Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kecerdasan Buatan Pemindai Wajah dan Face ID: Berbahayakah?

image-gnews
Teknologi Face ID berbasis kercerdasan buatan. (cnet.com)
Teknologi Face ID berbasis kercerdasan buatan. (cnet.com)
Iklan

TEMPO.CO, North Carolina - Sistem kecerdasan buatan pengenalan wajah alias teknologi Face ID belakangan ini dipakai untuk mengoperasikan gawai dan bertransaksi di anjungan tunai mandiri (ATM). Dikembangkan untuk melacak orang yang menyembunyikan wajahnya di balik topeng atau masker.

Wajah adalah kunci. Manusia bisa mengenali satu sama lain dengan membedakan ciri-ciri khusus yang ada pada wajah. Namun kini kemampuan itu bukan punya manusia semata. Mesin dengan artificial intelligence (AI) jauh lebih pintar, termasuk mengenali ciri wajah yang tersembunyi—hal yang sangat sulit dilakukan oleh manusia.

Apple mengusung teknologi pengenalan wajah, FaceID, dalam produk terbarunya: iPhone X. Dalam sistem ini, wajah menjadi "kata kunci" untuk mengoperasikan smartphone tersebut. FaceID bahkan dirancang agar bisa digunakan untuk mengunduh aplikasi hingga melakukan pembayaran dengan Apple Pay.

FaceID adalah sistem yang membuat penggunaan iPhone X lebih sederhana tapi tetap aman. Bos Apple, Phil Schiller, mengatakan iPhone terkunci sampai sistem mengenali wajah penggunanya. "Ini adalah masa depan tentang bagaimana kita membuka smartphone dan melindungi informasi sensitif,” katanya seperti ditulis Wired.

iPhone X menggunakan tkenologi pemindai wajah alias Face ID untuk membuka kunci ponsel tersebut. AP/Marcio Jose Sanchez

Baca: Kecerdasan Buatan Ini Bisa Deteksi Alzheimer

Di Cina, sistem pengenalan wajah sudah digunakan di mesin-mesin anjungan tunai mandiri (ATM) sejak 2015. Pelanggan tak lagi perlu membawa kartu bank untuk melakukan transaksi.

Sekitar 1.000 ATM milik merchant bank di 106 kota di Cina bisa mengeluarkan uang hanya dengan memindai wajah pelanggannya. Januari lalu, Agricultural Bank memasang sistem serupa pada 470 ATM di sejumlah kota.

Sistem pengenalan wajah dianggap bisa memangkas risiko penipuan dengan kartu palsu atau insiden kartu tertelan. Pelanggan hanya perlu melihat ke kamera lalu mesin akan mencocokkannya dengan foto dalam data. Menurut Agricultural Bank, seperti ditulis South China Morning Post, layanan ini membuka jalan bisnis baru, antara lain pembukaan akun online.

ATM milik China Merchants Bank yang sudah memakai teknologi pengenalan wajah. (dailymail.co.uk)

Baca: Ahli Teknologi Ini Bikin Agama Baru Bertuhankan Kecerdasan Buatan

Kecerdasan buatan bisa melangkah lebih jauh lagi. Para peneliti dari Universitas Cambridge, Institut Teknologi Nasional India, dan Institut Sains India mengembangkan algoritma untuk mengenali seseorang yang berusaha menutupi wajahnya dengan kain, masker, topi, atau kacamata. Laporan riset ini akan disampaikan dalam International Conference on Computer Vision Workshops di Venice, Italia.

Menurut Amarjot Singh, peneliti dari Universitas Cambridge yang terlibat dalam riset tersebut, teknologinya bisa dimanfaatkan para penegak hukum untuk menangkap penjahat. "Penggunaan aplikasi ini sangat luas," kata Singh seperti ditulis Inverse.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Singh mengatakan teknologi tersebut dikembangkan dari penggunaan sistem pengenalan wajah untuk melacak para pelaku bom Boston. Namun proyek mereka masih dalam taraf uji coba. Sistem ini menggunakan kecerdasan buatan yang bisa mengenali pola berdasarkan data dalam jumlah besar yang berisi gambar wajah. Sistem tersebut mengenali titik tertentu di wajah seseorang kemudian menganalisis jarak antartitik itu.

Para peneliti melatih sistem AI itu menggunakan data berisi 2.000 citra dari 25 orang berbeda yang menggunakan berbagai penutup wajah. Sistem melacak 14 titik penting di wajah, posisi dan tinggi ujung hidung, serta sudut mulut. Tingkat keberhasilan AI mengenali orang yang menyembunyikan wajahnya di balik topi dan topeng mencapai 69 persen.

