TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) memfasilitasi penjualan hasil panen melalui internet yang dilakukan oleh komunitas petani Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia. Tujuannya untuk mempermudah pemasaran dan menjadi petani kekinian.
Baca: QBaca, Aplikasi Toko Buku Digital Telkom
“Kami semakin senang jika banyak petani yang menggunakan internet. Bukan karena uangnya, tapi semakin bagus jika banyak masyarakat yang melek internet. Silakan gunakan fasilitas kami. Banyak situs yang bisa dimanfaatkan,” kata General Manager PT Telkom Witel Yogyakarta, Firmansyah, Rabu, 29 November 2017.
Ia menambahkan masih banyak yang harus dilakukan untuk merambah ke dunia e-commerce jika petani tak ingin hanya menjadi penonton di persaingan global ini. Kini saatnya petani Indonesia bangkit dan maju dengan memanfaatkan fasilitas teknologi digital.
Ia mencontohkan banyak komoditas yang ada di Indonesia yang tidak dimiliki negara lain, tapi kemampuan mengolahnya perlu terus ditingkatkan. Beras hitam, misalnya, banyak varietas yang tidak dimiliki negara lain. Begitu pula pewarna alami untuk batik yang hanya ada di Indonesia. Jika pewarna itu bisa dijadikan pasta, maka tidak ada negara lain yang bisa menyaingi.
Ketua DPW Petani Daerah Istimewa Yogyakarta Anggit Bimanyu menyatakan, petani saat ini juga tidak ingin ketinggalan. Para petani ini harus bergerak cepat agar bisa mempunyai daya saing yang tinggi. “Menjadi petani digital merupakan tuntutan zaman. Mau tidak mau kami para petani harus melek internet,” kata dia.
Baca: Telkom Pasang 1.000 Jaringan Wi-Fi di Banyuwangi
Menurut Sekretaris DPW Petani Daerah Istimewa Yogyakarta Asty Irwandiyah, kerja sama dengan Telkom bermula dari keprihatinan makin langkanya anak muda yang tertarik menjadi petani. Melalui sentuhan teknologi digital, akan makin banyak anak muda yang kembali tertarik untuk berprofesi sebagai petani. “Kami mempunyai sekolah petani, sudah ada 40-an yang ikut dari kalangan muda, banyak juga pemuda bertato ikut program petani muda,” kata dia.