TEMPO.CO, Depok - Dua peneliti teknik elektro Universitas Indonesia atau UI, Chairul Hudaya dan Iwa Garniwa, menciptakan teknologi tabung listrik (TaLis). Teknologi ini diklaim mampu mengatasi permasalahan listrik di daerah terisolasi.
Menurut keduanya dalam siaran pers yang diterima Tempo, Senin, 29 Januari 2018, TaLis bekerja layaknya baterai. TaLis dapat diisi ulang dan bisa didistribusikan seperti tabung gas. "Jadi tak perlu lagi pembangkit listrik besar. Ini bisa menjangkau masyarakat pedalaman," ujar keduanya.
Satu tabung listrik bisa menyuplai kebutuhan listrik satu rumah hanya dengan mengisinya selama empat jam. TaLis dapat menyimpan kapasitas 630 watts-hour (Wh) energi listrik berbasis baterai lithium ion serta mudah dipakai karena menggunakan plug and play.
Baca: UI Jadi Perguruan Tinggi Terbaik Ke-54 di Asia
Tidak hanya itu, TaLis tidak memerlukan kWh meter dan jaringan distribusi listrik sehingga harganya lebih murah. Ini adalah sebuah bentuk inovasi bagi dunia listrik Indonesia yang masih sangat bergantung pada metode konvensional dalam melakukan distribusi listrik.
Masalah jangkauan akses listrik (rasio elektrifikasi) merupakan masalah klasik Indonesia. Menurut data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, tingkat rasio elektrifikasi pada 2014 berada di angka 84,35 persen, pada 2015 sebesar 88,30 persen, dan pada 2017 mencapai 92,75 persen. Namun masih banyak daerah di Indonesia yang rasio elektrifikasinya jauh di bawah rata-rata, seperti di Maluku 59,17 persen dan Papua 48,74 persen per Juni 2017.
Baca: Ekonom UI: Harga Terus Naik, Data Surplus Beras Diragukan
Untuk memenuhi pasokan listrik, pemerintah Indonesia biasanya menggunakan pembangkit listrik besar untuk kemudian dipasok ke masyarakat menggunakan kabel. Pembangunan pembangkit listrik baru serta tata kelengkapan lain bukan persoalan yang mudah karena hal ini menyebabkan biaya penyediaan listrik menjadi sangat mahal.
TaLis merupakan suatu bentuk upaya UI sebagai perguruan tinggi yang mengedepankan riset. Untuk menerapkan konsep ini, UI sudah bekerja sama dengan beberapa pihak, seperti dengan adanya bantuan corporate social responsibility PT Wijaya Karya (Persero), TaLis telah diterapkan di Sekolah Master Indonesia di Depok sejak November 2017. Adapun dengan PLN, TaLis akan diimplementasikan dalam menyediakan pasokan listrik di wilayah Maluku dan Papua.
Baca: Peneliti UI Temukan Metode Deteksi Dini Kanker Paru
Simak kabar terbaru dari peneliti UI hanya di kanal Tekno Tempo.co.