Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gen Ternyata Mempengaruhi Kebiasaan Minum Kopi, Simak Riset Ini

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Riset dari tim ilmuwan Universitas Edinburgh menemukan gen ternyata mempengaruhi tubuh dalam memproses kopi. Variasi gen dapat mempengaruhi seberapa banyak kopi yang diminum seseorang.

Baca juga: Dalam 5 Tahun, Ridwan Kamil Targetkan Kopi Jabar Mendunia

Pada orang dengan gen yang disebut sebagai decaprenyl-diphosphate synthase subunit 2 (PDSS2), kafein akan diurai lebih lambat. Penguraian yang lebih lambat ini membuat kafein lebih lama bertahan di dalam tubuh. Seseorang dengan gen ini tak perlu banyak-banyak mengkonsumsi kopi untuk terjaga lebih lama.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa keinginan untuk meminum kopi sudah tertanam dalam gen seseorang," kata Nicola Pirastu, peneliti di Universitas Edinburgh yang memimpin penelitian ini, baru-baru ini.

Baca juga: 3 Pilihan Rasa Kopi Merapi, dari Madu sampai Luwak

Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan mengamati DNA lebih dari 1.000 orang di selatan dan utara Italia serta lebih dari 1.700 orang di Belanda. Semua orang yang DNA-nya diamati juga mengisi kuesioner tentang seberapa banyak mereka mengkonsumsi kopi setiap hari.

Orang Italia, dalam penelitian ini, yang memiliki gen PDSS2 ternyata mengkonsumsi kopi lebih sedikit dibanding mereka yang tak memiliki jenis gen ini. Jumlahnya rata-rata satu cangkir per hari. Jumlah ini lebih sedikit daripada konsumsi orang dengan gen berbeda. "Alasannya, gen jenis ini mengurai kopi lebih lama. Jadi, zatnya lebih lama berada di dalam tubuh mereka," kata Pirastu.

Mirip orang Italia, orang Belanda dengan gen jenis PDSS2 dalam penelitian ini juga meminum lebih sedikit kopi. Tapi perbedaannya dengan gen lain tak sejauh yang tercatat di antara orang Italia. Perbedaan ini bisa juga karena gaya minum kopi di kedua negara.

Baca juga: Ridwan Kamil akan Menyeduh Kopi untuk Pengunjung Ngopi Saraosna

Di Italia, orang minum espresso atau mocha dalam cangkir kecil. Hal ini berbeda dengan di Belanda, yang masyarakatnya terbiasa dengan kopi yang disaring. "Perbedaan ini menghasilkan kadar kopi yang berbeda dalam setiap cangkir," kata Pirastu. Jumlah kafein per cangkir di Belanda tiga kali lebih banyak dibanding di Italia.

Gen PDSS2 bukan satu-satunya gen yang berhubungan dengan konsumsi kafein. Penelitian sebelumnya menunjukkan gen lain memiliki kode enzim untuk mengurai kafein. Sangat mungkin PDSS2 menghalangi kode enzim tersebut. "Dengan begitu, tubuh tak efisien dalam mengurai kafein," ucap Pirastu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia mengatakan penelitian tentang kopi ini juga bertujuan mempelajari lebih lanjut pengaruh kopi terhadap kesehatan. "Mengkonsumsi kopi mencegah penyakit seperti kanker, penyakit kardiovaskular, dan Parkinson," kata Pirastu.

Memahami apa yang mempengaruhi konsumsi kopi juga akan membantu peneliti mengetahui efeknya terhadap penyakit-penyakit tersebut. Gen yang memiliki peran dalam penguraian kafein juga akan memiliki peran terhadap pengobatan tertentu. "Penelitian tentang gen dan kopi ini akan membantu peneliti memahami perbedaan respons pasien terhadap obat-obatan dan membantu dokter mengkhususkan perawatan mereka," ujar Pirastu.

Baca juga: Riset: Gempa Megathrust dan Tsunami Ancam Mentawai

Efek kopi memang berbeda pada setiap orang. Perbedaan ini kadang disalahartikan dengan dilihat sebagai kerugian. Beberapa kritikus menyebutkan minuman hitam itu memberi dampak negatif seperti asidosis (suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam), tekanan darah tinggi, dan insomnia.

Di sisi lain, banyak yang mengungkapkan manfaat kopi. Pemindaian otak mengungkap pengaruh hebat kafein, yakni meningkatkan daya ingat dan konsentrasi. David Elmenhorst, neurolog dari Institute of Neuroscience and Medicine, mengatakan meminum kopi 3-5 cangkir per hari dapat menunda demensia pada usia lanjut.

"Setiap makanan atau minuman pasti punya pengaruh buruk dan baik. Khusus untuk kopi, pengaruh buruknya sangat bervariasi pada setiap orang," kata Elmenhorst. Anda pasti ingin mencegah demensia saat lanjut usia. Tapi perlukah memasukkan kopi sebagai minuman rutin untuk mencegahnya? Itu semua tentu terserah Anda.

