Ini Saklar Ajaib Anti-Kekeringan untuk Tanaman

Reporter

Rabu, 3 Februari 2016 23:01 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, Riverside - Sebuah saklar "on-off" inovatif yang ditanamkan ke dalam protein tumbuhan kelak dapat membantu petani mempersiapkan tanamannya menghadapi kekeringan panjang dengan cara yang sederhana. Petani cukup menyemprotkan senyawa kimia pertanian yang umum digunakan pada tanamannya.

Teknik baru ini, yang dilaporkan dalam jurnal Nature, bekerja dengan cara menutup pori-pori kecil pada daun yang disebut stomata. Lubang-lubang kecil tersebut berfungsi memasukkan karbon dioksida, yaitu unsur penting dalam fotosintesis, namun menghabiskan banyak air dalam prosesnya.

"Tak masalah kehilangan banyak air ketika air di sekitarnya berlimpah," kata Sean Cutler, ahli biologi tumbuhan di University of California di Riverside, yang menjadi penulis utama studi itu. "Tapi, ketika air minim, tanaman harus menghentikan pertumbuhannya untuk menghemat air."

Selama ini program penyilangan tanaman difokuskan pada pencapaian hasil panen yang tinggi ketimbang mengelola penggunaan air pada tanaman, tapi ancaman kekeringan dan perubahan iklim memaksa para peneliti meningkatkan kemampuan tanaman untuk menenggang minimnya suplai air.

Salah satu cara tumbuhan merespons keterbatasan air adalah meningkatkan level hormon asam abscisic (ABA). Hormon ini memangkas air yang hilang dengan menutup stomata.

Lebih dari satu dasawarsa para peneliti berusaha mencari protein yang mendeteksi ABA dan memicu munculnya respons tersebut. Pada 2009, Cutler dan kelompoknya berhasil menemukan protein itu.

Tim Cutler mulai melakukan eksplorasi untuk menerapkan temuannya dengan cara yang sederhana. Mereka memetakan lokasi di mana ABA terikat dengan reseptor protein dan menciptakan sebuah perpustakaan yang berisi informasi tentang semua mutasi yang mungkin terjadi pada tempat itu.

Cutler dan kelompoknya juga menguji reseptor mutan mereka dengan zat kimia yang biasa digunakan di pertanian. Salah satu zat kimia yang diuji adalah fungisida mandipropamid, yang tampaknya cukup kuat untuk mengikat reseptor ABA dan menyebabkan protein itu berubah bentuk.

Dengan mengekspresikan reseptor yang telah direkayasa pada tanaman Arabidopsis thaliana dan tomat, para ilmuwan berhasil membuat tanaman yang sanggup bertahan hidup ketika menghadapi kekurangan air ketika disemprot dengan mandipropamid.

"Tapi kami belum tahu bagaimana biaya penggunaan pendekatan ini pada tanaman di lahan pertanian," kata Cutler. Syngenta, sebuah perusahaan pertanian di Basel, Swiss, telah memiliki lisensi paten atas penemuan ini dan tengah mengevaluasi teknologi tersebut.

John Passioura, peneliti di Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization di Canberra, Australia, ragu akan potensi teknik tersebut. Dia memperkirakan teknik itu hanya memberi manfaat kecil dibanding metode pengaturan penggunaan air dan pertumbuhan tanaman yang ada saat ini, seperti menyesuaikan jumlah nitrogen yang diterima tumbuhan.

Menurut dia, menutup stomata akan mengganggu kemampuan tumbuhan dalam mengatur temperatur daun. "Mengurangi efek pendinginan evaporasi yang dihasilkan oleh transpirasi, tumbuhan akan kepanasan," ujarnya.

Kendati begitu, pendekatan yang dilakukan Cutler dan timnya amat kreatif dan dapat diaplikasikan pada reseptor tanaman berbeda yang mengatur aspek pertumbuhan tanaman yang lain, kata Jian-Kang Zhu, ahli biologi tumbuhan di Purdue University di West Lafayette, Indiana.

"Ini adalah awal yang menarik," ujarnya. "Tekanan kekeringan adalah masalah yang sulit dipecahkan. Kami membutuhkan berbagai pendekatan baru."

NATURE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

9 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

11 jam lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

1 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

1 hari lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

1 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

2 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

2 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

2 hari lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

2 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya