Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Begini Cara Atasi Insomnia dari Ilmuwan

Reporter

Editor

Amri Mahbub

image-gnews
Insomnia
Insomnia
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jika Anda kerap dilanda kesulitan tidur atau insomnia, Anda bisa mencoba octacosanol. Zat ini terkandung dalam tebu (lapisan tipis keputihan di permukaan), dedak padi, minyak biji gandum, dan lilin lebah.

Baca juga: Penderita Insomnia Ternyata Punya Gen yang Bermutasi

Para peneliti yang dipimpin Mahesh K. Kaushik dan Yoshihiro Urade dariThe International Institute for Integrative Sleep Medicine (WPI-IIIS) Universitas Tsukuba, Jepang, menemukan bahwa octacosanol dapat mengurangi stres dan memulihkan tidur yang terganggu stres sehingga kembali normal.

"Octacosanol dapat dianggap aman untuk digunakan manusia sebagai terapi, karena merupakan senyawa berbasis makanan dan diyakini tidak menunjukkan efek samping," kata Mahesh K. Kaushik yang mempublikasikan hasil risetnya di Nature. Di pasar, suplemen octacosanol atau policosanol ramai dijual dan dipromosikan ampuh untuk metabolisme lemak, menurunkan kadar kolesterol, atau untuk menambah stamina.

Baca juga: Riset Terbaru di AS Temukan Salah Satu Penyebab Insomnia

Stres dan kurang tidur bak lingkaran setan yang sulit terurai. Lingkungan yang kerap berubah, tuntutan pekerjaan yang tinggi, dan faktor sosial-ekonomi sering membuat orang kurang tidur. Selanjutnya, dalam keadaan seperti itu, stres pun mudah menyergap. Walhasil, terjadilah gangguan tidur. Gangguan tidur ini bukan hal sepele. Di antaranya berkaitan dengan berbagai gangguan, seperti obesitas, penyakit kardiovaskuler, depresi, kecemasan, dan kesulitan berkonsentrasi.

Riset berskala besar yang dipimpin Saverio Stranges dari Warwick Medical School, Inggris, lima tahun lalu, menunjukkan masalah tidur seperti insomnia mempengaruhi 16,6 persen orang dewasa di Asia dan Afrika. Masalah serupa di Amerika Serikat dan Kanada mencapai 20 persen. Menurut Stranges, dari risetnya yang melibatkan 24 ribu perempuan dan 19 ribu laki-laki, gangguan tidur mungkin juga mewakili masalah kesehatan masyarakat yang signifikan.

"Tampaknya masalah tidur tidak terkait dengan urbanisasi, karena orang-orang yang disurvei kebanyakan tinggal di lingkungan pedesaan," ujarnya.

Baca juga: Dampak Insomnia Terhadap Kesehatan Obesitas, Diabetes, dan Kanker

Mirip dengan yang terjadi di Amerika Serikat, dia menemukan adanya hubungan antara depresi dan gangguan tidur-serta masalah tidur yang lebih umum terjadi pada perempuan dan orang tua. Riset Stranges ini menyasar orang berusia 50 tahun atau lebih tua yang tinggal di perkotaan di Kenya dan di area pedesaan di Indonesia, Afrika Selatan, Tanzania, Ghana, Bangladesh, serta Vietnam.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia dan India, menurut Stranges, tingkat kesulitan tidur rendah. Sebanyak 4,6 persen perempuan dan 3,9 persen laki-laki di Indonesia mengalami masalah tidur. Di India, 6,5 persen perempuan dan 4,3 persen laki-laki juga punya masalah serupa. Solusinya? Menurut Kaushik, pil tidur bukanlah penyelesaian yang tepat. Selain pil yang tersedia saat ini tidak mengatasi komponen stres, pil tidur juga sering menimbulkan efek samping yang parah.

Kaushik dkk menyelidiki efek octacosanol pada pengaturan tidur tikus yang terkena stres ringan melalui pemberian secara oral. Octacosanol menurunkan kadar kortikosteron dalam plasma darah, yang merupakan penanda stres. Tikus yang diberi octacosanol juga menunjukkan pola tidur normal, sedangkan sebelumnya terganggu karena stres.

Desain risetnya adalah membandingkan tikus yang dikondisikan stres dan mengalami gangguan tidur dengan mengubah kandangnya, sementara tikus lainnya (tikus normal) tidak diubah kandangnya. Keduanya dipantau sebelum dan sesudah diberi octacosanol. Dua kelompok tikus ini diberi octacosanol secara oral dengan dosis 100 dan 200 mg/kg pada pukul 5 sore dan diawasi hingga 24 jam kemudian, termasuk periode awal dan bangun si tikus.

Baca juga: Jangan Sepelekan Insomnia

Peneliti berkesimpulan octacosanol mengurangi stres pada tikus dan memulihkan tidurnya ke pola normal. "Tidur yang disebabkan oleh octacosanol mirip dengan tidur alami dan bersifat fisiologis," kata Kaushik. Octacosanol tak mempengaruhi tidur tikus yang tidak stres. Hasil penelitian ini menunjukkan octacosanol berpotensi mengurangi stres dan meningkatkan tidur. Karena itu, ia berpotensi bermanfaat untuk terapi insomnia yang disebabkan stres.

Tentu saja, penelitian ini belum sepenuhnya sempurna. Studi klinis yang terencana perlu dilakukan untuk memastikan pengaruhnya terhadap manusia. Bagaimanapun, mitigasi stres dan potensi dorongan tidurnya berbeda.

Baca juga: Insomnia Bikin Tubuh Menderita, Cek 5 Dampak Buruknya

Simak artikel menarik lainnya seputar insomnia hanya di kanal Tekno Tempo.co.

NATURE | TSUKUBA | SCIENCE DAILY | HUFFINGTONPOST

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

7 jam lalu

Ilustrasi pria bertubuh tinggi dan pendek. shutterstock.com
Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.


12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

21 jam lalu

Ilustrasi ciri-ciri kolesterol tinggi pada wanita. Foto: Canva
12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.


Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

2 hari lalu

Ilustrasi wanita menyikat gigi. Foto: Unsplash.com/Diana Polekhina
Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?


Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

2 hari lalu

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf
Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.


Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

2 hari lalu

Ilustrasi stres. TEMPO/Subekti
Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.


4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

3 hari lalu

Ilustrasi tidur siang. Pexels/Meruyert Gonullu
4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

Penelitian selama 10 tahun menemukan empat tipe tidur pada lebih dari 3.000 orang. Apa saja dan pengaruhnya pada kesehatan?


Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

6 hari lalu

Ilustrasi sakit punggung. Freepik.com/Gpointstudio
Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

7 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

8 hari lalu

Ilustrasi cek kesehatan (Pixabay,com)
Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.


Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

9 hari lalu

Ilustrasi liburan (Pixabay.com)
Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.