TEMPO.CO, Jakarta - Google Pixelbook merupakan perangkat hibrid laptop-tab dengan resolusi layar 12,3 inci. Dari luar, laptop ini sangat memukau. Satu-satunya fitur interior yang menunjukan bahwa laptop ini milik Google adalah simbol G kecil di ujung atas tutupnya.
Bagian dalamnya memiliki pewarnaan dua nada. Bagian bawah keyword berwarna putih, dan area lainnya memiliki warna abu-abu. Google menambahkan bahan soft-touch ke sandaran tangan keyboard agar lebih nyaman mengetik. Chromebook Google Pixelbook ini tersedia untuk pre-order sejak 4 Oktober 2017.
Chromebook Google sebelumnya dirancang untuk menjadi laptop dengan biaya rendah dengan target pasar pendidikan. Namun Google menginginkan Chromebook kali ini lebih dari itu.
Pixelbook dapat menjalankan aplikasi Android serta Chrome OS. Yang membedakan Pixelbook dengan laptop lainnya, selain harganya yang relatif tinggi adalah adanya penambahan tombol Google Assistant khusus. Tombol ini memungkinkan Anda mengetikkan pertanyaan ke Asisten Google. Fitur ini juga tersedia di smartphone Pixel 2 dan speaker Google Home, sehingga kita dapat mengajukan sejumlah pertanyaan yang akan dijawab oleh Google Asisten ini.
Menariknya, Google juga telah mengembangkan pena khusus untuk Pixelbook yang disebut Pixelbook Pen yang dijual terpisah dengan harga US$ 99 (Rp 1,3 juta). Pena Pixelbook dirancang untuk mencatat dan menggambar pada Pixelbook. Fitur ini bekerja dengan Google Assistant.
Dengan menekan sebuah tombol di sisi Pixelbook Pen dan mengaitkan item di layar yang ingin diketahui, Asisten Google dapat mengenali apa yang dicari dan memberi informasi yang relevan dengan item tersebut.
Pixelbook akan tersedia dengan prosesor Intel Core i5, RAM 8GB dan solid state drive 128GB seharga US$ 999 (Rp 13,4 juta). Anda dapat meningkatkan ke SSD 256 gigabita dengan harga tambahan US$ 200 (Rp 2,7 juta), atau menambah biaya U$ 650 (Rp 8,7 juta rupiah) untuk meningkatkan chipset menjadi Intel Core i7, RAM 16 gigabita dan SSD 512 gigabita.
FINANCE YAHOO | ZUL’AINI FI’ID N. | AMB
