Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Hutan DAS Tinggal 19,8 Persen, Potensi Banjir Jawa Barat Merata

image-gnews
Seorang anak menyelamatkan anak kucing saat banjir yang melanda Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin 12 November 2018. Banjir hingga 1,5 meter tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Citarum serta intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Bandung. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Seorang anak menyelamatkan anak kucing saat banjir yang melanda Kampung Bojong Asih, Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin 12 November 2018. Banjir hingga 1,5 meter tersebut disebabkan oleh luapan Sungai Citarum serta intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir di wilayah Kabupaten Bandung. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat Dicky Saromi mengatakan, berdasarkan peta, potensi banjir di Jawa Barat merata di seluruh kabupaten dan kota.

Baca: Pengamat Sebut 4 Tipe Banjir Ancam Jakarta dan 5 Jurus Antisipasi

“Kalau melihat potensi bahaya banjir, potensi tinggi ada di bagian utara dan tengah, di mana dari 27 kabupaten/kota sebagian besar dalam kategori tinggi, yang sedang hanya sebagian kecil,” kata dia di Gedung Sate, Rabu, 14 November 2018.

BPBD Jawa Barat memetakan ada 13 daerah di Jawa Barat dengan potensi banjir tinggi, yakni Cianjur, Kabupaten Bandung, Kuningan, Kabupaten Cirebon, Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bandung, serta Kota Cirebon.

Potensi banjir sedang ada di Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Kabupaten Bandung Barat, Pangandaran, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya, Kota Banjar. Kategori rendah hanya di Kota Sukabumi.

Dicky mengatakan, penyebabnya curah hujan tinggi di Jawa Barat mayoritas mengalir ke laut. “Curah hujan ini rata-rata (Jawa Barat) 48 miliar meter kubik per tahun, temanfaatkan hanya 15 miliar meter kubik per tahun. Katakanlah 30 persen termanfaatkan, sisanya terbuang ke laut atau jadi run-off (air permukaan). Ketika tata air tidak bisa dikelola dengan baik, akan jadi genangan banjir,” kata dia.

Menurut Dicky, pemicu banjir ada pada tutupan DAS (Daerah Aliran Sungai) di Jawa Barat. Akibat tutupan lahan hutan di Jawa Barat saat ini hanya 19,8 persen dari wilayah Jawa Barat, atau setara 737 ribu hektare.

Jawa Barat memiliki 41 Daerah Aliran Sungai, 21 bermuara ke utara, dan 20 ke selatan Jawa Barat. “Dari 41 DAS itu seharusnya tutupan lahan hutan DAS idealnya 30 persen. Tapi yang terjadi ada 15 DAS dalam kategori merah, yaitu tutupan lahan di bawah 20 persen,” kata dia.

Mayoritas DAS yang berwarna merah itu berada di utara Jawa Barat. Sisanya hanya 9 DAS diwarnai kuning karena memiliki tutupan lahan antara 20-30 persen, sementara hanya 10 DAS diwarnai hijau dengan kategori tutupan lahan di atas 30 persen. “Jadi yang merah ini sudah makin kritis. Menunjukkan bahwa Run-Off air semakin banyak di aliran-aliran sungai itu,” kata Dicky.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di utara Jawa Barat, misalnya, terendah DAS Kali Pagadungan di Karawang dengan tutupan lahan 0 persen, DAS Ciwaringin di Cirebon hanya 3 persen, DAS Ciasem di Indramayu 8 persen, serta DAS Bangkaderes di Cirebon 8 persen. DAS berwarna hijau mayoritas di selatan Jawa Barat, tertinggi misalnya DAS Cikaongan di Tasikmalaya dengan tutupan lahan 52 persen.

Dicky mengatakan, daerah perkotaan di Jawa Barat juga mengalami masalah banjir cileuncang, yaitu genangan yang terjadi di jalanan saat hujan kendati cepat surut. “Itu karena selain tata air tidak baik, juga di daerah ini adalah sumber timbunan sampah,” kata dia.

Tiga daerah metropolitan di Jawa Barat yakni Bodebekarpur, Bandung Raya, dan Cirebon Raya kumulasi timbunan sampah menembus 650 ribu ton hingga 3 juta ton per tahun. “Kalau tidak dikelola dengan baik akan berpotensi menyebabkan banjir karena dibuang ke badan sungai dan drainsae. Banyak kejadian kemarin sampah tersangkut pada badan sungai, menunjukkan timbunan sampah tidak dikelola dengan baik,” kata Dicky.

Dicky mengatakan, prakiraan BMKG menyatakan November ini awal musim hujan. Di awal musim hujan saat ini, sejak tanggal 1-13 November 2018, sudah tercatat 132 kali kejadian bencana, di antaranya 60 kejadian bencana banjir, dan 23 bencana longsor. Jumlahnya sudah melampaui catatan kejadian bencana sepanjang November 2017 yakni 113 kejadian bencana.

Menurut Dicky, seluruh bencana banjir dan longsor pada awal November 2018 ini tersebar di tengah dan selatan Jawa Barat. Bencana banjir misalnya terjadi Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kota Cimahi, dan Kota Bandung.

