Kontrasepsi bagi Pria, Mungkin Saja  

Reporter

Editor

Pruwanto

Rabu, 4 Desember 2013 03:41 WIB

Bbc.co.uk

TEMPO.CO, Melbourne - Menjaga sperma dari ejakulasi menjadi kunci terciptanya obat bagi pria yang ingin mencegah kehamilan. Terobosan ini ditemukan dalam sebuah studi pada tikus. Studi ini nantinya menawarkan harapan bagi metode baru alat kendali kelahiran untuk pria.

“Pencarian kontrasepsi pria yang layak telah menjadi tantangan medis selama bertahun-tahun," kata Sabatino Ventura dari Monash University, Australia, seperti dikutip dari Livescience, 2 Desember 2013. Ia bersama timnya menulis laporan ini dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.

Dibandingkan dengan kontrol kelahiran pada perempuan, versi kontrol pada laki-laki adalah tantangan biologis. Alih-alih menghentikan satu telur, pengendalian kelahiran pada laki-laki harus menghentikan setiap 1.500 sel sperma tiap detik. Tes awal membuktikan bahwa metode hormonal ternyata tidak efektif karena terlalu banyak efek samping yang ditimbulkan. Upaya untuk menghentikan produksi sperma juga sama sulitnya.

Studi baru ini mencoba memblokir transportasi sperma itu. Sperma disimpan pada epididimis yang berada di dalam testis. Ketika seorang pria berejakulasi, otot polos mendorong sperma dari epididimis itu. Sperma kemudian menuju tabung vas deferens lalu ke uretra dan akhirnya keluar dari tubuh. Reseptor pada otot menerima sinyal dari hormon untuk kontraksi, sehingga sperma bisa keluar.

Usaha sebelumnya untuk memblokir reseptor akan mengakibatkan penurunan kesuburan pria. Tetapi sebetulnya tidak sepenuhnya begitu. Tikus jantan yang reseptornya diblokir masih bisa memiliki keturunan lebih dari 50 persen dari kemampuannya.

Dalam studi ini, para peneliti membesarkan tikus yang reseptornya dikurangi. Mereka menemukan bahwa tikus betina tanpa reseptor masih bisa bereproduksi seperti biasa. Tetapi pada tikus jantan, mereka tak pernah bisa memiliki keturunan.

Tikus jantan tanpa reseptor tetap menghasilkan sperma normal. Ketika sperma ini diambil dan kemudian digunakan untuk inseminasi buatan, maka ia dapat menghasilkan bayi tikus normal. Hanya saja ketika reseptor dikurangi, saluran vas deferens tidak berkontraksi secara normal menanggapi rangsangan. Tetapi tidak menyebabkan gerakan sperma terhenti.

Nantinya, bentuk kontrasepsi khusus pria ini dapat dikonsumsi dalam bentuk pil. Salah satunya adrenoseptor sudah ada di pasaran untuk mengobati pembesaran prostat jinak. Namun, obat yang menghalangi reseptor lainnya, yaitu P2X1 masih perlu dikembangkan dan diuji efektifitasnya.

LIVESCIENCE | ISMI WAHID

Berita terkait

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

2 menit lalu

TImbulkan Opini Negatif Masyarakat, Pakar Nilai Informasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai ke Publik Tak Rinci

Pakar menilai komunikasi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai kepada publik belum optimal, kerap memicu opini negatif masyarakat

Baca Selengkapnya

PT BSI Hentikan Peledakan Tambang Emas Setelah Insiden Kepanikan Wisatawan

5 menit lalu

PT BSI Hentikan Peledakan Tambang Emas Setelah Insiden Kepanikan Wisatawan

Belum diperoleh keterangan dari pihak PT BSI ihwal tidak adanya aktivitas peledakan tambang emas pada Kamis ini.

Baca Selengkapnya

Polda Papua Tuding KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

8 menit lalu

Polda Papua Tuding KKB Bunuh Warga Sipil di Intan Jaya

Polda Papua menuding Kelompok kriminal bersenjata KKB atau telah membunuh warga sipil di Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kunjungi Dekranas Expo 2024 di Solo, Iriana Widodo Borong Banyak Kain, Perhiasan dan Tas

8 menit lalu

Kunjungi Dekranas Expo 2024 di Solo, Iriana Widodo Borong Banyak Kain, Perhiasan dan Tas

Iriana Widodo memborong berbagai hasil kerajinan tangan unggulan dari stan-stan itu di antaranya Dekranasda Provinsi Bali, Bangka Belitung dan Papua

Baca Selengkapnya

Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

10 menit lalu

Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

Apapun olahan telur, ada baiknya untuk memahami kandungan nutrisinya. Sebelum membeli, berikut fakta manfaat telur dan nutrisinya.

Baca Selengkapnya

Draf RUU Penyiaran, Pelarangan Siaran Ekslusif Jurnalisme Investigasi Hambat Pemberantasan Korupsi

11 menit lalu

Draf RUU Penyiaran, Pelarangan Siaran Ekslusif Jurnalisme Investigasi Hambat Pemberantasan Korupsi

Koalisi Masyarakat Sipil menyoroti draft revisi RUU Penyiaran yang bakal mengekang kebebasan pers karena melarang penayangan jurnalisme investigasi.

Baca Selengkapnya

ITS Luncurkan Jurusan S1 Bisnis Digital, Simak Cara Daftarnya

16 menit lalu

ITS Luncurkan Jurusan S1 Bisnis Digital, Simak Cara Daftarnya

Prodi Bisnis Digital ITS bertujuan untuk mendorong para mahasiswa menjadi adaptif dan progresif pada perkembangan bisnis.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus usai Temukan Potensi Raksasa di South Andaman

17 menit lalu

Pemerintah Bentuk Tim Eksplorasi Khusus usai Temukan Potensi Raksasa di South Andaman

Pemerintah menemukan potensi migas di Indonesia Bagian Barat, yakni South Andaman, North Sumatera Basin, South Sumatera Basin, dan North Java Basin

Baca Selengkapnya

Monster Tayang di Netflix, Film Thriller Indonesia yang Minim Dialog

18 menit lalu

Monster Tayang di Netflix, Film Thriller Indonesia yang Minim Dialog

Film Monster mengisahkan tentang 2 anak yang diculik dan dibawa ke sebuah rumah. Mereka berusaha menyelamatkan diri dari penculik yang kejam.

Baca Selengkapnya

Livin' by Mandiri Kini Layani Pembelian Nomor Spesial Telkomsel

31 menit lalu

Livin' by Mandiri Kini Layani Pembelian Nomor Spesial Telkomsel

Bank Mandiri berkolaborasi dengan Telkomsel menghadirkan promo diskon menarik hingga Rp290 ribu dan bonus kuota 20GB, untuk memeriahkan perayaan Hari Ulang Tahun Telkomsel ke-29.

Baca Selengkapnya