TEMPO.CO, Bandung - Pendiri layanan fintech Paytren (PT Veritra Sentoa Internasional) Yusuf Mansur berencana akan membangun banyak masjid digital di Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Yusuf Mansur di sela-sela acara peluncuran aplikasi Paytren 5.0 di Bandung, Sabtu 7 Agustus 2018 dan peresmian masjid digital pertama di Indonesia, Masjid Al Mansur.
"Kami ingin membangun 1.000 masjid digital di Indonesia," kata Yusuf Mansur.
Baca juga: Yusuf Mansur Perluas Layanan Bisnis Paytren
Yusuf menambahkan, Masjid Al Mansur ini berdiri di atas tanah 400 meter persegi. Masjid dengan empat lantai ini bisa menampung 1.200 jamaah. Masjid ini dibangun dengan biaya Rp 6,5 miliar. Masjid ini cocok dibandung di daerah-daerah yang tak memiliki lahan luas.
Uniknya masjid ini semua serba digital. Lampu, misalnya, dikendalikan lewat ponsel. Keran wudhu pun digital. Hanya menjulurkan tangan air bisa mengalir dan berhenti sendiri. Selain itu juga sedang dikembangkan aplikasi digital lainnya, misalnya penyimpanan sepatu digital, lampu dan aneka fitur lainnya yang dikendalikan lewat ponsel.
Baca juga: Yusuf Mansur Ingin Koperasi Berperan jadi Investor Institusi
Yusuf mengatakan, konsep masjid digital Al Mansur ini bisa ditiru dan dikembangkan di daerah lain. Dia berharap konsep ini bisa dikembangkan dengan sistem "social franchise". Orang yang ingin bangun masjid tak perlu pusing dengan desain masjid, sistem pengelolaannya dan juga kegiatannya. Semua sudah disiapkan dalam model "social franchise".
“Masjid ini bukan dibangun oleh Ustad Yusuf Mansur, bukan oleh saya, tapi ini dibangun dari dana sedekah hasil transaksi Paytren,” kata CEO Paytren Hari Prabowo. Masjid ini membuktikan bahwa bila dana jamaah dikelola dengan manajemen yang baik, bisa berdampak besar bagi umat.
BS