TEMPO.CO, San Francisco - Pertama kalinya Facebook merilis aplikasi baru untuk anak-anak berusia 13 tahun ke bawah, Messenger Kids. Aplikasi ini membuat orang tua tidak ketinggalan obrolan dan informasi dari orang-orang sekitarnya.
Baca: Australia Selidiki Facebook dan Google Terkait Kekacauan Media
"Ini adalah hal yang paling penting untuk orang tua, Messenger akan membuat anak-anak lebih banyak bergabung dalam obrolan dan kelompok keluarga," kata Kepala Messenger Facebook David Marcus, seperti yang dilansir oleh Techcrunch pada 4 Desember 2017.
Dalam penggunaannya, Facebook akan meminta orang tua untuk memberikan persetujuan mereka sehingga anak dapat mengirim pesan, menambahkan filter dan corat-coret pada foto yang mereka kirim melalui obrolan atau Messenger.
Messenger Kids dibangun agar anak tidak mendaftar akun Facebook baru sendiri, yang ketentuan penggunanya berusia 13 tahun ke atas. Aplikasi ini membutuhkan orang dewasa dengan akun Facebook untuk menyiapkan aplikasi untuk anaknya.
Aplikasi ini juga dilindungi dengan filter pengamanan deteksi proaktif untuk mencegah anak-anak terpapar konten dewasa. Bahkan, Facebook secara manual menyaring berbagi GIF.
Orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya ke dalam aplikasi Messenger Kids tidak memerlukan nomor telepon, namun anak-anak tetap akan bisa berkomunikasi dengan pengguna Messenger Kids yang lain. Selain itu, dengan menggunakan bookmark Messenger Kids di aplikasi Facebook utama, orang tua dapat menyetujui siapa saja yang berteman dengan mereka sebagai kontak untuk anak mereka.
Facebook akan tetap melindungi privasi. Oleh karena itu jika anak ingin dapat berkomunikasi dengan temannya, sebagai pemilik Messenger utama orang tua harus terlebih dahulu berteman dengan orang tua anak tersebut. Namun, sepertinya hal ini perlu diperbaiki, mungkin dapat membiarkan anak-anak memindai kode QR di aplikasi teman bermainnya, agar orang tua mereka terhubung.
Baca: Cara Menghapus Postingan Memalukan di Facebook dan Twitter
Facebook mengatakan bahwa Messenger Kids merupakan aplikasi yang menyediakan lingkungan yang lebih terkontrol. Perusahaan tersebut mengatakan telah menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk berbicara dengan kelompok orang tua, ahli perilaku anak dan organisasi keselamatan untuk membantu pengembangan aplikasi ini, serta ribuan jam mewawancarai keluarga mengenai cara anggota berkomunikasi satu sama lain. Menurut Facebook, aplikasi ini sesuai dengan peraturan Undang-Undang Perlindungan Privasi Online Anak (COPPA).
TECHCRUNCH | NYTIMES | HARMANI
