TEMPO.CO, Jakarta - Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) mengimbau rumah sakit anggotanya meningkatkan keamanan komputer. Hal ini terkait dengan ramainya serangan ransomwareWannaCry.
Dari data yang mereka miliki, hingga saat ini, baru ada satu rumah sakit yang terkena serangan virus ini, yakni RS Dharmais Jakarta.
"Berdasarkan informasi yang langsung diterima PERSI dari RS Dharmais, serangan tidak merusak data pasien. Tim SIRS (sistem informasi rumah sakit) telah melakukan pencegahan dan tindakan sehingga serangan virus tidak merusak database pasien dan sistem lain," ujar Kuntjoro Adi Purjanto, Ketua Umum PERSI, dalam keterangan tertulis, Senin, 15 Mei 2017.
PERSI menegaskan bahwa RS Anak Bunda Harapan Kita dan RS Jantung Harapan Kita tidak termasuk ke dalam rumah sakit yang ikut diserang. Dari sekitar 2.000 lebih anggotanya, baru Dharmais yang melaporkan telah diserang oleh WannaCry.
Kuntjoro menyebutkan pemutakhiran SIRS diperlukan untuk mencegah infeksi WannaCry. "Mencegah lebih baik daripada mengobati. Demikian juga dengan SIRS yang harus di-update sistem keamanannya," kata dia.
Menurut Humas PERSI, Anjari Umarjiyanto, imbauan ini telah dikirim pada Sabtu pekan lalu via pesan elektronik WhatsApp. "Kami memiliki grup di WhatsApp. Imbauan kami kirimkan ke anggota-anggota kami di daerah," ujarnya saat dikonfirmasi Tempo.
Selain memutakhirkan SIRS, PERSI juga memberikan instruksi sesuai dengan arahan Kementerian Komunikasi dan Informatika jika situs rumah sakit diserang. WannaCry menyerang banyak instansi di dunia. Lembaga kesehatan Inggris, National Health Service (NHS), diserang dan menyebabkan kelumpuhan sistem pengamanan pelayanan kesehatan di sana.
Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous
18 Januari 2024
Pengamat Siber Temukan Data Kredensial PT KAI yang Dibobol Hacker Stormous
82 kredensial karyawan PT KAI yang bocor, hampir 22,5 ribu kredensial pelanggan, dan 50 kredensial dari karyawan perusahaan lain yang bermitra dengan PT KAI.