Bencana banjir yang relatif besar karena menyebabkan korban jiwa dan warga mengungsi terjadi di Tasikmalaya, Pangandaran, dan Kabupaten Bandung. Banjir bandang di tiga kecamatan di Tasikmalaya, Cipatujah, Culamega, dan Karangnunggal, selain mengakibatkan jembatan Cipatujah runtuh, juga mengakibatkan enam orang meninggal dunia. Banjir di Pangandaran juga menelan korban satu orang hilang yang hingga saat ini belum ditemukan.

Banjir di Tasikmalaya, Pangandaran, dan Kabupaten di awal November 2018 ini juga mengakibatkan warga mengungsi. BPBD mencatat jumlah warga yang mengungsi menembus 2.243 KK (keluarga), atau 7.099 jiwa. Warga yang mengungsi paling banyak di Culamega yakni 220 KK atau 1.130 jiwa, sementara di Kabupaten Bandung akibat luapan Sungai Citarum warga yang mengungsi sekitar 120 KK tersebar di Kecamatan Bojongsoang, Dayeuhkolot, dan Baleendah.

Dicky mengatakan, kejadian bencana banjir di awal musim hujan November sejalan dengan curah hujan tinggi di awal musim yang baru terjadi di bagian tengah dan selatan Jawa Barat. “Sebetulnya potensi bencana banjir itu banyak di daerah utara karena relatif datar dan banyak DAS (Daerah Aliran Sungai) yang bermuara ke utara. Potensi banjir terjadi bila curah hujan tinggi di utara. Perkiraannya terjadi pada Desember 2018 ke sana,” kata dia.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

11 jam lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengamati alat pengukur durasi penyinaran matahari (Campbell Stokes) di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Prakirakan Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Wilayah di Jawa Barat Sepekan Ini

BMKG memprakirakan adanya potensi hujan lebat disertai petir 29 April - 5 Mei 2024 di wilayah Jawa Barat.


13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

1 hari lalu

Jamaah haji yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) pertama embarkasi Kertajati tiba di bandara Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Ahad, 9 Juli 2023. Sebanyak 363 jamaah haji kloter pertama asal Majalengka kembali ke tanah air setelah menunaikan rangkaian ibadah haji di tanah suci. ANTARA/Dedhez Anggara
13 Ribu Jamaah Haji Jawa Barat Terbang dari Kertajadi, Embarkasi di Indramayu

Jamaah haji Jawa Barat ada yang berangkat dari Bandar Kertajati di Majalengka dan Bandara Soekarno Hatta di Tangerang, Banten.


Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

2 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Peringatan Waspada Banjir Jateng, 3 Sesar Aktif di Sekitar IKN, Redmi Pad SE

Topik tentang BMKG mengimbau warga Jawa Tengah waspada potensi banjir dan tanah longsor menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.


Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

2 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor menerjang banjir yang menggenangi Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 April 2023. Hujan deras yang mengguyur di kawasan itu menyebabkan sebagian jalan terendam genangan banjir dan mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut. ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.


Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

3 hari lalu

Sheila on 7 saat tampil di Swara Prambanan di kawasan Candi Prambanan, 31 Desember 2023. Foto: Istimewa.
Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.


BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

3 hari lalu

Foto udara kendaraan bermotor terjebak kemacetan karena banjir  menggenangi jalur utama pantura Semarang-Surabaya di Jalan Kaligawe Raya, Kota Semarang, Jawa Tengah, Sabtu, 6 April 2024. ANTARA/Aji Styawan
BMKG Imbau Masyarakat Jawa Tengah Waspadai Banjir Meski Jelang Kemarau

BMKG imbau masyarakat Jawa Tengah mewaspadai potensi banjir dan longsor. Jawa Tengah diperkirakan mulai masuk kemarau bulan April ini.


Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

3 hari lalu

Ilustrasi Banjir/TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Ratusan Rumah di Luwu Sulawesi Selatan Terendam Banjir setelah Hujan 10 Jam

Kendati mulai surut, BNPB mengantisipai banjir susulan.


BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

3 hari lalu

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan sebaran dan dampak banjir Kalimantan dalam Disaster Briefing daring di Jakarta, Senin 12 September 2022. (Antara/Devi Nindy)
BNPB: Hujan Lebat 10 Jam, Lebih dari 100 Rumah Terendam Banjir di Kabupaten Luwu

BNPB menyatakan, hujan lebat selama 10 jam menyebabkan banjir di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.


Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

4 hari lalu

Petani beraktivitas di sawah kawasan Majalengka, Jawa Barat, Senin, 20 November 2023. Kesulitan air di daerah tersebut mulai dirasakan sejak Juni 2023 hingga saat ini. Akibat musim kemarau, petani mengaliri sawah menggunakan pompa dari sumur yang airnya terbatas. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Separuh Jawa Barat Kemarau Mulai Juni, Durasi Cuaca Kering di Indramayu Paling Panjang

Sebagian besar Jawa Barat baru akan memasuki kemarau pada pertengahan 2024. Durasi di beberapa wilayah lebih panjang.


Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

4 hari lalu

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi berjalan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin, 10 April 2023. Prasetyo diperiksa sebagai saksi dalam tindak pidana korupsi terkait pengadaan tanah di kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung Jakarta Timur, tahun 2018-2019. TEMPO/Imam Sukamto
Ketua DPRD DKI Singgung Pemprov dalam Atasi Masalah Jakarta: Program Kurang Maksimal akan Saya Coret

DPRD DKI menyinggung program Pemprov DKI untuk mengatasi banjir dan kemacetan, salah satunya sumur resapan.