Pengunjung mencoba layar Galaxy Note7 saat diperkenalkan di New York, 28 Juli 2016. Tampilan Samsung Galaxy Note7 sama dengan Galaxy S7 dimana kedua gadget tersebut menggunakan layar cekung, yang membedakan yakni Galaxy Note 7 memiliki lengkungan lebih sempit dibandingkan dengan Galaxy S7. AP Photo
TEMPO.CO, Seoul - Laman berita teknologi GSM Arena mengabarkan, Samsung Galaxy Note 7 akan didaur ulang dengan metode yang ramah lingkungan. Pihak Samsung menyatakan, bahwa mereka akan memulihkan limbah logam sebanyak 157 ton emas, perak, kobalt, dan tembaga.
Samsung menjadi sorotan utama setelah menarik Galaxy Note 7, yang dianggap sebagai produk gagal, tahun lalu. Banyak pihak mempertanyakan soal limbah dari ponsel pintar tersebut.
Selain itu, Samsung Galaxy Note 7 juga dilahirkan kembali (refurbhised) dan dibekali dengan baterai berkapasitas lebih kecil, yakni 3.200 mAh. Namanya pun diubah menjadi Samsung Galaxy Note FE. Ponsel ini sudah dijual di Korea Selatan.
Sedangkan proses daur ulang bahan baku akan dimulai sebelum akhir bulan. Samsung akan memisahkan dan menggunakan kembali komponen utama, seperti layar AMOLED, semikonduktur memori, dan modul kamera. Bahan-bahan tersebut akan menjadi bahan baku servis untuk Galaxy Note FE.
Samsung menggandeng perusahaan domestik dan asing untuk mendaur ulang komponen elektronik. Dalam pernyataan resmi, hal ini dilakukan agar Samsung bisa memimpin industri elektronik berbasis ramah lingkungan.
Menhub Pecat Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di Sulawesi Tenggara, Buntut Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel
6 hari lalu
Menhub Pecat Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di Sulawesi Tenggara, Buntut Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel
Kemenhub membebastugaskan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sangua Nibandera Kolaka, Sulawesi Tenggara Asri Damuna imbas dia mendatangi YouTuber perempuan dan ajak ke hotel.