TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 100 juta tahun yang lalu, burung yang hidup di Cina memiliki sayap pada kaki mereka. Para peneliti menemukan bukti bulu kaki besar pada 11 spesimen fosil burung dari China's Shandong Tianyu Museum of Nature.
Bulu tersebut menunjukkan bahwa burung pada awalnya memiliki empat sayap yang mungkin telah memainkan peran dalam evolusi penerbangan. Para ilmuwan melaporkan penelitian ini dalam jurnal Science.
Kebanyakan ilmuwan percaya bahwa burung berevolusi dari dinosaurus berbulu lainnya. Keyakinan ini didukung oleh penemuan fosil makhluk burung berbulu. Pada tahun 2000, para ilmuwan menemukan dinosaurus non-avian dengan bulu yang terletak pada lengan dan kaki. Dinosaurus ini disebut Microraptor, yang mungkin bisa terbang. Selain itu, spesimen dari Archaeopteryx, sebuah peralihan antara burung modern dan dinosaurus berbulu, menunjukkan struktur mirip bulu yang samar pada kaki mereka.
Sekarang, bulu kaki terlihat pada 11 fosil yang disimpan di museum dari periode sekitar 150 juta sampai 100 juta tahun yang lalu. Menurut para peneliti, bulu yang kaku tersebut menempel langsung pada kaki burung dan memiliki luas permukaan yang cukup besar untuk menjadi aerodinamis.
Para peneliti juga menganalisis bulu burung lain dan dinosaurus non-burung. Mulai dari bulu yang meliputi seluruh kaki pada dinosaurus hingga hilangnya bulu pada kaki mereka. Dan hari ini, burung modern hanya memiliki sayap pada lengan mereka.
Apakah awalnya burung menggunakan bulu-bulu kaki mereka untuk terbang dan bagaimana burung melakukannya, masih bisa diperdebatkan. Paleontolog Kevin Padian dari Universitas California mengatakan bahwa penelitian tersebut tidak memberikan bukti bahwa bulu berkontribusi dalam penerbangan.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.