Baca juga: Peneliti ITB Bikin Kopi Fermentasi, Saingi Kopi Luwak

Simak hasil riset lainnya seputar kopi hanya di kanal Tekno Tempo.co.

LIVE SCIENCE | THE GUARDIAN | TELEGRAPH | COFFEE SCIENCE

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


LPS Akan Publikasikan Terbitan Berkala Oktober Mendatang

8 jam lalu

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melakukan Konferensi Pers terkait Tingkat Bunga Penjaminan (TBP) di Gedung Pacific Century Place, SCBD, Jakarta, Jumat, 29 September 2023. TEMPO/Defara Dhanya
LPS Akan Publikasikan Terbitan Berkala Oktober Mendatang

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, mengatakan LPS akan mempublikasikan terbitan berkala mulai 11 Oktober mendatang.


Hari Kopi Internasional, Inilah Sejarah Minuman Paling Populer di Dunia

17 jam lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
Hari Kopi Internasional, Inilah Sejarah Minuman Paling Populer di Dunia

Bukti paling awal konsumsi kopi berasal dari abad ke-15 di Yaman, tapi ada kisah populer dari Etiopia.


Festival Kopi Malioboro Coffee Night 2023 Digelar Pekan Depan, Catat Tanggalnya

1 hari lalu

Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Festival Kopi Malioboro Coffee Night 2023 Digelar Pekan Depan, Catat Tanggalnya

Tak sekedar aksi bagi-bagi ribuan cup kopi gratis untuk wisatawan, acara ini juga mengandung unsur edukasi dan hiburan lainnya.


Kopi Sanger Aceh jadi Inspirasi Starbucks buat Minuman Spesial Hari Kopi Internasional

1 hari lalu

Dolce Americano, kopi Starbucks yang terinspirasi dari kopi sanger (Tempo/Mila Novita)
Kopi Sanger Aceh jadi Inspirasi Starbucks buat Minuman Spesial Hari Kopi Internasional

Kopi sanger sekilas mirip kopi susu, tetapi tanpa ampas. Kopi ini menjadi inspirasi bersama dengan tiga minuman lain dari berbagai benua.


3 Cara Gampang Bikin Minuman Kopi ala Kafe di Rumah

1 hari lalu

Dalgona Coffe. Tempo/Fardi Bestari
3 Cara Gampang Bikin Minuman Kopi ala Kafe di Rumah

Kopi menjadi salah satu minuman yang digemari banyak orang. Berikut resep cara bikin minuman kopi ala kafe di rumah.


5 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan Tubuh, Berapa Cangkir Sehari Disarankan?

1 hari lalu

Ilustrasi kopi hitam tanpa gula. Foto: Freepik/8photo
5 Manfaat Minum Kopi Bagi Kesehatan Tubuh, Berapa Cangkir Sehari Disarankan?

Selain dapat melawan rasa kantuk sekaligus penambah energi, ternyata kopi memiliki manfaat lain bagi kesehatan tubuh. Apa saja manfaat kopi bagi kesehatan tubuh?


Bolehkah Anak-anak Minum Kopi?

1 hari lalu

Ilustrasi kopi susu. Foto: Unsplash.com/Alberto Bogo
Bolehkah Anak-anak Minum Kopi?

Kopi adalah salah satu minuman dengan kandungan kafein tertinggi. Apakah anak-anak boleh minum kopi?


Kebiasaan Orang Singapura Minum Kopi

3 hari lalu

Kenangan Coffee di Bandara Changi, T2, Singapura. TEMPO/Yunia Pratiwi
Kebiasaan Orang Singapura Minum Kopi

Kalau di Indonesia kopi identik dengan rasa pahit, di Singapura sedikit berbeda


Masyarakat Yakini Pasir Pantai Kejawanan Cirebon Bisa Sembuhkan Penyakit, Mahasiswa Unpad Lakukan Riset

3 hari lalu

Wisatawan bermain air di Pantai Kejawanan, Cirebon, Jawa Barat, 25 DEsember 2015. Pantai ini menjadi pilihan wisata murah saat libur Natal dan Tahun Baru karena memiliki perairannya yang dangkal dan berarus tenang. TEMPO/Prima Mulia
Masyarakat Yakini Pasir Pantai Kejawanan Cirebon Bisa Sembuhkan Penyakit, Mahasiswa Unpad Lakukan Riset

Tim mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) mendalami sejauh mana khasiat lumpur pasir di pantai Kejawanan.


Kenangan Coffee Pertama di Singapura, Ini Menu Andalannya

4 hari lalu

Kenangan Coffee pertama di Singapura di kawasan Raffles City, Bras Basah Road, Singapura. TEMPO/Yunia Pratiwi
Kenangan Coffee Pertama di Singapura, Ini Menu Andalannya

Setelah sukses di Malaysia, Kenangan Coffee buka gerai pertama di Singapura