5 Satwa Laut Terbesar yang Masih Hidup  

Reporter

Selasa, 16 Mei 2017 12:59 WIB

Hiu Paus. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Dunia digegerkan dengan sosok misterius yang terdampar di kawasan perairan Dusun Hulung, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, pekan lalu. Setelah ilmuwan turun ke lapangan dan memastikan bahwa itu bukan kraken atau cumi-cumi raksasa.

"Dari ukurannya yang mencapai 22 meter, kami menduga itu paus biru atau paus sirip," kata Sekar Mira, peneliti paus dari LIPI, saat dihubungi, kemarin. Dia menduga paus tersebut terdampar karena kelaparan.

Baca: Sosok Misterius di Laut Seram Curi Perhatian Ilmuwan Dunia

Samudra memang tempat yang menyimpan banyak misteri. Mulai Palung Mariana di perairan Filipina, yang merupakan perairan terdalam di Bumi—sekitar 11 kilometer, hingga satwa-satwa laut yang besar. Selain paus, berikut ini lima satwa laut terbesar di keluarganya, seperti dikutip dari laman berita Live Science.

1. Ikan Terbesar, Hiu Paus


Free diver sedang menyelam bersama seekor hiu paus. (Wikipedia)

Ikan terbesar adalah hiu paus (Rhincodon typus). Panjangnya bisa mencapai 12 meter dan berat sekitar 20,6 ton atau dua kali berat bus sekolah.

Habitat hiu paus berada di perairan tropis, seperti Indonesia, Samudera Atlantik, dan Indo-Pasifik. Sayangnya, raksasa yang kerap ditemui berenang bersama penyelam ini sering terjerat jala bycatch atau disambar kapal laut. International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) mencamtumkan ikan ini ke dalam kategori langka.

Baca: Mengapa Hiu Paus Selalu ke Permukaan Laut

2. Moluska Raksasa


Moluska raksasa (Shutterstock.com)

Keluarga hewan cangkang yang berlendir ini mencapai panjang 1,2 meter dengan berat lebih dari 227 kilogram. Namanya Tridacna gigas. Kerang yang biasa tinggal di dasar laut ini terlihat seperti gading gajah.

Baca: Disebut Mirip Alien Siput Berbulu Ditemukan di Australia

3. Ubur-ubur Terbesar


Ubur-ubur raksasa (livescience.com)

Ubur-ubur singa alias Cyanea capillata saat lahir hanya berukuran 1,3 sentimeter. Namun, saat dewasa, ukurannya bisa mencapai 2 meter. Bahkan ilmuwan pernah menemukan yang panjangnya mencapai 15 meter.

Meski dari penampilan tampak lucu, tapi jangan sekali-kali mengganggunya. Sebab, sengatannya bisa sangat melumpuhkan. Di lepas pantai New Hampshire, Amerika Serikat, dilaporkan 50-100 orang tersengat ubur-ubur pada 2010.

Baca: Danau Kakaban, Habitat Alami Ubur-Ubur Tak Menyengat

4. Cumi-cumi Terbesar


Dua orang peneliti sedang mengukur cumi-cumi raksasa. (Reuters)

Ini baru kraken. Ukurannya memang tak mencapai dua kali besar rumah, tapi hanya dua meter. Namun itu tetap menjadikannya yang terbesar di antara keluarga Cephalopoda di Bumi. Namanya Architeuthis dux.

"Tentakelnya yang juga besar membuat panjang total cumi-cumi ini sekitar 18 meter," kata Michael Vecchione, kurator Cephalopoda di Smithsonian Institution National Museum Sejarah Alam di Washington, DC.

Pada era purba, cumi-cumi terbesar adalah Parapuzosia seppenradensis. Panjang tubuhnya mencapai enam meter.

Baca: Temuan Hewan Raksasa Mati, Camat Huamual: Akan Diteliti 3 Instansi

5. Arthropoda Terbesar


Kepiting laba-laba Jepang. (livescience.com)

Dalam keluarga Arthropoda, hewan tanpa tulang belakang dengan kaki beruas, kepiting laba-laba Jepang (Macrocheira kaempferi), menjadi yang terbesar.

M. kaempferi memiliki panjang rentangan kaki sekitar 3,8 meter. Arthropoda yang sudah punah dan terbesar adalah Jaekelopterus rhenaniae, kalajengking laut raksasa yang bisa tumbuh mencapai 2,5 meter.

LIVE SCIENCE | AMRI MAHBUB

Berita terkait

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.

Baca Selengkapnya

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.

Baca Selengkapnya

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.

Baca Selengkapnya

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi

Baca Selengkapnya

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.

Baca Selengkapnya

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.

Baca Selengkapnya

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.

Baca Selengkapnya

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.

Baca Selengkapnya