Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

1.800 Asteroid Mengancam Bumi, NASA Beralih ke Nuklir?

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi asteroid. thesun.co.uk
Ilustrasi asteroid. thesun.co.uk
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Ancaman asteroid yang melaju kencang dari luar angkasa membebani pikiran ilmuwan NASA. Asteroid  telah menyebabkan kepunahan tingkat global di masa lalu, menyapu bersih dinosaurus sekitar 65 juta tahun yang lalu.

Baca: Peneliti NASA Ajukan Rencana Menghancurkan Asteroid Menuju Bumi

Menurut kepala pemburu asteroid NASA, Paul Chodas, obyek dekat Bumi (NEO) terus mengancam Bumi. Saat ini ada lebih dari 1.800 asteroid di luar angkasa yang digambarkan sebagai 'berpotensi berbahaya', sehingga memicu kekhawatiran akan keselamatan Bumi.

Dan lebih dari 16.000 NEO dari berbagai ukuran telah terdeteksi sejauh ini. Banyak dari obyek ini akan terbakar di atmosfer bumi, namun kira-kira 12.000 berukuran lebih dari 50 meter.

Untuk menghadapi ancaman asteroid, NASA nampaknya beralih ke penggunaan senjata nuklir. Rencana NASA baru-baru ini menunjukkan pada jenis pesawat luar angkasa baru yang dirancang untuk mengirimkan muatan nuklir mendekati asteroid.

Pesawat itu, Hypervelocity Asteroid Mitigation Mission for Emergency Response (HAMMER), dirancang oleh NASA, Nuclear Security Administration AS, dan Departemen Energi AS.

Dengan impactor 8,8 ton di sekat, pesawat itu akan digunakan untuk menangkis asteroid yang lebih kecil, atau mengirimkan muatan nuklir ke ancaman yang lebih besar. "Jika asteroid cukup kecil, dan kami bisa mendeteksinya cukup awal, kami bisa melakukannya dengan impactor,” ujar David Dearborn dari Lawrence Livermore National Laboratory.

"Impactor tidak sefleksibel pilihan nuklir saat kita benar-benar ingin mengubah kecepatan asteroid dengan segera," ujarnya.

Menurut Chodas, NASA hanya perlu mengubah lintasan asteroid yang masuk untuk mencegah bencana alam. "Teknik lain untuk membelokkan asteroid telah diajukan juga, seperti defleksi ion-beam, traktor gravitasi, atau bahkan ledakan nuklir untuk menguapkan bagian permukaan,” ujar Chodas.

"Ada beberapa proposal saat ini untuk benar-benar membangun pesawat luar angkasa yang bisa menguji beberapa teknologi ini," ujar Chodas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebuah tim ilmuwan yang berdedikasi akan berkumpul pada bulan Mei di sebuah konferensi penelitian asteroid di Jepang untuk membahas kelayakan HAMMER.

Menurut jurnal ilmiah Acta Astronautica, desain HAMMER pertama kali diperkenalkan dalam laporan National Research Council 2010 mengenai ancaman asteroid yang tidak terdeteksi.

Dan ada banyak alasan untuk memikirkan ancaman tersebut karena ratusan asteroid dengan berbagai ukuran memasuki planet secara teratur.  "Setiap hari, Bumi dibombardir dengan lebih dari 100 ton partikel debu dan pasir,” ujar NASA .

"Kira-kira setahun sekali, sebuah asteroid seukuran mobil menyentuh atmosfer bumi, menciptakan bola api yang mengesankan, dan terbakar sebelum mencapai permukaan. Setiap 2.000 tahun atau lebih, sebuah meteoroid seukuran lapangan sepak bola menabrak Bumi dan menyebabkan kerusakan yang signifikan pada area tersebut.”

"Hanya sekali setiap beberapa juta tahun, sebuah objek yang cukup besar untuk mengancam peradaban Bumi muncul. Dampak kawah di Bumi, bulan dan badan planet lainnya adalah bukti dari kejadian ini."

Bulan ini setidaknya 16 asteroid besar diperkirakan akan melewati Bumi yang mendekati hampir sedekat bulan.

Simak artikel lainnya tentang NASA di tempo.co

EXPRESS | DAILY MAIL

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

2 hari lalu

Penjelajahan Empat Dekade Voyager
Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

16 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

17 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

18 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.


6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

18 hari lalu

Fenomena gerhana matahari total saat terlihat dikawasan Las Grutas, provinsi Rio Negro, Argentina, 14 Desember 2020. Gerhana matahari total dapat terlihat di Amerika Selatan, khususnya di wilayah Cile dan Argentina. REUTERS/Chiwi Giambirtone
6 Atraksi Wisata yang Disiapkan untuk Melihat Gerhana Matahari Total

Gerhana matahari total akan terjadi pada 8 Maret 2024


Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

19 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Fakta-fakta Ihwal Gerhana Matahari Total 8 April 2024

Gerhana matahari total akan dimulai di Sinaloa Meksiko, dan kemudian bergerak menuju arah timur laut, melewati Texas, menyeberangi 15 negara bagian AS


Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

19 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Mitos dan Fakta dalam Gerhana Matahari

Gerhana matahari ini dimulai di Sinaloa, Meksiko dan bergerak arah timur laut, ke Texas, dan melintasi 15 negara bagian AS sebelum berakhir di Kanada


Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

19 hari lalu

Penampakan Gerhana Matahari Total yang diamati dari Pantai Airleu, Com, Distrik Lautem, Timor Leste, Kamis 20 April 2023. FOTO : Observatorium Astronomi ITERA Lampung  atau OAIL
Inilah Wilayah yang Akan Terjadi Gerhana Matahari Total 8 April 2024

NASA telah mengumumkan akan terjadi gerhana matahari total pada 8 April 2024. Berikut lokasinya.


4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

23 hari lalu

Gerhana Matahari Total di Biak, Papua, pada Kamis 20 April 2023. Astrofotografer dari Planetarium Jakarta harus berkejaran dengan awan sebelum berhasil mengabadikannya. FOTO/Planetarium dan Observatorium Jakarta
4 Fakta Gerhana Matahari 8 April, Jadi Pembatas Akhir Ramadan dan Awal Syawal 1445 H

Ramadan tahun 2024 akan diakhiri dengan fenomena gerhana. Bulan Syawal akan dimulai setelah gerhana tersebut.


Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

36 hari lalu

Presiden Joko Widodo meninjau langsung progres pembangunan Kantor Presiden di Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Provinsi Kalimantan Timur, Jumat, 1 Maret 2024. Presiden Jokowi mengecek pembangunan infrastruktur yang kini telah mencapai 74 persen tersebut. Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Top 3 Tekno: Aktivitas Perusahaan Sukanto Tanoto di IKN, Deforestasi Kalimantan, Bencana Akibat Penggundulan Hutan

Tiga artikel terkait IKN menjadi Top 3 Tekno Tempo pada hari ini. Berita terpopuler mengenai aktivitas perusahaan milik Sukanto Tanoto di IKN.