TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini terdiri dari topik Stephen Hawking dan 5 ramalannya yang bikin heboh, cerita founder dirikan ReCharge--aplikasi sewa power bank--dan teknologi e-Pemilu dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Beberapa benda dan tulisan fisikawan asal Inggris, Stephen Hawking, dilelang di Inggris, balai lelang tersebut adalah Christie's, sejak awal pekan ini.
Baca juga: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: WhatsApp akan Punya Mode Liburan
Sementara itu, Co-Founder dan Chief Executive Officer ReCharge Dick Listijono menceritakan ide awal dibuatnya mesin sewa power bank, ReCharge Station. Juga, Kepala Program e-Pemilu BPPT Andrari Grahitandaru menjelaskan bahwa penerapan teknologi pemilu elektronik (e-Pemilu) tentu membutuhkan anggaran yang sangat besar.
Ketiga topik tersebut paling banyak menyedot perhatian pembaca di kanal Tekno.
Baca juga: Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Bakteri di Balik Manis Ubi Cilembu
Berikut selengkapnya tiga berita hari ini yang terpopuler di kanal Tekno:
1. Stephen Hawking dan 5 Ramalannya yang Sempat Bikin Heboh
Fisikawan Stephen Hawking membahas sebuah pertemuan publik di Cape Town 11 Mei 2008. Meski menderita penyakit, Hawking tetap melanjutkan studinya di Cambridge University dan mengantarkannya sebagai salah satu fisikawan paling berpengaruh sejak masa Albert Einstein. REUTERS/Mike Hutchings
Beberapa benda dan tulisan fisikawan asal Inggris, Stephen Hawking, dilelang di Inggris. Balai lelang tersebut adalah Christie's. Selain kursi roda, ada beberapa benda milik Hawking lain yang diumumkan secara online sejak Senin, 22 Oktober 2018, waktu Inggris.
Di antaranya, yaitu salah satu salinan dari lima tesis doktoralnya tentang asal-usul alam semesta di Cambridge University yang ditulis pada 1965, penghargaannya, naskah episode The Simpsons yang menampilkan Hawking, dan makalah ilmiah berjudul "Spectrum of Wormholes dan Fundamental Breakdown of Physics in Gravitational Collapse".
"Tulisan-tulisan Hawking tersebut merekam perkembangan pemikiran dan kecerdasannya," ujar Thomas Venning, Kepala Bagian Buku dan Manuskrip Christie's, seperti dilansir laman Daily Mail, Senin, 22 Oktober 2018.
Baca selengkapnya: Stephen Hawking dan 5 Ramalannya yang Sempat Bikin Heboh
2. Cerita Founder Mendirikan ReCharge, Aplikasi Sewa Power Bank
Co-Founder dan CEO Dick Listijono saat mempresentasikan ReCharge Station mesin penyewaan power bank berbasis aplikasi di The Hook Cafe, Kebayoran Baru, Jakarta Sekatan, pada Selasa, 23 Oktober 2018. TEMPO/Khory
Co-Founder dan Chief Executive Officer ReCharge Dick Listijono menceritakan ide awal dibuatnya mesin sewa power bank, ReCharge Station. Menurutnya inspirasi tersebut muncul melalui pengalaman pribadinya.
"Jadi ini lebih ke pribadi saya, di rumah saya punya 2 sampai 3 power bank dimana setiap saya perlu itu barus bawa dan ada isinya. Suatu hari saya kepikiran coba kalau ada power bank yang bisa saya sewa konsepnya ya kalau sewa saya balikin dimana dan itu konsep yang akhirnya di pakai, pinjam dimana saja dan kembalikan dimana saja," ujar Dick di The Hook Cafe, Kebayoran Baru, Jakarta Sekatan, pada Selasa, 23 Oktober 2018.
ReCharge merupakan sebuah startup asal Indonesia yang menyediakan layanan penyewaan power bank berbasis aplikasi pertama di Indonesia. ReCharge meresmikan kehadirannya sebagai solusi bagi masyarakat Indonesia yang banyak beraktivitas dengan poselnya.
Baca selengkapnya: Cerita Founder Mendirikan ReCharge, Aplikasi Sewa Power Bank
3. BPPT Tawarkan Konsep dan Teknologi e-Pemilu
Petugas melakukan simulasi tata cara pengoperasian alat teknologi E-Voting, di gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, 29 Juli 2015. Program E-voting ini untuk mendukung KPU dalam mencegah kecurangan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah serentak 2015 sejak perhitungan di tempat pemungutan suara, rekapitulasi di Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan di kabupaten/kota. TEMPO/Imam Sukamto
Penerapan teknologi pemilu elektronik (e-Pemilu) tentu membutuhkan anggaran yang sangat besar. Kepala Program e-Pemilu BPPT Andrari Grahitandaru menjelaskan bahwa peralihan anggaran dari pemilu manual ke elektronik tidak dapat dibandingkan secara apple to apple.
"Nah ini yang sangat penting, konsep perubahan anggaran penerapan e-Pemilu ini harus dibarengi perubahan kebijakan nasional dulu. Belajar dari 26 negara yang sudah menerapkan sistem pemilu elektronik, umumnya mereka melakukan tender pembelian perangkat, dan bisa-bisa teknologinya berubah dari pemilu ke pemilu, bahkan kembali ke manual," ujar Andrari kepada Tempo melalui pesan singkat, Ahad, 22 Oktober 2018.
Andrari memberikan contoh negara dengan penerapan pemilu eletronik yaitu India, yang menurutnya bisa menjadi contoh terbaik dalam penerapannya. Dia menjelaskan bahwa pemilu elektronik tersebut membutuhkan investasi perangkat dan yang paling optimal adalah India.
Baca selengkapnya: BPPT Tawarkan Konsep dan Teknologi e-Pemilu
Selain kabar tentang Stephen Hawking dan 5 ramalannya yang heboh, cerita founder dirikan ReCharge, aplikasi sewa power bank dan tawarkan konsep dan teknologi e-Pemilu dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Anda bisa membaca berita hari ini lainnya hanya di kanal Tekno Tempo.co.