Macan Tutul Ini Terluka, Lalu Dirawat di Garut  

Reporter

Rabu, 11 November 2015 05:04 WIB

Macan tutul tengah mengendap untuk memburu seekor ikan di tengah sungai berlumpur. Macan tutul sangat ahli memburu ikan, namun sangat sedikit yang berhasil mendokumentasikannya melalui fotografi. Dailymail

TEMPO.CO, Bandung - Seekor macan tutul terluka yang turun ke permukiman warga dari Gunung Syawal, Ciamis, mendapat perawatan di Taman Satwa Cikembulan, Garut. Kondisi macan tutul dilaporkan mulai pulih dan mau menyantap seekor ayam di dalam kandang karantina, Selasa, 10 November 2015.

Manajer Operasional Taman Satwa Cikembulan Rudy Arifin mengatakan, macan tutul itu masih muda. Usianya ditaksir sekitar 1 tahun dan berjenis kelamin betina. "Ketika datang kondisinya sakit parah, kurus, ada luka masih basah di kening, dan matanya seperti buta," kata Rudy ketika dihubungi Selasa, 10 November 2015.

Macan itu datang Senin malam, 9 November 2015, diantar rombongan petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ciamis. Kondisi lainnya adalah macan itu kelaparan, mengalami dehidrasi atau kurang cairan, dan stres. "Semalam diberi cairan infus oleh dokter hewan, sekitar subuh dia bangun dan makan ayam," ujar Rudi.

Sampai Selasa siang, 10 November 2015, anak macan itu telah menghabiskan dua botol cairan infus. Dokter juga secara berkala memberikan obat tetes mata, antibiotik, dan vitamin. Anak macan yang panjangnya dari kepala hingga ujung ekor itu sekitar 1 meter, kata Rudy, memiliki berat tubuhnya hanya 20 kilogram. "Tulang-tulangnya menonjol, normalnya seusia itu (beratnya) sekitar 30 kilogram," kata dia.

Biaya perawatan macan tersebut hingga pulih ditanggung sepenuhnya oleh Taman Satwa Cikembulan sebagai salah satu lembaga konservasi. Biaya itu di antaranya berasal dari tiket pengunjung. Ia berharap setelah macan itu pulih namun ternyata tidak layak dilepasliarkan ke alam, satwa dilindungi tersebut bisa menjadi bagian dari koleksi satwa di tempatnya.

Sebelumnya, di Taman Satwa Cikembulan terdapat 6 ekor macan tutul (Panthera pardus), terdiri dari 5 ekor jantan, dan seekor betina. Rudy berharap macan betina baru itu nantinya bisa dikawinkan agar berkembang biak.

Sebelumnya diberitakan, warga Dusun Kersamenak, Desa Pamokolan, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menemukan seekor macan tutul di kebun tak jauh dari Gunung Syawal, Senin pagi, 9 November 2015.

Kepala Bidang Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Ciamis, Djundjun Nurdjaman mengatakan, macan tutul itu ditemukan di kebun. Awalnya, warga mengira macan tersebut sudah mati. Kemudian, warga menghampirinya.




"Ternyata masih hidup. Warga lalu menangkapnya," kata Djundjun. Warga lalu melaporkan penemuan macan tutul itu kepada polisi dan petugas polisi hutan. Macan tutul kemudian dibawa ke Pos Polisi Hutan di Imbanagara, Ciamis.

ANWAR SISWADI


Advertising
Advertising

Berita terkait

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

9 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

35 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

41 hari lalu

Penyebab Harimau Sumatera Masuk Kampung dan Timbulkan Konflik Manusia dan Satwa Liar

Ekolog satwa liar Sunarto menjelaskan konflik Harimau Sumatera dengan manusia akibat beberapa faktor termasuk kondisi individual dan habitatnya.

Baca Selengkapnya

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

5 Maret 2024

Empat Satwa Kunci Aceh Terancam Deforestasi

BKSDA Aceh mengkhawatirkan dampak deforestasi terhadap satwa liar. Ancaman tertinggi dihadapi empat satwa kunci di hutan Aceh.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

3 Maret 2024

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia, Apa yang Dilakukan Sutradara Katie Cleary?

Peringati Hari Satwa Liar Sedunia sangat penting. sebab kehidupan manusia tidak akan terlepas dari binatang. lalu apa yang harus dilakukan?

Baca Selengkapnya

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

28 Februari 2024

Mau Jual Anak Orang Utan ke Luar Negeri, Dua Warga Aceh Tertangkap di Medan

PN Medan memvonis dua warga Aceh karena terbukti menangkap dan hendak menjual dau ekor anak orang utan ke luar negeri

Baca Selengkapnya

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

27 Februari 2024

Khatib Masjid Aceh Dibekali Fatwa Larangan Perburuan Satwa Liar

Sebanyak 35 khatib masjid di Aceh diberi bekal pengetahuan soal larangan berburu satwa liar dan satwa dilindungi.

Baca Selengkapnya

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

18 Februari 2024

Kasus Kematian Harimau di Medan Zoo, Kebun Binatang Dianggap Penjara Berkedok Wadah Konservasi dan Edukasi Satwa Liar

Kematian beruntun lima harimau di Medan Zoo menuai kecaman organisasi global perlindungan satwa liar. Kebun binatang dinilai sebagai penjara satwa.

Baca Selengkapnya

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

13 Februari 2024

Laporan PBB: Situasi Satwa Liar di Bumi Mencemaskan

Hiu bambu dan tiga satwa liar yang hidup di Indonesia masuk dalam laporan PBB. Ribuan spesies yang bermigrasi dalam situasi mengkhawatirkan.

Baca Selengkapnya

Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

26 Januari 2024

Penguin Kecil Bikin Penerbangan di Bandara Wellington Selandia Baru Delay

Penguin kecil ini merasa tidak nyaman karena suhu yang panas, akan dilepas ke alam liar setelah perawatan di kebun binatang.

Baca Selengkapnya