TEMPO.CO, California - Bos SpaceX, Elon Musk, kembali menyerang CEO Facebook, Mark Zuckerberg, soal kecerdasan buatan. Musk menyebut pemahaman Zuckerberg tentang kecerdasan buatan terbatas.
"Sungguh sangat terbatas," tulis Musk di akun Twitternya, Selasa, 25 Juli 2017, waktu setempat. Ini merupakan lanjutan perang argumen antara keduanya tentang topik apakah robot bisa menjadi cukup cerdas untuk membunuh penciptanya.
Sebelumnya, Zuckerberg ditanya soal pandangan Musk mengenai bahaya robot. Zuckerberg mencaci para pengecam yang memiliki skenario akhir segalanya atau kiamat seperti Musk sebagai orang yang tak bertanggung jawab.
Zuckerberg dan Musk, yang merupakan kepala eksekutif perusahaan pembuat mobil Tesla Inc dan perusahaan roket SpaceX, terlibat debat seru selama beberapa hari terakhir menyangkut bahaya kecerdasan buatan. Keduanya berbeda soal perlunya regulasi pemerintah yang lebih ketat menyangkut teknologi.
Istilah kecerdasan buatan atau artificial intelligence digunakan untuk menggambarkan mesin dengan kode komputer yang bisa belajar dengan sendirinya. Teknologi ini menjadi luas digunakan pada berbagai sektor semacam pelayanan kesehatan, hiburan, dan bank.
Kekhawatiran bahwa mesin akan menjadi cerdas sekali sehingga bisa berbalik memberontak terhadap manusia sudah menjadi tema umum dalam fiksi ilmiah. Musk berkata kepada sekumpulan pejabat AS bulan ini bahwa potensi bahaya seperti itu bukan khayalan sehingga pemerintah harus bergerak meregulasi kecerdasan buatan.
"Saya akan terus memperingatkan bahwa sampai orang melihat robot turun ke jalan untuk membunuh manusia, mereka tak akan tahu bagaimana bereaksi, karena hal itu tampaknya berjalan lembut," kata Musk. "Kecerdasan buatan adalah risiko fundamental untuk eksistensi peradaban manusia."
Dua hari sebelumnya Zuckerberg menayangkan video live di Facebook saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan seseorang menyangkut pernyataan Musk.
"Saya optimistis sekali. Saya tak bisa memahami orang-orang bersuara negatif yang berusaha mengangkat skenario kiamat," kata Zuckerberg, seperti dikutip dari Reuters. "Sungguh negatif dan dalam beberapa hal saya benar-benar menganggapnya sangat tidak bertanggung jawab."
Zuckerberg menyatakan AI bisa menghasilkan diagnosis penyakit dan peniadaan kecelakaan mobil yang lebih baik. Dia juga tidak melihat alasan ada orang yang ingin memperlambat perkembangan AI melalui regulasi.