Ada Alien Berbentuk Mikroba? Ilmuwan Ini Punya Jawabannya

Reporter

Selasa, 19 Juli 2016 04:15 WIB

Mayat diduga alien yang ditemukan pada insiden UFO Roswell tahun 1947. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Huntsville - Kalau Anda membayangkan alien sebagai makhluk dengan kecerdasan tinggi, jangan kecewa bila ternyata kehidupan asing itu hanyalah mikroba. Paling tidak itulah yang ditemukan ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA).

Makhluk yang ditemukan itu tidak mempunyai kepala lonjong, berkulit hijau, atau mata hitam besar menakutkan seperti alien yang sering digambarkan dalam film fiksi ilmiah. Namun bakteri ini adalah bukti adanya kehidupan asing di luar bumi kita, dan yang mengagetkan, bentuknya mirip organisme di bumi.

Begitulah kesimpulan Richard B. Hoover, seorang ahli astrobiologi NASA di Marshall Space Flight Center, Alabama, yang merilis temuannya dalam Journal of Cosmology.

Selama 10 tahun, Hoover telah menjelajahi daerah terpencil di Antartika, Siberia, dan Alaska untuk mengumpulkan serta mempelajari meteorit. Fosil bakteri alien itu ditemukan Hoover dalam meteorit kategori amat langka yang disebut CI1 carbonaceous chondrite. Hanya sembilan meteorit dari kelas itu yang ditemukan jatuh ke bumi.

Meski sulit dipercaya, Hoover meyakinkan bahwa temuannya mengungkap fosil itu bukti adanya bakteri yang hidup dalam meteorit, sisa-sisa organisme hidup yang ada kemungkinan berasal dari komet, bulan, dan benda langit lainnya. "Temuan itu mengisyaratkan bahwa kita tidak sendirian di alam semesta ini," katanya.

"Saya menginterpretasikannya sebagai indikasi bahwa kehidupan tersebar lebih luas daripada terbatas hanya di planet Bumi. Bidang studi ini nyaris tak ada yang menyentuh karena, sejujurnya, banyak ilmuwan yang percaya hal ini mustahil."

Selanjutnya: Menggunakan suatu proses yang sederhana...
<!--more-->

Menggunakan suatu proses yang sangat sederhana, Hoover memecahkan batu meteorit itu dalam lingkungan steril sebelum memeriksa permukaan yang baru dipecahkan tersebut di bawah mikroskop pemindai elektron dan sebuah mikroskop pemindai elektron medan emisi. Peralatan standar itu membantunya memeriksa setiap milimeter permukaan batu untuk mencari bukti fosil alien.

Dia menemukan fosil mikroorganisme itu tidak terlalu berbeda dari bakteri yang ditemukan di bawah kaki kita. "Yang menarik, dalam banyak kasus, mereka dapat dikenali dan bisa diasosiasikan dengan spesies generik di Bumi," kata Hoover. "Tapi ada juga yang sangat aneh dan tidak terlihat seperti bakteri apa pun yang pernah saya identifikasi. Saya telah menunjukkannya kepada banyak pakar lain, namun mereka juga bingung."

Ilmuwan lain menyatakan bahwa implikasi dari riset ini sangat menggemparkan, mendeskripsikan temuan itu sangat penting, pelik, dan luar biasa. Tapi David Marais, ahli astrobiologi NASA di AMES Research Center, menyatakan bahwa dia sangat berhati-hati sebelum mendukung temuan itu.

Klaim penemuan makhluk asing semacam itu sudah pernah terjadi sebelumnya, dan ternyata palsu. "Ini adalah klaim yang luar biasa, karena itulah saya membutuhkan bukti yang luar biasa pula," kata Marais.

Menyadari bahwa studi ini akan mengundang kontroversi, dewan redaksi Journal of Cosmology mengundang sejumlah anggota komunitas ilmiah untuk menganalisis hasilnya serta menulis kritik mengenai temuan itu. "Kami mengundang 100 pakar dan menyebarkan undangan umum kepada lebih dari 5.000 ilmuwan dari komunitas ilmiah untuk mengevaluasi makalah itu dan untuk menawarkan analisis kritis mereka," kata Rudy Schild, ilmuwan di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, pemimpin redaksi Journal of Cosmology.

