Ilustrasi mengisi baterai telepon seluler. Nydailynews.com
Professor Chen Xiaodong dari School of Materials Science and Engineering, NTU Singapura, mengatakan baterai baru itu membuat kemampuan mobil listrik membaik karena waktu isi ulangnya cuma lima menit. Ini setara dengan waktu yang dibutuhkan mobil konvensional saat diisi bahan bakar minyak di stasiun pengisian. "Baterai ini secara drastis mereduksi limbah beracun karena usia pakainya 10 kali lebih panjang dari generasi baterai litium-ion sekarang," ujar Chen, seperti ditulis laman kampus, 13 Oktober 2014.
Baterai litium-ion umumnya bertahan sekitar 500 kali siklus pengisian. Durasi ini sama dengan dua atau tiga tahun penggunaan normal. Setiap siklus pengisian ulang biasanya membutuhkan waktu sekitar dua jam hingga kapasitas baterai penuh. Dengan durasi pengisian yang lebih singkat, baterai baru yang dikembangkan Chen dan tiga koleganya itu tahan hingga 10 ribu siklus atau 20 kali lebih kuat dari tipe litium-ion.
Daya pakai baterai dari lumpur Lapindo Sidarjo ini sama seperti baterai lain, bisa nyala sampai lima jam nonstop. Juga mengungguli baterai buatan Cina.