Greenpeace: Apple Perusahaan dengan Energi Bersih Tertinggi

Reporter

Jumat, 13 Januari 2017 20:01 WIB

Presiden SBY bersama Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo meninjau kapal Greenpeace Rainbow Warior di Pelabuhan Nusantara Pura I, Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (7/6). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Hongkong - Greenpeace baru saja merilis laporan tahunan Click Clean tahun 2016. Laporan ini adalah laporan tahunan Greenpeace mengenai perusahaan dengan tindakan lingkungan, seperti penggunaan energi bersih, terbaik sepanjang tahun.

Hasil laporan yang dibuat Greenpeace 2016 tidak berbeda jauh dengan hasil tahun sebelumnya. Tahun 2016, Apple kembali dinobatkan sebagai perusahaan teknologi paling hijau.

Menurut laporan itu, Apple memimpin di antara platform operator lain sebagai perusahaan hijau dengan kategorisasi Indeks Energi Bersih Greenpeace. Apple menerima nilai mengesankan di angka 83 persen, seperti dilansir melalui Phonearena.com, Jumat 13 Januari 2017.

Selain Apple, perusahaan teknologi yang turut dianggap melakukan tindakan penghijauan yang baik berkaitan dengan energi bersih adalah Facebook dan Google. Facebook mendapatkan penilaian 67 persen. Sedangkan Google menerima penilaian 56 persen sebagai perusahaan dengan energi bersih.

Ketiga perusahaan berjanji untuk bekerja ke arah penggunaan energi bersih terbarukan hingga 100 persen dan ketiga perusahaan telah membuat langkah besar menuju arah penggunaan energi bersih tersebut.

Langkah nyata terlihat dari pembangunan yang tengah dilakukan perusahaan. Saat ini Apple diketahui tengah membangun kantor pusat baru, Apple Campus 2, yang akan didukung dengan penggunaan panel surya seluas 700 ribu kaki persegi atau sekitar 65 ribu meter persegi.

Google juga berjanji pusat data dan kantornya akan didukung oleh energi terbarukan mulai tahun ini.

Pemenang dalam kategori terbersih dari peringkat satu tahun ini dipegang oleh Switch, perusahaan pendatang baru di daftar perusahaan teknologi. Perusahaan ini berbasis di Las Vegas dan menurut Greenpeace perusahaan ini sudah berjalan secara eksklusif dalam pemakaian energi bersih. Sehingga perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan teknologi yang paling ramah lingkungan.

Kartu skor Switch menunjukkan bahwa perusahaan ini telah mencetak penilaian A di setiap kategori. Perusahaan ini diketahui menyediakan layanan telekomunikasi, komputasi awan, dan layanan colocation.

Perusahaan yang tertinggal di belakang, sebagian besar di pasar masih menggunakan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama. Mereka antara lain Baidu, Alibaba, dan Tencent.


Lalu beberapa perusahaan Amerika Serikat yang juga perlu melakukan perbaikan adalah Amazon denan indeks 17 persen, Microsoft indeks 32 persen, dan Oracle dengan indeks 8 persen.


PHONE ARENA | MAYA NAWANGWULAN

Berita terkait

KLHK Tangkap Buron Tersangka Korlap Penambangan Pasir Timah Ilegal di Belitung

1 jam lalu

KLHK Tangkap Buron Tersangka Korlap Penambangan Pasir Timah Ilegal di Belitung

KLHK saat ini memburu 58 buron tersangka pidana lingkungan hidup. Bentuk tim khusus bernama Satgasus Cakra.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

7 jam lalu

Greenpeace Kritik Rencana Bahlil Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas

Greenpeace Indonesia mengkritik rencana Menteri Bahlil Lahadilia bagi-bagi izin tambang ke Ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

9 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

10 hari lalu

Terpopuler: Perjalanan Bisnis Sepatu Bata hingga Tutup Pabrik, Kawasan IKN Kebanjiran

Terpopuler: Perjalanan bisnis sepatu Bata yang sempat berjaya hingga akhirnya tutup, kawasan IKN kebanjiran.

Baca Selengkapnya

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

11 hari lalu

Massa Aksi Desak Bank Setop Beri Pendanaan Buat Energi Kotor Seperti Batu Bara, Mengapa?

Energi kotor biasanya dihasilkan dari pengeboran, penambangan, dan pembakaran bahan bakar fosil seeperti batu bara.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

14 hari lalu

Greenpeace Sebut Pembukaan Lahan Hutan untuk Sawit Pemicu Utama Deforestasi

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia atau GAPKI mengklaim ekspor ke luar negeri turun, terutama di Eropa.

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

16 hari lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

16 hari lalu

Ratusan Ribu Hektare Sawit Ilegal Kalimantan Tengah akan Diputihkan, Dinas Perkebunan Mengaku Tidak Dilibatkan

Lebih dari separo lahan sawit di Kalimantan Tengah diduga berada dalam kawasan hutan. Pemerintah berencana melakukan pemutihan sawit ilegal.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

20 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

20 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya