Berita Teknologi Unik: Robot Bermain Musik Jazz
Editor
Amri mahbub al fathon tnr
Jumat, 30 Juni 2017 19:20 WIB
TEMPO.CO, Atlanta - Teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence) kian canggih, kini sudah sampai pada robot yang bisa memaikan musik Jazz. Adalah ilmuwan dari Georgia Institute of Technology di Atlanta, Amerika Serikat, yang menciptakan robot tersebut.
Empat lengan robot bergerak di atas bilahan kayu alat musik marimba. Delapan tongkatnya mengetuk-ngetuk secara teratur ke bilahan kayu yang menjadi sumber bunyi. Kepala robot, dengan penglihatan komputer melalui kamera, mendeteksi notasi apa yang harus diputar. Terdengar potongan musik seperti persilangan antara jazz dan musik klasik.
Gambaran ini berasal dari video pemusik robot Shimon yang mampu menggubah dan memainkan komposisi musik sendiri di laboratorium di Georgia Institute of Technology Amerika Serikat, akhir Mei silam. Komposisi musik ini dibuat menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan mesin pembelajaran mendalam.
Baca: Amerika Mulai Awasi Investasi Cina di Bidang Kecerdasan Buatan
Marimba, alat musik perkusi bernada dengan bilahan dari kayu dan resonator pipa, menjadi alat eksperimentasi ini. Mason Bretan, mahasiswa doktoral di balik mesin kecerdasan buatan tersebut, menggunakan big data musik dan lagu untuk menstimulasi si robot.
Bretan menyuapkan hampir 5.000 lagu lengkap dari Beethoven sampai The Beatles, dari Lady Gaga hingga Miles Davis ke Shimon. Dia juga memasukkan lebih dari 2 juta rangkai nada lagu, kalimat lagu, dan frasa musik ke sistem robot. Kemudian Shimon diminta menggubah dan bermain musik sendiri.
Dua komposisi pertama kira-kira 30 detik bisa didengarkan dan tak ada bedanya dengan hasil ketukan manusia. Empat langkah pertama digunakan sebagai titik awal, selebihnya tidak ada manusia yang terlibat dalam komposisi musik.
"Robot ini sudah dalam pengembangan selama beberapa tahun, tapi ini adalah pertama kalinya ia menggubah musik sendiri," kata Bretan kepada laman berita teknologi Wired. Debut komposer solo Shimon ditampilkan dalam sebuah klip video di pembukaan Consumer Electronic Show (CES) dan akan live pertama di Aspen Ideas Festival pada akhir Juni tahun depan.
Baca: Apple Sedang Rancang Mobil Swakemudi Berbasis Kecerdasan Buatan
Selanjutnya: Ini bukan pertama kali...
<!--more-->
Ini bukan pertama kalinya aplikasi kecerdasan buatan digunakan untuk membuat musik pada sebuah robot. Daddy's Car, lagu yang didasarkan pada gaya The Beatles, disusun oleh artificial intelligence dan telah memiliki lebih dari 1,6 juta penayangan di YouTube.
Pada Juni tahun lalu, kelompok artificial intelligence milik Google Brain menciptakan melodi dasar 90 detik. Raksasa teknologi ini juga telah menggunakan pembelajaran mesin untuk memungkinkan pengguna berduet dengan kecerdasan buatan.
Baca: Apple Kembangkan Prosesor Khusus untuk Kecerdasan Buatan
Mason Bretan bekerja dengan Shimon selama tujuh tahun, memungkinkannya untuk mendengarkan musik yang dimainkan oleh manusia dan berimprovisasi dengan paduan nada yang telah disusun sebelumnya. Sekarang Shimon adalah komposer solo untuk pertama kalinya, menghasilkan melodi dan struktur harmonis dengan sendirinya.
"Begitu robot Shimon mempelajari empat langkah yang kami berikan, dia menciptakan rangkaian konsepnya sendiri dan menyusun bagiannya sendiri," kata Bretan, yang akan menerima gelar doktor teknologi musik kecerdasan buatan pada musim panas ini di Georgia Tech.
"Komposisi Shimon mewakili bagaimana suara dan penampilan musik saat robot menggunakan jaringan saraf untuk mempelajari semua yang dia ketahui tentang musik dari jutaan segmen buatan manusia."
Baca: Google Luncurkan Program Modal Ventura untuk Kecerdasan Buatan
Selanjutnya: Shimon diciptakan...
<!--more-->
Shimon diciptakan dengan pembimbing Bretan, Gil Weinberg, Direktur Center for Music Technology Georgia Institute. Menurut Weinberg, ini adalah lompatan dalam kualitas musik yang dibuat robot Shimon karena menggunakan kecerdasan buatan yang mendalam untuk menciptakan komposisi yang lebih terstruktur dan koheren.
"Kami ingin mengeksplorasi apakah robot bisa menjadi kreatif secara musikal dan menghasilkan musik baru yang bisa kita temukan dengan indah, inspiratif, dan aneh," ujarnya.
Shimon akan menciptakan lebih banyak lagu pada masa depan. Selama para peneliti memberi asupan berbeda, robot ini akan menghasilkan sesuatu yang berbeda setiap waktu. Termasuk musik yang tidak dapat diprediksi oleh para periset.
Baca: Analis Bahas Visi Kecerdasan Buatan Bos Google, Sundar Pichai
Pada bagian pertama, Bretan menyuapi Shimon sebuah melodi yang terdiri atas notasi kedelapan. Shimon menerima melodi nada ke-16 untuk kedua kalinya, yang mempengaruhinya untuk menghasilkan urutan nada yang lebih cepat.
Bretan mengakui bahwa ia tidak bisa memilih lagu individu yang Shimon rujuk. Ia mampu mengenali perkembangan chord klasik dan pengaruh artis, Mozart misalnya.
"Mereka terdengar seperti perpaduan jazz dan klasik," kata Bretan, yang memainkan keyboard dan gitar pada waktu senggangnya. "Saya pasti mendengar lebih klasik, terutama dalam harmoni. Tapi kemudian saya mendengar langkah-langkah bergerak berwarna di bagian pertama. Itu pasti sesuatu yang Anda dengar di jazz."
Laboratorium juga menciptakan prosthesis robot (bagian badan buatan) untuk drummer, lengan ketiga robot untuk semua drummer, serta pendamping robot interaktif yang memutar musik dari telepon dan menari sesuai irama. Semua digerakkan oleh kecerdasan buatan.
Baca: Google Luncurkan Divisi Kecerdasan Buatan
Simak informasi lainnya tentang robot dan kecerdasan buatan hanya di kanal Tekno Tempo.co.
SCIENCE DAILY | WIRED | AHMAD NURHASIM