Robert Taylor, Sarjana Psikologi Pioner Internet

Reporter

Kamis, 20 April 2017 05:00 WIB

Almarhum Robert William Taylor, pioner internet dan penemu mesin pencari AltaVista. (washingtonpost.com)

TEMPO.CO, Jakarta- Pioner Internet modern Robert William Taylor meninggal pada usia 85 tahun karena komplikasi penyakit Parkinson di rumahnya di Woodside, Calif, Amerika Serikat, Kamis pekan lalu, 13 April 2017. Namun berita kematiannya baru dirilis Senin, 17 April 2017.

Dia bukan seorang saintis komputer, melainkan berlatar belakang psikologi. Robert lahir 10 Februari 1932 di Dallas dan diadopsi 28 hari kemudian di San Antonio oleh pendeta metodis Rev. Raymond Taylor dan istrinya, Audrey. Setelah mendapatkan gelar sarjana dari Southern Methodist University di Dallas, ia melanjutkan sekolah pascasarjana psikologi di University of Texas di Austin. Dia mengerjakan tesis dalam psikologi eksperimental tentang bentuk baru interaksi manusia-komputer.

Baca juga: Obituari Robert Taylor

Penelitian tesisnya difokuskan pada bagaimana telinga dan otak melokalisasi suara. Untuk menganalisa data, ia harus membawanya ke pusat komputasi universitas. Di sanalah dia melihat anggota staf pusat komputasi di belakang dinding kaca pelindung membantu mengoperasikan komputer berbingkai besar.

Operator menunjukkan padanya proses melelahkan memasukkan data dan programnya ke kartu berlubang di komputer, standar era itu. Dia terkejut dengan proses itu. “Setelah itu saya memikirkannya untuk sementara waktu, saya marah. Proses memasukan data itu edan. Saya pikir itu menghina,” ujarnya.

Dia meninggalkan pusat komputer, kembali ke laboratorium dan malah menggunakan kalkulator desktop. Dia tahu bahwa kalkulator dapat memanipulasi simbol-simbol-- itu digunakan tegangan tinggi dan tegangan rendah untuk mewakili 1 dan 0--- dan bahwa 1 dan 0 dapat dikombinasikan untuk mewakili huruf, dan huruf dapat dikombinasikan untuk mewakili teks, dan teks dapat dikombinasikan untuk mewakili pengetahuan. “Mengapa tidak bisa komputer melakukan itu?”

Selain salah satu pioner yang menghubungkan beberapa komputer dalam satu jaringan di Pentagon, sebutan Kementerian Pertahanan Amerika, pada 1966, dia juga terlibat dalam sejumlah inovasi.

Taylor juga berperan penting dalam penemuan mouse komputer. Pada 1961, saat menjabat setahun sebagai proyek manajer di National Aeronautics and Space Administration (NASA) di Washington, dia mempelajari hasil pekerjaan dari seorang saintis muda komputer Douglas Engelbart di Stanford Research Intitute. Engelbart mengeksplorasi kemungkinan interaksi langsung antara manusia dan komputer.

Taylor membiayai proyek tersebut, yang kemudian dikenal sebagai mouse. Temuan inilah yang kemudian berperan dalam desain komputer Macintosh dan Microsoft Windows.

Saat di NASA, Taylor menjadi teman dan anak didik J.C.R. Licklider, ahli psikologi dan saintis komputer yang menulis sebuah makalah berjudul “Man-Computer Symbiosis”. Makalah itu menjadi peta jalan untuk pengembangan Internet dan komputer pribadi, serta kemajuan spektakuler dalam kecerdasan buatan dan robot.

Dia meninggalkan Pentagon pada 1969 setelah bertugas di perang Vietnam dan kemudian mengajar selama satu tahun di University of Utah sebelum bergabung ke Xerox Palo Alto Research Center (PARC) di California. Di sana, ia bergabung dengan kelompok kecil peneliti yang menyempurnakan banyak teknologi yang telah dirintis oleh Engelbart dan juga membuat hal baru, termasuk komputasi personal berbasis grafis.

Menjelang akhir karirnya, pada 1990-an, Taylor membantu menciptakan salah satu mesin pencari Internet pertama, AltaVista. “Dari permulaan Internet sampai peluncuran revolusi komputer personal, Bob Taylor adalah arsitek kunci dunia modern kita,” kata Lesli Berlin, ahli sejarah proyek Silicon Valley di Stanford University.

Pada 1999 dia meneriam penghargan dari National Medal of Technology and Innovation untuk karyanya dalam kepemimpinan mengembangkan teknologi komputasi modern.
NEW YORK TIMES | CNET | NPR | LIVESCIENCE | AHMAD NURHASIM

Berita terkait

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

1 hari lalu

Harga Langganan Starlink per Bulan dan Keuntungannya

Harga Starlink per bulannya dimulai dari Rp750.000. Biaya ini belum termasuk dengan perangkat keras. Berikut rincian biaya paket lainnya.

Baca Selengkapnya

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

1 hari lalu

10 Cara agar Internet Tidak Lemot, Salah Satunya Tutup Aplikasi

Berikut ini beberapa cara agar internet tidak lemot. Salah satunya dengan merefresh layanan data hingga berpindah ke lokasi yang tepat.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

3 hari lalu

Begini Cara Mengaktifkan Fitur Batasi Penggunaan Smartphone di Android

Android menyediakan fitur yang bisa digunakan penggunanya untuk membatasi penggunaan smartphone dalam sehari agar tidak menjadi kecanduan.

Baca Selengkapnya

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

3 hari lalu

Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Starlink Sebelum Memakainya

Sebelum menggunakannya, ada baiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan Starlink. Salah satu kelebihannya adalah speed tinggi.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

5 hari lalu

Rekam Jejak Starlink Elon Musk hingga Masuk Indonesia

Berikut rekam jejak Starlink milik Elon Musk yang kini mulai beroperasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

6 hari lalu

Jepang Uji Kemampuan Internet 6G, Unduh Data 20 Lipat Lebih Cepat Dibanding 5G

Konsorsium perusahaan telekomunikasi Jepang menguji internet 6G. Laju koneksinya diklaim jauh melampaui standar 5G saat ini.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

6 hari lalu

10 Negara dengan Paket Internet Termahal, Ada yang Harganya 600 Ribu per Gb

Berikut ini deretan negara dengan paket internet termahal di dunia, sebagian besar didominasi oleh negara-negara Afrika dan wilayah Karibia.

Baca Selengkapnya

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

7 hari lalu

Pengguna Sebut Starlink Tak Cocok untuk Gamer, Pakar Ungkap Keluhan Speed Menurun

Pengguna Starlink sebut latensi masih kalah dari internet fiber optik.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

8 hari lalu

Terkini Bisnis: Pengalaman Pengguna Layanan Starlink, BTN Persilakan Nasabah Tempuh Jalur Hukum

Starlink mulai menawarkan produknya ke masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

9 hari lalu

Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

Kementerian Komunikasi dan Informatika menyatakan layanan koneksi Starlink lebih dibutuhkan di daerah yang terisolir dan minim jaringan internet.

Baca Selengkapnya