NASA akan Kirim Misi untuk Eksplorasi Atmosfer Matahari

Reporter

Senin, 29 Mei 2017 13:54 WIB

Gambar corona atau atmosfer matahari yang sobek sepanjang 322.000 Km karena letusan badai matahari yang terjadi pada 29-30 September 2013 lalu (25/10). Pada kenyataannya, matahari tidak terbuat dari api, tapi sesuatu yang disebut plasma: partikel yang sangat panas sehingga bisa mendidihkan elektron dan menciptakan gas bermuatan medan magnet. REUTERS / NASA

TEMPO.CO, California - Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) sedang mempersiapkan misi untuk eksplorasi atmosfer matahari. Meskipun disebut eksplorasi, tapi pesawat antariksa dalam misi ini akan terbang dalam jarak empat juta mil atau sekitar 6,5 juta kilometer dari matahari. Kalau tepat waktu, misi akan dimulai pada pertengahan 2018.

Pesawat ini berbahan komposit karbon setebal 4,5 inci. Bahan ini akan melindungi seluruh peralatan teknologi yang ada di dalamnya. Pada titik terdekat dengan matahari, pesawat akan bergerak dengan kecepatan 725 ribu kilometer per jam.

Baca: NASA Temukan Pelindung Baru Bumi dari Radiasi Luar Angkasa

"Jarak ini tujuh kali lebih dekat dengan pesawat manapun yang pernah mengeksplorasi atmosfer matahari," demikian ungkap NASA seperti dikutip dari laman Tech Times, Senin, 29 Mei 2017. Misi mengeksplorasi matahari ini diberi nama Solar Probe Plus (SPP).

NASA menjelaskan, misi ini termasuk ke dalam upaya untuk menguak misteri perilaku bintang-bintang. Juga, mencari tahu soal cuaca antariksa, khususnya di dekat bintang. Pesawat SPP akan berusaha terbang sedekat mungkin untuk mencari tahu soal panas dan radiasi yang ditimbulkan matahari.

Baca: Kisah Ilmuwan NASA Temukan Formasi Tata Surya Baru

Selain pesawat, NASA sebelumnya juga dikabarkan akan meluncurkan robot ke matahari untuk menganalisis aktivitasnya yang berpotensi menimbulkan bahaya umat manusia di bumi.

Menurut pejabat NASA, misi untuk eksplorasi atmosfer matahari ini tentunya akan memberikan informasi tentang matahari dan dampaknya ke bumi. "Misi ini adalah kunci untuk memahami dan mungkin meramalkan cuaca antariksa," demikian pejabat NASA.

TECH TIMES | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

2 jam lalu

Ini Poin-poin Penting dari 'Era Baru' Kemitraan Strategis Putin dan Xi

Putin dan Xi Jinping sepakat memperdalam kemitraan strategis mereka sekaligus mengecam Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

3 jam lalu

Pameran Teknologi Ruang Angkasa di Amerika, Seperti Apa Acaranya?

Industri ruang angkasa atau antariksa kembali menunjukkan diadakannya Space Tech Expo USA 2024 di Long Beach Convention Center, California

Baca Selengkapnya

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

6 jam lalu

Anggota Kongres AS Keturunan Palestina Ingin Hari Nakba Diakui

Seorang anggota Kongres AS mendorong resolusi yang mengakui peristiwa Nakba dan hak pengungsi Palestina.

Baca Selengkapnya

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

15 jam lalu

20 Dokter AS Terjebak di Gaza, Gedung Putih Klaim Upayakan Evakuasi

Gedung putih mengatakan pemerintah AS berupaya mengevakuasi sekelompok dokter AS yang terjebak di Gaza setelah Israel menutup perbatasan Rafah

Baca Selengkapnya

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

16 jam lalu

All 4 One Gelar Konser di Jakarta 23 Juni, Ini Profil Grup Vokal yang Populerkan Lagu I Swear

Grup vokal legendaris dari Amerika Serikat, All 4 One menggelar konser bertajuk All 4 One 30 Years Anniversary Tour di Jakarta pada 23 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

17 jam lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

18 jam lalu

Anak Buah Biden Ragu Israel Bisa Menang Lawan Hamas di Gaza

Pejabat AS mengatakan Israel tak bisa menang melawan Hamas karena strateginya meragukan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

1 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Minta Kongres Evaluasi Bantuan Senjata Rp16 T ke Israel

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyerahkan paket bantuan senjata untuk Israel senilai USD1 miliar (Rp16 triliun)

Baca Selengkapnya

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

1 hari lalu

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL Latihan Militer Bersama CARAT

Marinir Amerika Serikat dan TNI AL memulai latihan militer bersama bernama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) Indonesia 2024

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

2 hari lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya