Meteorit Rusia Dilelang Rp 750 Juta  

Reporter

Kamis, 3 Oktober 2013 14:45 WIB

Bentuk sebuah meteor yang turun dari languit ke kota Chelyabinsk, Rusia. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Yekaterinburg - Masih ingat meteor yang menghunjam wilayah Chelyabinsk, Federasi Rusia, pada Februari lalu? Pecahan terbesar meteor itu dilelang di situs niaga Avito.ru akhir pekan lalu. Pemiliknya, Alexei Usenkov, memasang harga 2,1 juta rubel atau sekitar Rp 750 juta. Hingga Kamis siang, 3 Oktober 2013 waktu Indonesia, situs serupa Kaskus tersebut masih memajang benda luar angkasa itu.

Pecahan meteorit yang ditemukan Usenkov itu beratnya 3,36 kilogram, berbentuk agak bulat dengan warna abu-abu dan kekuningan. Keaslian meteorit ini terjamin karena ada sertifikat dari Chelyabinsk State University yang menyatakan batu itu adalah pecahan meteorit dan bukan batuan Bumi.

Usenkov menemukan pecahan meteorit itu dalam sebuah ekspedisi pencarian di danau Chebarkul, sekitar seribu kilometer timur Moskow. Situs berita lokal 1obl.ru menyebutkan Usenkov juga menemukan lusinan pecahan meteorit dengan ukuran lebih kecil yang ia berikan kepada teman dan kerabatnya.

Usenkov sebenarnya ingin menyimpan pecahan meteor terbesarnya atau menyerahkannya ke museum. Namun ia mengurungkan niatnya setelah tahu ada operasi pencarian untuk menemukan pecahan meteorit yang lebih besar dari miliknya. "Kupikir batu ini bisa dipasang sebagai simbol sebuah mal di Chelyabinsk," kata Usenkov.

Meteor yang jatuh di Chelyabinsk itu beratnya diperkirakan mencapai 10 ribu ton sebelum hancur di atmosfer. Pecahan meteor yang berhasil menembus atmosfer menyebabkan getaran kuat saat melintasi langit wilayah Ural, sebelum jatuh di danau Chebarkul, sekitar 90 kilometer di sebelah barat Kota Chelyabinsk. Sedikitnya 1.500 orang terluka akibat pecahan kaca yang hancur karena getaran meteor yang melintas.

Ekspedisi pencarian melibatkan beberapa universitas, termasuk Ural Federal University dari Yekaterinburg. Tim dari universitas ini pernah menemukan pecahan meteorit Seymchan di wilayah Magadan, Rusia bagian timur, pada Agustus 2012. Meteorit seberat 77 kilogram berwarna abu-abu dan cokelat mirip karat besi tersebut dipajang di pintu masuk utama universitas.

Usenkov berharap ada yang membeli meteornya sebelum perayaan perdana jatuhnya meteor itu pada 15 Februari nanti. Ia berencana menggunakan uang hasil penjualan untuk membeli rumah.

RIA NOVOSTI | GABRIEL TITIYOGA


Topik Terhangat
Edsus Lekra |Senjata Penembak Polisi| Mobil Murah |Info Haji| Kontroversi Ruhut Sitompul


Berita Terkini
Mantan Hakim Agung Saksi Meringankan Kasus Korupsi
Buruh Desak Pemerintah Daerah Tak Patuhi Inpres
Dihukum Seumur Hidup, Pelatih Persibo Datangi PSSI
Ketemu Juventus di Liga Champions, Melo Galau



Berita terkait

Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

15 Agustus 2023

Museum Bern Akan Pamerkan Meteorit Berumur 3.500 Tahun, Jadi Mata Panah Pemburu Zaman Perunggu

Museum Sejarah Bern akan memamerkan koleksi unik mulai 1 Februari 2024 hingga 25 April 2025. Keunikannya, benda ini diduga bukan berasal dari bumi.

Baca Selengkapnya

Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

26 Maret 2023

Coperni Rilis TasTerbuat dari Meteorit Asli, Berapa Harganya?

Coperni menggambarkan tas ini sebagai objek unik yang secara halus menggabungkan arkeologi, desain, dan seni klasik dan primitif.

Baca Selengkapnya

Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

13 Maret 2023

Meteorit Tabrak Bulan Terekam Kamera Astronom Jepang di Bumi

Dibandingkan dengan di Bumi, di Bulan hanya ada eksosfer yang sangat renggang. Meteorit bisa lebih sering menabraknya.

Baca Selengkapnya

Militer AS Pastikan Meteorit Antarbintang Menghantam Bumi pada 2014

17 April 2022

Militer AS Pastikan Meteorit Antarbintang Menghantam Bumi pada 2014

Pada 2019 peneliti Harvard menulis bahwa meteorit sangat cepat yang merintis jejak melalui atmosfer pada tahun 2014 juga sebagai objek antarbintang.

Baca Selengkapnya

Studi: Meteorit Mars Mengandung Molekul Organik, tapi Bukan Bukti Kehidupan

14 Januari 2022

Studi: Meteorit Mars Mengandung Molekul Organik, tapi Bukan Bukti Kehidupan

Selama bertahun-tahun, para ilmuwan berdebat tentang bagaimana bahan kimia organik dalam meteorit ALH 84001 terbentuk.

Baca Selengkapnya

Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

25 November 2021

Pria Australia Mengira Temuannya Batu Tak Berharga, Ternyata Meteorit Langka

Batu itu sangat keras, bahkan gergaji khusus batu, bor, penggiling, dan termasuk palu godam, semuanya memantul dari permukaan batu.

Baca Selengkapnya

Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

22 Oktober 2021

Meteor Jatuh di Atas Bantal, Begini Kemungkinan Asteroid Tabrak Bumi

Meteor menembus atmosfer Bumi dan jatuh di sebuah rumah di Kanada beberapa waktu lalu. Beruntung ukurannya kecil.

Baca Selengkapnya

Teka-teki Meteorit 4,5 Miliar Tahun yang Menembus Atap Rumah Wanita di Kanada

18 Oktober 2021

Teka-teki Meteorit 4,5 Miliar Tahun yang Menembus Atap Rumah Wanita di Kanada

Batu meteorit itu diperkirakan berusia 4,5 miliar tahun, lebih tua dari apa pun yang ada di Bumi.

Baca Selengkapnya

Meteor Meledak di Atas Norwegia dan Ciptakan Ledakan Sonik

28 Juli 2021

Meteor Meledak di Atas Norwegia dan Ciptakan Ledakan Sonik

Meteor itu membangunkan warga ibu kota negara, Oslo, yang terkaget-kaget mendengar suara ledakan besar.

Baca Selengkapnya

Cina Punya Planetarium Terbesar di Dunia, Buka 17 Juli

10 Juli 2021

Cina Punya Planetarium Terbesar di Dunia, Buka 17 Juli

Planetarium itu akan memamerkan banyak benda koleksi bidang astronomi.

Baca Selengkapnya