TEMPO.CO, San Francisco - Tim Ahli Entomologi dari North Carolina State University, California Academy of Scientific, dan Natural History Museum of Denmark menerbitkan temuannya di Scientific Reports yang mengungkapkan sebagian besar kutu dapat ditemukan di berbagai bagian rumah, tak peduli seberapa rapi rumah tersebut.
"Kami baru menyadari bahwa rumah yang kita bangun untuk diri kita sendiri, ternyata juga juga menjadi tempat tumbuhnya habitat yang kompleks untuk kutu dan kehidupan lainnya," kata Dr. Misha Leong, penulis utama dan peneliti postdoctoral di Akademi, dilansir dari laman California Academy of Sciences.
Baca: Sewa Kostum untuk Halloween, Awas Kutu
Para peneliti mengambil lebih dari 10.000 sampel kutu dari 50 rumah di daerah Raleigh, Carolina Utara, Amerika Serikat. Berdasarkan penelitian terdapat 47 keluarga kutu yang tidak berbahaya dapat ditemukan di sebagian besar bagian rumah, di antaranya adalah gegat, kutu buku, lalat buah, dan kepik.
Tempat paling istimewa dan mempunyai keanekaragaman kutu di antaranya adalah karpet ruang tamu yang berada di lantai dasar. Alasan kutu menyukai ruang tamu dari pada ruang lain adalah karena ruangan yang luas untuk mobilitasnya, dan banyaknya ventilasi, di mana komunitas kutu akan lebih mudah bermigrasi ke ruang tamu.
Berdasarkan survei peneliti menyimpulkan bahwa binatang peliharaan lebih penting dari pada kebersihan, tapi survei tersebut belum cukup signifikan untuk membuktikan pengaruhnya terhadap keanekaragaman atau varietas kutu yang hidup di dalam rumah.
Selain itu, dari hasil survei juga diketahui bahwa rumah yang memiliki anjing memiliki jumlah keanekaragaman kutu lebih sedikit, namun jika dibandingkan dengan keberadaan kucing di dalam rumah tentu jenis kutu yang didapatkan akan lebih sedikit lagi.
PHYS | THE VERGE | HARMANI