Kronologi Jatuhnya Kendi Antariksa: Sangat Keras Menghantam Tanah  

Reporter

Rabu, 19 Juli 2017 11:53 WIB

Benda misterius menyerupai kendi yang jatuh dari langit di Agam, Sumatra Barat. Kabarpolisi.com

TEMPO.CO, Agam - Warga Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam sempat digegerkan dengan adanya kendi antariksa yang tiba-tiba jatuh dari langit, Selasa, sekitar pukul 09.30 WIB.

Salah seorang warga Sungai Batang, Sidik, 30 tahun, mengatakan logam bulat tersebut tiba-tiba jatuh menghantam tanah dengan bunyi sangat keras.

"Kami sangat kaget dengan bunyi tersebut, sehingga kami langsung ke lokasi tempat jatuh benda itu," kata Sidik. Benda itu berukuran diameter 110 sentimeter dengan berat 7,4 kilogram.

Baca: Kendi Antariksa Jatuh, Kepala Lapan: Itu Bagian dari Roket Cina

Sesampai di lokasi, warga menemukan benda logam berbentuk bulat di jalan kelas c atau kabupaten yang menghubungkan Maninjau-Sungai Batang. Imbas dari jatuhnya benda tersebut jalan menjadi berlubang dan menghitam seperti bekas terbakar. "Kami langsung menghubungi wali nagari," katanya.

Wali Nagari Sungai Batang Jon Hendra menambahkan logam bulat berdiameter sekitar 110 sentimeter dengan berat sekitar 7,4 kilogram tersebut sampai di tanah dengan suhu sangat panas dan mengeluarkan asap. Benda tersebut baru mendingin sekitar satu jam kemudian.

Baca: Misteri Antariksa: Inilah Bintang Terjauh dari Bumi

Kendi antariksa yang jatuh di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, adalah bagian dari roket milik Cina. Benda logam bulat yang jatuh di Sungai Batang, Sumatera Barat, merupakan bagian dari roket Longmach Chang-Zheng 3-A.

"Bagian dari tabung bahan bakar roket," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, kepada Tempo, melalui aplikasi pesan WhatsApp, Rabu, 19 Juli 2017.

Baca: NASA Uji Coba Teknik Wahana Antariksa Hindari Asteroid

Menurut Thomas, benda tersebut jatuh karena ketinggiannya terus menurun usai peluncuran pada 13 April 2007. Chang-Zheng 3-A merupakan pelontar satelit Beidou M1.

"Saat jadi sampah antariksa, ketinggian benda itu terus turun. Sampai pada ketinggian 120 kilometer, benda ini tertarik gravitasi bumi," ujar Thomas. Lapan kini sedang memeriksa benda bagian dari roket Cina itu di Pusat Sains Antariksa, Bandung.

Baca: Misi Antariksa NASA: Juno akan Masuk ke Pusaran Badai Gas Jupiter

Thomas mengatakan, mulanya tabung bahan bakar roket ini berukuran besar. Namun, saat masuk atmosfer bumi, pecah. Sebagian lagi mungkin jatuh di laut maupun di hutan.

Kenapa di Indonesia? Menurut Thomas, sampah antariksa bisa jatuh di permukaan bumi mana saja. Sebagian besar jatuh di laut, hutan, atau pegunungan. "Karena wilayah tersebut paling luas di bumi," ujarnya.

Thomas mengirimkan lintasan orbit roket Chang-Zheng 3-A. Dari lintasan tersebut diketahui objek masuk ke atmosfer Sumatera Barat pada pukul 09.07 WIB.


Lintasan orbit roket Longmach Chang-Zheng 3-A sebelum bagian tangkinya jatuh di Agam, Sumatera Barat. (LAPAN)

Waktu perkiraan jatuh, kata Thomas, mungkin berbeda dengan laporan warga. Sebab, dia menjelaskan, objek hanya butuh waktu beberapa menit untuk sampai ke permukaan bumi. Sebelumnya, pada 2016, bekas roket Falcon 9 milik NASA juga pernah jatuh di Sumenep, Jawa Timur.

