Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Waspada, Ada Keluarga Tak Kasat Mata di Rumah Kita

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Tungau. (ideegreen.it)
Tungau. (ideegreen.it)
Iklan

TEMPO.CO, Michigan - Hewan tungau tak pernah terlihat, mereka adalah keluarga tak kasat mata yang nyata di rumah kita. Maklum, ukuran tubuhnya hanya 0,2-0,3 milimeter. Mereka berada di sekitar tempat tinggal manusia. Berkembang di kasur, sofa, karpet, bahkan di rumah yang terlihat bersih sekalipun.

Kehadiran merekalah yang menjadi penyebab utama alergi di dalam ruangan pada manusia. Mereka juga yang mengganggu setidaknya 1,2 miliar manusia penghuni planet ini. Berbagai cara telah dilakukan untuk menghentikan ulah keluarga ini, tapi selalu gagal. Sebab, tungau selalu memiliki cara dalam melindungi genomnya. Keturunan mereka selalu sehat walafiat. Genom adalahset lengkap DNA organisme, termasuk berbagai informasi gen di dalamnya.

Itu pula yang membuat para ahli tak pernah berhenti mencari tahu apa kehebatan tungau ini. Termasuk penelitian terbaru yang dilakukan tim peneliti dari University of Southern Mississippi dan ahli biologi University of Michigan.

Penelitian ini dipimpin oleh Pavel Klimov, seorang ilmuwan riset asosiasi di Departemen Ekologi dan Biologi Evolusioner University of Michigan. Bersama Klimov, peneliti lainnya adalah Mosharrof Mondal dan Alex Flynt dari University of Southern Mississippi. Hasil penelitian ini telah diterbitkan pada 29 Januari lalu di jurnal PLOS Genetics dengan judul "Rewired RNAi-Mediated Genome Surveillance in House Dust Mites".

Dalam riset yang disponsori National Science Foundation dan program Mississippi INBRE serta didanai oleh National Institutes of General Medical Sciences tersebut, para peneliti menyimpulkan bahwa tungau selalu mampu melindungi genomnya dari segala ancaman. "Mereka melakukan perakitan genom dengan kualitas tinggi," kata Klimov.

Studi genetika baru ini menunjukkan, sebagai konsekuensi dari sejarah evolusi yang hiruk-pikuk itu, tungau debu rumah punya banyak cara baru dalam mengembangkan perlindungan genomnya dari gangguan internal. "Kami percaya bahwa evolusi mekanisme baru untuk melindungi genom dari elemen transposable terkait dengan evolusi tungau debu. Proses ini menurut kami tidak biasa," kata Pavel Klimov.

Elemen transposable adalah potongan DNA non-coding yang dapat mengubah posisi mereka dalam genom, yang sering menyebabkan mutasi dan penyakit. Nah, semua hewan dan tumbuhan berusaha keras menghindari ancaman dari unsur-unsur tersebut.

Itu juga yang membuat setiap organisme berusaha mengembangkan cara yang rumit untuk melindungi diri dari ancaman tersebut. Pada kebanyakan hewan, misi pengintaian ini dilakukan oleh fragmen RNA kecil yang menemukan dan mematahkan deretan genetik. Mekanismenya disebut piwi-associated RNA pathway. Dinamai protein Piwi karena pertama kali ditemukan pada lalat buah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari situ pula tim peneliti yang dipimpin ilmuwan University of Southern Mississippi, termasuk seorang ahli biologi University of Michigan, mengurutkan DNA dan RNA Dermatophagoides farinae-nama ilmiah tungau debu rumah Amerika.

Para peneliti kemudian melihat populasi molekul RNA kecil yang dikodekan di sana. Namun, yang terjadi, mereka menemukan bahwa tungau debu rumah tidak memiliki protein Piwi atau RNA kecil terkait yang kebanyakan digunakan hewan untuk mengendalikan elemen transposable.

Sebagai gantinya, tungau debu menggantikan jalur Piwi dengan mekanisme RNA kecil yang sama sekali berbeda, yakni menggunakan RNA kecil yang mengganggu atau interferensi. Ini adalah salah satu mekanisme pada sel hidup untuk mengendalikan aktivitas gen. Genom tungau debu juga mengkodekan protein yang dapat memperkuat RNA kecil yang mengganggu.

