Waktu yang Pas untuk Melihat Gerhana Bulan Nanti Malam

Reporter

Senin, 7 Agustus 2017 14:21 WIB

Fase Puncak Gerhana Bulan Penumbra terlihat dari Denpasar, Bali, 23 Maret 2016. Gerhana Bulan Penumbra terjadi ketika bulan melintas di wilayah bayangan gelap kabur bumi (penumbra) yang membuat bulan seolah tidak mengalami gerhana. ANTARA/Fikri Yusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Gerhana bulan parsial akan menghiasi langit Indonesia, malam ini, mulai pukul 22.50 sampai Selasa, 8 Agustus 2017, pukul 03.50. Planetarium dan Observatorium Jakarta melansir informasi waktu yang cocok bagi masyarakat awam yang ingin menyaksikan gerhana ini.

"Tahapan gerhana yang relatif dapat mudah diamati oleh awam adalah pada hari, Selasa dinihari, antara pukul 00:22 hingga pukul 02:18," tulis Planetarium Jakarta, Senin, 7 Agustus 2017.

Baca: Gerhana Bulan Nanti Malam Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang

Tak seperti gerhana matahari yang butuh bantuan alat khusus untuk melihatnya, gerhana bulan aman disaksikan dengan mata telanjang. Sayangnya, gerhana bulan parsial di Indonesia baru bisa disaksikan 18 tahun lagi.

Gerhana bulan parsial kali ini merupakan gerhana ke-62 dari total 83 kali gerhana dalam seri Saros 119. Gerhana bulan terjadi ketika bumi bergerak di antara bulan dan matahari, tapi tidak persis dalam satu garis.

Baca: Catat: 7 Agustus 2017 Ada Gerhana Bulan Parsial di Indonesia

Saat gerhana terjadi, sebagian kecil permukaan bulan akan tertutup bagian tergelap bayangan inti bumi. Hal ini membuat wajah Bulan di bagian tepinya menjadi agak cekung.

Wilayah permukaan bulan yang tertutup bagian tergelap bayangan inti bumi ini disebut dengan umbra. Sedangkan permukaan bulan yang tertutup bagian luar bayangan bumi disebut penumbra.

Baca: Gerhana Bulan Akan Lewati Indonesia pada 7 Agustus 2017

Gerhana bulan parsial akan terjadi bila dua peristiwa astronomi terjadi secara bersamaan. Pertama, bulan dalam keadaan purnama. Kedua, saat bumi bergerak antara bulan dan matahari.

Namun tidak setiap bulan purnama akan terjadi gerhana bulan parsial. Sebab, bulan selalu bergerak mengelilingi bumi dengan kemiringan orbit sekitar lima derajat terhadap orbit bumi serta matahari atau yang biasa disebut ekliptika. Hal tersebut menyebabkan bulan tidak selalu sejajar dengan bumi dan matahari.

Baca: Malam ini, Gerhana Bulan Unik Terlihat di Langit Indonesia

Gerhana bulan parsial ditandai dengan bagian penumbra bumi menutupi permukaan bulan. Selanjutnya, umbra bumi bergerak menutupi bulan.

Kemudian, akan terjadi puncak gerhana yang ditandai dengan umbra bumi menutupi bagian luar bulan sehingga penampakan bulan seperti telah digigit sesuatu. Akhir gerhana akan ditandai dengan umbra bumi tidak lagi menutupi bagian luar bulan tersebut.

Baca: Gerhana Bulan Penumbra 17 September Jadi Gerhana Penutup

Simak berita menarik lainnya tentang gerhana bulan hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NUR QOLBI | AMB

Berita terkait

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

36 hari lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Kronologi Pencabutan Artikel Arkeologi Situs Gunung Padang, Gerhana Bulan, Gempa Bawean

Topik tentang kronologi pencabutan artikel arkeologi situs Gunung Padang dari Jurnal Wiley menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

37 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret di Indonesia Akan Singkat, Berikutnya 5 April 2042

Gerhana bulan penumbra akan terjadi 25 Maret 2024. Fenomena antariksa itu bisa dinikmati di Indonesia kurang dari satu jam.

Baca Selengkapnya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

37 hari lalu

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024, Ini Bedanya dengan Gerhana Bulan Total

Fenomena gerhana bulan penumbra akan terjadi pada sebagian langit Indonesia pada 25 Maret 2024. Apa bedanya dengan gerhana bulan total?

Baca Selengkapnya

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

41 hari lalu

Proses Warna Bulan Jadi Merah Saat Terjadi Gerhana, Berikut Penjelasannya

Bulan tampak berwarna merah selama Gerhana Bulan Total terjadi. Hal ini disebabkan karena proses yang disebut hamburan Rayleigh.

Baca Selengkapnya

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

41 hari lalu

Ada Dua Gerhana Saat Ramadan 2024, Pertanda Apa?

BRIN mengungkapkan akan terjadi dua jenis gerhana di bulan Ramadan kali ini, pertanda apa?

Baca Selengkapnya

4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

45 hari lalu

4 Peristiwa Gerhana yang Akan Terjadi di 2024, Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan

Gerhana matahari selalu menjadi fenomena menarik karena jarang terjadi. Pada 2024, ada 4 gerhana yang akan terjadi.

Baca Selengkapnya

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

6 Januari 2024

Fenomena Astronomi 2024, 5 Gerhana Bulan dan Matahari Tidak Melintasi Indonesia

Ada lima gerhana bulan dan matahari yang akan terjadi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Sebagian Bumi Kena Gerhana Matahari Cincin Api Besok, Ini yang Perlu Diketahui

14 Oktober 2023

Sebagian Bumi Kena Gerhana Matahari Cincin Api Besok, Ini yang Perlu Diketahui

Apa yang perlu diketahui tentang gerhana matahari cincin api hari Minggu besok?

Baca Selengkapnya

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

4 Oktober 2023

Fenomena Langit Oktober Diwarnai Gerhana Bulan dan Tiga Hujan Meteor

Gerhana bulan akan terjadi pada Ahad dini hari, 29 Oktober 2023.

Baca Selengkapnya

Planetarium Jakarta dan BRIN Gelar Peneropongan Malam 19-20 September

18 September 2023

Planetarium Jakarta dan BRIN Gelar Peneropongan Malam 19-20 September

Kali ini Planetarium berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Baca Selengkapnya