Meski hasilnya masih belum sempurna, studi ini memantik kegerahan di dunia maya. Kecerdasan buatan bisa menjadi ancaman bagi anonimitas dan keamanan orang-orang yang mengikuti demonstrasi dan tidak mau dikenali oleh polisi atau penguasa. "Teknologi ini perlu diatur agar tidak jatuh ke tangan orang-orang yang mungkin menyalahgunakannya," kata Singh.

Ilustrasi teknologi Face ID berbasis kercerdasan buatan. (cnet.com)

Baca: Kecerdasan Buatan Diprediksi Bisa Mengobati Tubuh Manusia

Zeynep Tufekci, pengamat teknologi dari University of North Carolina, menyebutkan banyak orang lebih khawatir dengan apa yang bisa dilakukan sistem kecerdasan buatan. Padahal masalah terbesarnya ada pada siapa penggunanya. "Masih sedikit yang mencemaskan apa yang dilakukan penguasa dengan AI," ujar Tufekci seperti dilaporkan Quartz.

Mesin dengan kecerdasan buatan semakin mengejar kemampuan manusia dalam mengenali wajah dan emosi yang tersimpan di baliknya. FindFace, aplikasi dari Rusia, bisa mengenali seseorang dengan membandingkan foto-foto di jaringan sosial. Tingkat akurasinya mencapai 70 persen.

Para peneliti di Universitas Stanford menunjukkan bahwa sistem algoritma bisa mengenali orientasi seksual seseorang. Ketika ditunjukkan gambar seorang gay dan bukan gay, tingkat keberhasilan mesin mengenali orientasi seksual mereka mencapai 81 persen. Padahal, seperti ditulis The Economist, tingkat keberhasilan manusia dalam melakukan hal serupa hanya 61 persen.

Teknologi, jika disalahgunakan, menjadi senjata berbahaya yang mengancam manusia. Di negara-negara di mana homoseksual dianggap sebagai kejahatan, aplikasi yang mampu mengenali orientasi seksual berdasarkan data foto bisa saja dijadikan perangkat untuk menindas. "Jika digunakan secara benar dan etis, teknologi bisa membantu manusia," kata Michal Kosinski, peneliti dari Universitas Stanford, seperti ditulis The Guardian.

Baca: Anthony Levandowski Dirikan Agama Kecerdasan Buatan, Siapa Dia?

Simak artikel menarik lainnya tentang kecerdasan buatan dan teknologi Face ID hanya di kanal Tekno Tempo.co.

WIRED | SOUTH CHINA MORNING POST | INVERSE | QUARTZ | THE ECONOMIST | THE GUARDIAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

7 jam lalu

Elon Musk berencana menghapus judul dari artikel berita yang dibagikan di X (X/Kylie Robison)
Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?


Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

1 hari lalu

Logo Microsoft terlihat di Los Angeles, California A.S. pada Selasa, 7 November 2017. (ANTARA/REUTERS/Lucy Nicholson/am.)
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.


Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

2 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.


Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

7 hari lalu

Logo Amazon. Sumber: Reuters
Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

9 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


Inilah 10 Profesi Pengembangan AI yang Menjanjikan

9 hari lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
Inilah 10 Profesi Pengembangan AI yang Menjanjikan

Teknologi AI berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Di luar ancamannya, berikut beberapa profesi menjanjikan di bidang pengembangan AI.


Intip Peluang Berkarier di Bidang Biosains yang Diyakini Bill Gates Tak Tergantikan AI

10 hari lalu

Ilustrasi sains. shutterstock.com
Intip Peluang Berkarier di Bidang Biosains yang Diyakini Bill Gates Tak Tergantikan AI

Bill Gates menyakini tiga pekerjaan yang tak akan tergantikan oleh AI, salah satunya adalah biosains. Intip peluang kariernya.


Spotify Memiliki AI Playlist, Mengenali Fitur Ini

10 hari lalu

Spotify. REUTERS/Dado Ruvic
Spotify Memiliki AI Playlist, Mengenali Fitur Ini

Spotify memiliki fitur AI Playlist yang memungkinkan pengguna untuk membuat daftar putar lagu menggunakan perintah tertulis kepada kecerdasan buatan


Meta Pasang Chatbot AI di Instagram, Bisa Diajak Membahas Ide Reels

10 hari lalu

Logo baru Instagram. Instagram
Meta Pasang Chatbot AI di Instagram, Bisa Diajak Membahas Ide Reels

Meta menguji coba fitur chatbot AI pada Instagram. Fungsinya identik dengan ChatGPT, namun terdapat sejumlah penyesuaian. Apa saja?


Chatbot AI Akan Masuk ke WhatsApp, Begini Uji yang sedang Berjalan

13 hari lalu

Uji terbatas chatbot Meta AI di versi terbaru aplikasi WhatsApp. Foto : Gsmarena
Chatbot AI Akan Masuk ke WhatsApp, Begini Uji yang sedang Berjalan

Uji berjalan dalam versi WhatsApp mutakhir baik yang di iOS maupun Android secara terbatas.