TEMPO.CO, Jakarta - Sisa-sisa fosil dari empat spesies ular purba ditemukan di Inggris, Portugal dan Amerika Serikat. Fosil ular itu diyakini sebagai yang paling tua. "Umurnya sekitar 143-167 juta tahun lalu," kata tim peneliti, seperti dikutip Livescience, Rabu, 28 Januari 2015.
Fosil ular tertua ini bisa membantu peneliti untuk lebih memahami bagaimana hewan melata ini berkembang dan berevolusi. Sebab, fosil itu berusia 70 juta tahun lebih tua dari fosil ular tertua yang dikenal sebelumnya, dengan umur sekitar 100 juta tahun. (berita lainnya: Fosil Ular Tertua Sempat Dikira Kadal)
Dengan demikian, ular ini hidup jauh sebelum Nabi Adam lahir. Adam dipercaya oleh penganut agama langit sebagai manusia pertama di bumi, meskipun masanya disebutkan berbeda-beda. Ad a yang menyebut, misalnya, Adam diciptakan sekitar 3760-2830 SM.
Temuan fosil-fosil baru ini menantang teori sebelumnya yang menyatakan bahwa struktur tengkorak ular yang panjang dan tipis merupakan fitur yang berevolusi setelah satwa ini kehilangan kaki dan mengembangkan bentuk tubuh memanjang. (Baca juga: Ular Juga Punya Cara untuk Bercinta)
"Sebaliknya, tengkorak ular berkembang pertama kali, lalu diikuti hilangnya kaki," kata pemimpin penelitian, Michael Caldwell, seorang profesor dan Kepala Departemen Ilmu Biologi Universitas Alberta di Kanada. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal Nature Communications, 27 Januari 2015. (Baca: Si Pelari Pagi di Awal Dinosaurus)
Caldwell mengidentifikasi spesies pertama ular purba itu secara tidak sengaja. Saat itu, ia membuka laci di Museum Sejarah Alam di London pada 2004. Di sana, ia menemukan sisa-sisa binatang purba yang telah dideskripsikan pada 1990-an sebagai jenis kadal. Namun, setelah memeriksa rahang atas hewan itu dan tulang yang menyandang gigi, Caldwell menyadari bahwa spesimen itu sebenarnya adalah ular.