, Abdul Rachman, kepada Tempo, Kamis, 21 Juni 2012.
Pada 29 April 2010, meteor seukuran buah kelapa jatuh di tengah pemukiman padat penduduk di Duren Sawit, Jakarta. Peristiwa ini disertai ledakan yang menghancurkan tiga rumah. Ketika itu, meteor jatuh melewati atap rumah dan menghantam dinding lalu menghancurkan bangunan.
Kejadian lain terjadi di Gianyar, Bali, 1 Januari 2008. Batu dari luar angkasa jatuh dan menciptakan lubang di tengah sawah.
Lain soal jika benda jatuh dari langit adalah mesin pesawat terbang. Pada 4 November 2010, komponen pesawat superjumbo Airbus A380 milik maskapai Qantas jatuh di Batam. Serpihan pesawat menghantam sebuah mobil, rumah, dan bangunan sekolah. "Komponen pesawat seperti ini jarang menimbulkan lubang," kata dia.
Ia menganjurkan masyarakat menghindari kontak fisik dengan benda jatuh. Benda seperti ini sampai ke bumi dalam kondisi terbakar. Panas yang tersimpan di dalam meteor bisa membahayakan orang yang menyentuhnya.
Lapan sendiri masih menunggu hasil identifikasi kepolisian mengenai benda jatuh di Balaraja. Jika kuat kemungkinan benda tersebut berasal dari langit, Lapan segera meluncurkan tim untuk melakukan investigasi.