Baca: Misteri Antariksa Terungkap, Matahari Punya Kembaran

Simak perkembangan tentang kendi antariksa hanya di kanal Tekno Tempo.co.

AMRI MAHBUB | ANTARA

Berita terkait

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

20 hari lalu

BNPB: 72 Rumah di Kabupaten Agam Rusak Akibat Banjir Bandang

Puluhan rumah rusak tersebut akibat banjir bandang yang berisi lahar dingin atau material vulkanik Gunung Marapi yang terseret limpasan air hujan.

Baca Selengkapnya

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

44 hari lalu

Observatorium Bosscha Tutup Kunjungan Publik Selama Bulan Puasa

Minat pengunjung ke Observatorium Bosscha tergolong tinggi sejak kunjungan publik mulai dibuka kembali setelah masa pandemi.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Agam Raih Penghargaan Adipura

55 hari lalu

Kabupaten Agam Raih Penghargaan Adipura

Kabupaten Agam meraih penghargaan Adipura untuk kedua kalinya. Penghargaan ini diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI, berkat komitmen Kabupaten Agam dalam menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Polda Sumbar Temukan 4 Pucuk Senjata Api Perampok yang Beraksi Sejak 2021, di Antaranya Jenis FN

2 Februari 2024

Polda Sumbar Temukan 4 Pucuk Senjata Api Perampok yang Beraksi Sejak 2021, di Antaranya Jenis FN

Dua polisi juga mengalami luka tembak di bagian tangan akibat ulah para perampok yang beraksi di Sumatera Barat sejak 2021 itu.

Baca Selengkapnya

Penderita ISPA Meningkat Usai Erupsi Gunung Marapi, Dinkes Agam Lakukan Pemeriksaan

14 Januari 2024

Penderita ISPA Meningkat Usai Erupsi Gunung Marapi, Dinkes Agam Lakukan Pemeriksaan

Dinas Kesehatan Kabupaten Agam lakukan kegiatan pemeriksaan paru kepada masyarakat usai erupsi Gunung Marapi

Baca Selengkapnya

BPBD Agam Lakukan Evakuasi Masyarakat di Kawasan Gunung Marapi

13 Januari 2024

BPBD Agam Lakukan Evakuasi Masyarakat di Kawasan Gunung Marapi

Evakuasi ini dilakukan sejak naiknya status Gunung Marapi menjadi siaga atau level II pada Selasa 9 Januari 2024.

Baca Selengkapnya

Dentuman dan Gemuruh Gunung Marapi Meletus, Warga Ketakutan Tak Ada Peringatan

7 Januari 2024

Dentuman dan Gemuruh Gunung Marapi Meletus, Warga Ketakutan Tak Ada Peringatan

Gunung Marapi di Sumatera Barat kembali erupsi dengan mengeluarkan suara dentuman dan gemuruh pada Sabtu malam.

Baca Selengkapnya

Longsor Timbun Dua Warga Usai Gotong Royong di Kabupaten Agam

19 Desember 2023

Longsor Timbun Dua Warga Usai Gotong Royong di Kabupaten Agam

Dua orang yang meninggal dunia ini sedang gotong royong membersihkan parit sebelum bencana longsor terjadi.

Baca Selengkapnya

Kerbau Diduga Dimangsa Harimau Sumatera di Sumbar

15 Desember 2023

Kerbau Diduga Dimangsa Harimau Sumatera di Sumbar

Seekor kerbau diduga dimangsa Harimau Sumatera saat digembalakan tidak jauh dari rumah korban pada Jumat, 15 Desember 2023.

Baca Selengkapnya

Gunung Marapi Meletus, 14 Kecamatan di Agam Terdampak Hujan Abu dan Batu

4 Desember 2023

Gunung Marapi Meletus, 14 Kecamatan di Agam Terdampak Hujan Abu dan Batu

Sebanyak 14 dari 16 kecamatan di Kabupaten Agam, Sumbar, terdampak hujan abu dan batu usai Gunung Marapi erupsi.

Baca Selengkapnya