TEMPO.CO, Jakarta - Startup penyedia layanan katering makan siang di Indonesia, Kulina, berbagi pengalaman berkunjung ke Silicon Valley, San Francisco, dalam program Google Launchpad Accelarator. Chief Executive Officer (CEO) Kulina Andy Fajar Handika menjelaskan, latihan di Google pusat tersebut merupakan pengalaman yang mungkin tidak akan terulang untuk kedua kalinya.
"Saya bisa mendapat bimbingan dari mentor dan Googlers seluruh dunia, belajar bersama dengan para startup lain, bahkan ada yang sudah menyandang unicorn," ujar Andy saat bercerita pengalamannya di Kantor Google Indonesia, Jakarta, 6 Maret 2018.
Kulina terpilih untuk mengikuti Google Launchpad Accelerator edisi ke-5, yaitu sebuah program berdurasi enam bulan untuk mentorship dan akses ke para pakar Google global. Startup terpilih juga berhak mendapatkan dana US$ 50 ribu (setara Rp 685 juta) tanpa hak kepemilikan untuk mengembangkan startup mereka.
Andy dan tim Kulina mengikuti 2 minggu bothcamp di San Francisco untuk belajar dengan spesialis produk dari setidaknya 30 tim dari 24 Negara perwakilan Google. Kulina menjadi satu-satunya startup asal Indonesia yang mendapatkan kesempatan itu di 2018.
"Kita bothcamp itu mulai 29 Januari- 8 Februari 2018, kesempatan ini sangat menginspirasi semua tim, kami harap bahwa keikutsertaan Kulina di program ini bisa memberikan dorongan positif bagi ekosistem startup di Indonesia," kata Andy.
Selain itu, Google Launchpad Accelerator juga memberikan kredit seperti Google Cloud dan akses lengkap ke serangkaian inisiatif dan koneksi yang dimiliki Launchpad dari Google. Program ini merupakan inisiatif Google untuk mempertahankan minat generasi baru terhadap developer, entrepeneur, dan inovator Indonesia.
Simak artikel menarik lainnya tentang Google Launchpad Accelerator dan Kulina hanya di kanal Tekno Tempo.co.