Selanjutnya: Pada pernyataan resmi...
<!--more-->

Pada pernyataan resminya itu, Schild menyatakan bahwa belum pernah ada makalah lain dalam sejarah ilmu pengetahuan yang menjalani penyaringan menyeluruh seperti temuan Hoover. "Sebelumnya juga tak ada komunitas ilmiah yang diberi kesempatan untuk menganalisis secara kritis sebuah makalah riset sebelum makalah itu dipublikasikan," tulisnya.

Seth Shostak, astronom senior di SETI Institute, mengatakan ada setumpuk keraguan untuk mempercayai publikasi semacam itu. Jika benar, implikasinya akan merambat jauh ke berbagai bidang ilmu pengetahuan dan astronomi. "Mungkin kehidupan dibenihkan di bumi; dia dikembangkan di komet, misalnya; dan mendarat di sini ketika meteorit menghantam Bumi muda," kata Shostak. "Temuan itu mengindikasikan bahwa kehidupan tidak benar-benar bermula di bumi, melainkan dimulai ketika tata surya mulai terbentuk."

Keraguan untuk mempercayai klaim baru itu sesuatu yang umum, kata Hoover, dan memang sangat diperlukan dalam sains. "Sering kali perlu masa yang lama sebelum para ilmuwan mulai mengubah pikiran mereka terhadap apa yang valid dan mana yang tidak," ujarnya. "Saya yakin akan ada banyak sekali ilmuwan yang sangat skeptis dan itu OK."

Hingga riset Hoover itu diverifikasi secara independen, Marais mengatakan temuan tersebut harus dianggap sebagai memiliki potensi tanda kehidupan. "Para ilmuwan akan mengangkat riset ini ke tingkat investigasi berikutnya, termasuk konfirmasi independen terhadap hasil temuan itu oleh laboratorium lain, sebelum temuan tersebut dapat diklasifikasikan sebagai tanda kehidupan yang telah dikonfirmasi," ujarnya.

Hoover menyatakan tidak khawatir atas proses tersebut dan terbuka untuk penjelasan lain. "Jika seseorang dapat menjelaskan bagaimana mungkin menemukan sisa-sisa kehidupan yang tak mempunyai nitrogen, atau nitrogen di bawah batas yang dapat dideteksi seperti yang saya miliki, dalam periode waktu sesingkat 150 tahun, saya akan sangat tertarik mendengarnya," kata Hoover. "Saya telah berbicara dengan banyak ilmuwan mengenai hal ini dan tak seorang pun mampu menjelaskan."

JOURNAL OF COSMOLOGY | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

17 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

23 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

1 hari lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

1 hari lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

1 hari lalu

Ditangkap di Australia, Mantan Pilot Marinir AS Akui Bekerja dengan Peretas Cina

Mantan pilot Marinir AS yang menentang ekstradisi dari Australia, tanpa sadar bekerja dengan seorang peretas Tiongkok, kata pengacaranya.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

1 hari lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

1 hari lalu

Kekayaan Pendiri Google Mencapai Bilangan Kuadriliun, Berapa Triliun?

Gabungan kekayaan pendiri Google Larry Page dan Sergey Brin mencapai kuadriliun. Berapa triliun banyaknya?

Baca Selengkapnya

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

1 hari lalu

Korea Utara Dukung Resolusi PBB untuk Keanggotaan Palestina

Korea Utara pada Ahad mendukung resolusi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang memberikan "hak dan keistimewaan" kepada Palestina

Baca Selengkapnya

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

1 hari lalu

7 Momen Langka Sidang Majelis Umum PBB Sepanjang Masa: Terbaru Dubes Israel Hancurkan Piagam PBB

Dubes Israel untuk PBB Gilad Erdan mengeluarkan mesin penghancur kertas di podium Sidang Majelis Umum PBB pada Jumat, 10 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

3 hari lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya