Kisah Nyata dari Korea, Manusia Jadi Tumbal untuk Bangunan

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 16 Mei 2017 22:49 WIB

Salah satu kerangka yang ditemukan masih mengenakan sepatu, saat penggalian kuburan massal korban Perang Saudara Spanyol di El Carmen, Valladolid, 22 Agustus 2016. Sekitar 200 kerangka manusia yang ditemukan itu diyakini dibunuh oleh pasukan diktator akhir Spanyol Fracisco Franco selama Perang Saudara 1936-1939. REUTERS

TEMPO.CO, Seoul - Manusia yang dikorbankan untuk tumbal sebuah proyek ternyata bukan isapan jempol. Di Korea Selatan ditemukan dua kerangka dari abad kelima. Kerangka itu berada di bawah dinding-dinding Wolseong, atau Kastil Bulan, di Gyeongju, ibu kota bekas kerajaan Silla.

“Ini adalah bukti arkeologi pertama bahwa cerita rakyat tentang manusia yang dikorbankan untuk fondasi bangunan, jembatan atau dinding adalah kisah nyata," kata Choi Moon-Jung, juru bicara Institut Penelitian Warisan Budaya Nasional Gyeongju (Gyeongju National Research Institute of Cultural Heritage/GNRICH) kepada AFP.

Penguburan korban hidup-hidup bersama raja yang meninggal untuk melayani mereka di alam baka sudah terkenal dalam budaya kuno Korea.

Bagaimana korban Wolseong dibunuh masih belum jelas dan penelitian lebih lanjut sedang dilakukan, tetapi tampaknya mereka tidak dikubur hidup-hidup.

"Menilai dari fakta bahwa tidak ada tanda-tanda perlawanan ketika mereka dikubur, mereka pasti sudah dikubur ketika mereka tidak sadar," ungkap peneliti senior Park Yoon-Jung.

"Cerita rakyat menunjukkan manusia dikorbankan untuk menenangkan para dewa dan memohon kepada mereka untuk memastikan struktur yang dibangun bertahan lama."

Kedua kerangka tumbal itu ditemukan saling berdampingan di bawah sudut barat dinding tanah dan batu kastil, satu menghadap ke atas, dan yang lain menghadapkan wajah dan tangannya sedikit ke arah yang pertama.

Kerajaan Silla adalah satu dari tiga yang muncul di semenanjung Korea pada milenium pertama, yang akhirnya menaklukkan dua kerajaan lainnya untuk menyatukan wilayah tahun 668, sebelum kemudian berpisah kembali.

Artefak-artefak selama periode itu meliputi beberapa kekayaan budaya Korea yang paling bernilai dan situs sejarah Gyeongju merupakan salah satu tujuan wisata utama.

Pemeriksaan DNA dan yang lainnya sedang dilakukan pada sisa-sisa kerangka itu untuk menentukan karakter fisik, kesehatan, diet dan atribusi genetiknya.

Temuan lainnya meliputi tablet prasasti serta patung-patung manusia dan binatang dalam ukuran kecil, termasuk satu yang mengenakan turban dan pakaian serupa dengan yang dikenakan pada masa peradaban Sogdiana di Asia Tengah.

ANTARA

Berita terkait

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

20 hari lalu

UGM Raih 25 Bidang Ilmu Peringkat QS WUR 2024, Apa Itu?

Apa itu QS World University Rankings (WUR) yang menobatkan UGM meraih 25 bidang ilmu dalam pemeringkatan ini?

Baca Selengkapnya

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

39 hari lalu

Pencabutan Publikasi Penelitian Gunung Padang Tidak Sendiri, Ada 10.000 Lebih Makalah Ditarik pada 2023

Pencabutan publikasi penelitian Gunung Padang didahului investigasi oleh penerbit bersama pemimpin redaksi jurnal.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

40 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Buntut Pencabutan Artikel Gunung Padang, Fitur Edit Gambar dan Stiker AI WhatsApp, Suara Kontra Arkeolog Asing

Topik tentang pencabutan artikel Gunung Padang bisa mencoreng nama penulis dan reviewer menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

44 hari lalu

Rencana Tim Peneliti Situs Gunung Padang Setelah Pencabutan Publikasi dari Jurnal

Tim peneliti situs Gunung Padang akan mengirimkan penelitian yang dicabut Willey Online Library ke jurnal lagi, namun dalam bentuk berbeda.

Baca Selengkapnya

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

45 hari lalu

Arkeolog Situs Gunung Padang Tak Hormati Vonis Pencabutan Laporan dari Jurnal, Kenapa?

Tim peneliti Gunung Padang sedang berkoordinasi apakah akan menempuh mekanisme pengaduan ke komite etik yang mewadahi jurnal internasional.

Baca Selengkapnya

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

45 hari lalu

Publikasi Ilmiah Situs Gunung Padang Dicabut dari Jurnal, Ini Alasannya

Wiley Online Library mengumumkan mencabut publikasi artikel ilmiah berisi hasil penelitian situs megalitik Gunung Padang di Cianjur dari jurnalnya.

Baca Selengkapnya

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

4 Maret 2024

Peneliti UI Datangi Lokasi Temuan Batu Berlapis Dikira Situs Kuno di Rejang Lebong

Tim peneliti UI bergabung dengan peneliti dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VII Bengkulu-Lampung

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

6 Februari 2024

Arab Saudi Temukan Ribuan Artefak pada Awal Periode Islam

Di antara temuan arkeologi itu adalah artefak-artefak dari Masjid Usman bin Affan pada abad ke 7 hingga ke 8 sebelum masehi

Baca Selengkapnya

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

28 Desember 2023

Bersama Leiden University, UGM Buka Program Double Degree Magister Arkeologi

Program double degree ini membuka pintu bagi mahasiswa di kedua belah pihak untuk memperdalam pemahaman mereka dalam bidang arkeologi.

Baca Selengkapnya

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

21 November 2023

6 Fakta Kompleks Candi Batujaya Karawang, Candi Tertua di Indonesia

Situs Candi Batujaya Karawang memiliki berbagai hal unik untuk digali, begini fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya