Bahan Nano Ini Bisa Lindungi Astronot dari Radiasi di Antariksa

Reporter

Selasa, 11 Juli 2017 15:36 WIB

Astronot asal Inggris, Tim Peake saat berada di Stasiun Antariksa Internasional, 15 Januari 2016. Peake, merupakan astronot asal Inggris pertama yang terbang ke luar angkasa. REUTERS/NASA/Handout via Reuters

TEMPO.CO, Canberra - Salah satu ancaman astronot untuk berpergian keluar angkasa adalah radiasi yang terdapat di antariksa. Radiasi tersebut dapat membahayakan kesehatan astronot ketika mereka sudah keluar dari lapisan magnetosfer pelindung bumi.

Memperbaiki masalah tersebut memerlukan usaha yang besar. Beruntung, penemuan baru dari ilmuwan di Australia dapat membuka jalan baru untuk mengurangi beberapa bentuk radiasi di luar angkasa. Hal ini berkat bahan nano yang dapat memantulkan dan mentransmisikan cahaya secara bergantian.

Temuan ini dipimpin oleh fisikawan Yuri Kivshar dan Lei Xu dari Universitas Nasional Australia (ANU). Dalam jurnal Advanced Functional Material edisi 3 Juli 2017, tim menulis metasurface yang mereka gunakan sangat kecil sehingga raturan lapisannya bisa muat di ujung jarum. Artinya, bahan tersebut mudah dipasang pada permukaan dan struktur apa pun.

Baca: NASA Perkenalkan 12 Astronot Baru

Kuncinya adalah suhu. Ketika perangkat nano dipanaskan atau didinginkan, permukaannya yang tersusun dari kisi 2 dimensi (2D) nanopartikel dapat diubah untuk mencerminkan atau menghasilkan gelombang cahaya.

Selain melindungi astronot dari sinar kosmik di antariksa, teknologi tersebut juga dapat diterapkan di bumi untuk kebutuhan sehari-hari. Misalnya, mengubah permukaan yang buram menjadi transparan dan sebaliknya.

"Anda bisa memiliki jendela yang bisa berubah menjadi cermin atau jendela kamar mandi sesuai dengan kebutuhan," kata anggota tim, Andrey Miroshnichenko, seperti dikutip dari laman berita Science Alert. "Teknologi tersebut dapat berubah melalui jumlah cahaya yang melewati jendela rumah pada tiap musim yang berbeda."

Baca: Astronot Ini Memotret Bumi dari Antariksa, Hasilnya Menakjubkan

Selain untuk mencegah radiasi antariksa terhadap astronot, tim menulis, teknologi tersebut dapat diaplikasikan ke dalam arsitektur untuk mengganti energi listrik. Namun, bahan nano masih perlu dipanaskan atau didinginkan untuk memicu transisi di permukaannya yang bisa dilakukan dengan mudah.

"Sama seperti mobil Anda memiliki serangakian kabel paralel resistif pada kaca belakang untuk mengurangi kabut atau asap, pengaturan serupa dapat digunakan untuk membatasi suhu ke lokasi yang tepat dengan teknologi ini," kata Lei Xu.

Perangkat teknologi ini dibangun berdasarkan penelitian sebelumnya yang menggunakan prinsip serupa untuk mengembangkan kristal nano. Pada penelitian kala itu, perangkat ini bisa mengubah cahaya tak terlihat menjadi cahaya tampak.

Meski begitu, bahan nano ini baru berhasil dalam uji skala laboratorium. Karena itu, menurut tim dalam jurnal, perlu ada studi lanjutan agar bisa mengujinya dalam skala pabrik.

Baca: Astronot Nanti Bisa Santap Salad, Sayurannya dari Luar Angkasa

Simak berita menarik lainnya soal astronot dan antariksa hanya di kanal Tekno Tempo.co.

SCIENCE ALERT | ADVANCED FUNCTIONAL MATERIAL | PUTRI THALIAH (MAGANG) | AMRI MAHBUB

Berita terkait

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

7 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

9 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

2 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

3 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

3 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

4 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya