TEMPO.CO, Washington - Sebuah topan besar menghantam wilayah AS di Pasifik barat, memukul Kepulauan Mariana Utara dengan hembusan Kategori 5 pada Rabu malam, 24 Oktober 2018, waktu setempat.
Baca: Topan Mangkhut, Badai Terkuat 2018, Terjang Filipina: 3 Tewas
Topan Yutu membawa angin berkecepatan maksimum sekitar 180 mph atau 297,7 km/jam yang jauh lebih kuat dibandingkan badai kuat yang melanda Florida dua minggu lalu.
Kepulauan Saipan, Tinian dan Rota mendapat peringatan topan dari National Weather Service, sementara Guam dan beberapa pulau kecil telah berada di bawah peringatan badai tropis. NWS memperkirakan topan akan berlanjut hingga Kamis malam waktu setempat. "Angin terkuat telah terjadi dan akan terus melambat sepanjang hari, " kata layanan itu.
Sebelumnya layanan itu memberi peringatan keras. "Bencana angin untuk Tinian dan Saipan sudah dekat!" kata para pejabat. "Topan Super Yutu adalah badai Kategori 5 yang sangat berbahaya!"
Ahli meteorologi menggambarkan badai itu tidak hanya sebagai "badai terkuat di Bumi 2018" tetapi juga "salah satu badai topan paling kuat yang tercatat untuk Amerika Serikat dan wilayahnya. "Lebih dari 50.000 orang yang tinggal di Commonwealth of Northern Mariana Islands menghadapi gelombang badai hingga 20 kaki dan curah hujan hingga 10 inci di daerah-daerah tertentu.”
Intensitas angin topan itu meningkat dengan kecepatan yang "luar biasa" sebelum mencapai kepulauan itu, menurut ahli meteorologi Steve Bowen. Badai itu menghantam hanya dua minggu setelah hantaman Badai Michael di Teluk Meksiko yang juga mengejutkan para ahli meteorologi.
"Saat badai mulai meningkat secara cepat, ia mengambil bentuk seperti gergaji. Ini menjadi sangat jelas," kata Angela Fritz dari Washington Post kepada NPR awal bulan ini, mengacu pada eskalasi mengejutkan Michael.
Michael menyebabkan bencana kerusakan pada komunitas di Florida Panhandle, di mana badai membuat pendaratan.
Tingkat kerusakan di Mariana masih belum jelas, tetapi NWS di Guam tidak berbasa-basi. "Kerusakan parah diperkirakan terjadi. Runtuhan beberapa bangunan tempat tinggal akan membahayakan nyawa. Reruntuhan di udara akan menyebabkan kerusakan besar," kata dinas itu.
New York Times melaporkan pada Kamis pagi, peringatan topan masih berlaku karena adanya laporan kerusakan. Sekitar 100 rumah hancur di Tinian, Brandon Aydlett, ujar seorang ahli meteorologi dari National Weather Service melalui panggilan telepon dari Guam. Dia menambahkan bahwa di Saipan, ada laporan tentang atap yang runtuh, kabel listrik yang jatuh dan pohon yang hancur.
NPR | NEW YORK TIMES