Menurut Klimov, itu juga yang membuat hewan-hewan ini dapat berevolusi dari nenek moyang parasit. "Sering kali, transisi ke parasitisme dikaitkan dengan perubahan genetik yang dramatis," katanya. Inilah yang membuat tungau mampu bertahan hidup selama puluhan juta tahun. "Warisan ini yang kemudian dibawa tungau debu saat ia kembali hidup bebas."

Simak artikel menarik lainnya tentang keluarga tak kasat mata hanya di kanal Tekno Tempo.co.

PLOS GENETICS | CIENCE DAILY | MICHIGAN NEWS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

30 Januari 2024

Ilustrasi orang bersin. shutterstock.com
Gejala Alergi Tungau Debu yang Disalahartikan sebagai Flu

Tak sedikit orang yang menyalahartikan alergi tungau debu sebagai flu karena gejalanya yang mirip, selain menyebabkan masalah di kulit.


Seberapa Sering Sprei dan Sarung Bantal Harus Dicuci?

22 Agustus 2023

Ilustrasi bantal dan guling. shutterstock.com
Seberapa Sering Sprei dan Sarung Bantal Harus Dicuci?

Sprei dan sarung bantal harus sering dicuci agar tidak menyebabkan masalah pada kesehatan dan tubuh pada umumnya.


Berikut 6 Cara Mengatasi Alergi Debu

3 Juni 2023

Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Berikut 6 Cara Mengatasi Alergi Debu

Penyebab utama alergi debu di sebagian besar rumah tangga adalah tungau debu.


Mengenal Alergi Debu, Gejala dan Ragam Pemicunya

2 Juni 2023

Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Mengenal Alergi Debu, Gejala dan Ragam Pemicunya

Saat berada di tempat yang berdebu, beberapa orang kerap mengalami bersin-bersin dan beringus. Ketahuilah bahwa keluhan tersebut bisa menjadi pertanda alergi debu.


Asap Dapur Hingga Tungau Debu Bisa Jadi Alergen Hidup Pemicu Munculkan Asma

5 Mei 2023

Ilustrasi anak asma. Pexel/Cottonbro
Asap Dapur Hingga Tungau Debu Bisa Jadi Alergen Hidup Pemicu Munculkan Asma

Pemicu alergi yang bisa menyebabkan munculnya asma di antaranya adalah asap kendaraan bermotor, asap dapur, asap pembakaran sampah, hingga tungau.


5 Jenis Asma Berlainan Penyebabnya

26 September 2022

Ilustrasi serangan asma. shutterstock
5 Jenis Asma Berlainan Penyebabnya

Gangguan pernapasan asma ada berbagai jenis


Mahasiswa UGM Bikin Bantal Antibakteri dan Tungau, Dibandrol Rp 115 Ribu

2 September 2022

Mahasiswa UGM menciptakan bantal antibakteri dan tungau berbahan limbah sabut kelapa, enceng gondok, dan ekstrak daun sirih (ANTARA/HO-UGM)
Mahasiswa UGM Bikin Bantal Antibakteri dan Tungau, Dibandrol Rp 115 Ribu

Dibuat dari eceng gondok, bantal antibakteri dan tungau besutan mahasiswa UGM itu diproses dengan waktu yang cukup lama.


Begini Cara Terhindar dari Paparan Tungau Debu untuk Penderita Asma

25 Agustus 2022

Tungau (wikimedia commons)
Begini Cara Terhindar dari Paparan Tungau Debu untuk Penderita Asma

Alergen yang dibawa tungau, hewan mikroskopis, ini memicu gejala alergi ringan hingga berat dan dapat menyebabkan serangan asma.


Mengenal Tungau Debu Pemicu Serangan Asma

24 Agustus 2022

Tungau. (ideegreen.it)
Mengenal Tungau Debu Pemicu Serangan Asma

Seperti apa itu makhluk tungau debu dan bagaimana mereka bisa memicu serangan asma?


Cegah Pemicu Alergi Seberapa Sering Gorden Harus Dicuci?

12 Juli 2022

Ilustrasi mengganti gorden. Freepik.com
Cegah Pemicu Alergi Seberapa Sering Gorden Harus Dicuci?

Ada lebih dari satu cara untuk membersihkan gorden Anda