Seorang pria bermain aplikasi Pokemon Go di ponsel pintarnya di Tokyo, Jepang, 22 Juli 2016. Pokemon Go sendiri sebenarnya dijadwalkan untuk dirilis di Jepang pada Rabu (20/7/2016) lalu. Niantic, Pokemon Go, dan Nintendo, tiga pihak di balik game tersebut, tidak mengungkapkan secara jelas alasan keputusan penundaan tersebut. (AP Photo)
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu hal terbaik tentang Pokemon GO adalah pemain menjadi lebih aktif, entah ke luar rumah atau berjalan-jalan. Bahkan, meski rumah atau apartemen tempat tinggal sang pemain kebetulan berada di dekat sebuah PokeStop, pemain akan menemukan banyak Pokemon saat duduk di atas sofa, dan satu-satunya cara menangkapnya adalah berjalan kaki.
Namun alangkah baiknya jika ada sepatu yang tak hanya membuat pemain berpindah dari titik A ke titik B, tapi juga bisa memberi peringatan jika ada Pokemon yang muncul? Itulah alasan mengapa sepatu Vixole Matrix dibuat.
"Sepatu ini adalah sepatu elektronik atau e-sneaker dengan layar terpasang yang menyelaraskan dengan telepon dan bergetar setiap kali Pokemon dekat," demikian pernyataan situs Vixole, perusahaan start-up produsen sepatu itu.
Sepatu Vixole Matrix terdiri atas sembilan sensor yang merespons gerakan dan suara, serta layar LED kecil yang bisa diprogram untuk menampilkan secara virtual gambar apa pun yang bisa terbayangkan.
Meskipun fungsionalitas Pokemon GO paling dinikmati oleh para penggemar game yang terobsesi, sepatu itu juga bisa berinteraksi dengan telepon pintar menggunakan cara tradisional, termasuk saat menerima e-mail atau pesan.
