TEMPO.CO, Jakarta--Para ilmuwan di Universitas Leeds berhasil memecahkan teka-teki berusia 300 tahun tentang ke arah mana inti bumi sebenarnya berputar. Hasil penelitian mereka menjelaskan bahwa inti bumi, yang terbuat dari logam solid, sebenarnya berotasi ke arah timur. Sementara selubung inti bumi yang merupakan logam cair berputar ke arah barat dengan kecepatan yang lebih rendah.
Gerakan rotasi ke arah barat akibat medan geomagnet sebenarnya sudah dikemukakan Edmund Halley, ilmuwan yang juga menemukan komet terkenal itu, pada tahun 1962. Namun baru kali ini para ilmuwan berhasil menemukan hubungan antara putaran inti bumi dan gerakan selubung inti bumi sebagai akibat dari pengaruh medan geomagnet bumi.
Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal ilmiah Proceedings of the National Academy of Sciences edisi 16 September itu membantu para peneliti untuk menjelaskan dinamika inti Bumi yang merupakan sumber medan magnet planet. Dalam beberapa dekade terakhir, seismometer mengidentifikasi putaran ke arah timur dan hal itu menunjukkan inti Bumi yang solid itu melakukan gerakan super-rotasi.
“Kasus ini bisa dijelaskan secara sederhana dengan teori aksi dan reaksi. Medan magnet mendorong inti bumi padat berputar ke timur, lebih cepat dari putaran Bumi dan pada saat yang sama mendorong selubung inti bumi yang cair berputar ke arah sebaliknya,” kata Philip Livermore, peneliti dari Lembaga Kajian Bumi dan Lingkungan di Universitas Leeds.
Inti padat Bumi yang berukuran sebesar bulan itu dibungkus oleh selubung cairan logam. Medan magnet internal Bumi sebenarnya berubah secara perlahan-lahan, dalam skala dekade, yang menyebabkan daya elektromagnetik mendorong inti dalam dan luar untuk berubah seiring waktu. Hal ini yang menyebabkan terjadinya fluktuasi dalam gerakan rotasi inti Bumi ke arah timur, sebuah fenomena yang sudah dilaporkan sejak 50 tahun terakhir oleh para ilmuwan.
Penelitian lain yang berfokus pada artefak arkeologi dan bebatuan berusia ratusan hingga ribuan tahun menyimpulkan bahwa gerakan rotasi tidak ke arah barat. Gerakan rotasi ke arah timur sebetulnya sudah ada dalam 3000 tahun terakhir. Dari model inilah terlihat bahwa inti Bumi ada yang berputar ke arah barat pada periode itu.
Sebuah model inti Bumi dibuat dengan menggunakan super-komputer raksasa Monte Rosa di Pusat Super-komputer Nasional di Lugano, Swiss. Dengan model terbaru ini, para peneliti bisa melakukan simulasi inti Bumi dengan tingkat akurasi 100 kali lebih baik ketimbang model lainnya.
LIVESCIENCE | GABRIEL TITIYOGA
Baca juga:
Baru 13 Tahun, Gadis Ini Kejar Gelar Master
Terminator, Polimer yang Bisa Beregenerasi
Samsung Mulai Siapkan Galaxy Gear 2
Napak Tilas Charles Darwin di Google Street View
Berita terkait
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo
26 November 2023
BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.
Baca SelengkapnyaJokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti
19 Agustus 2023
Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045
15 Juni 2023
Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.
Baca SelengkapnyaMemahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya
10 Desember 2022
Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.
Baca SelengkapnyaDi Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis
3 Desember 2022
Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
Baca SelengkapnyaSiti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya
25 November 2022
MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.
Baca SelengkapnyaBRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan
10 November 2022
Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.
Baca SelengkapnyaPresiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Baca SelengkapnyaPraktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
20 April 2022
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia
Baca Selengkapnya