7. Smart Device
Rudi Hidayat, CEO PT. V2 Indonesia, mengenalkan smart speaker Sonos Beam dengan kemampuan yang bisa digunakan baik untuk TV maupun untuk aktifitas mendengarkan musik. (V2 Indonesia)
Perangkat pintar semakin banyak yang bermunculan dan benar-benar mempermudah aktivitas sehari-hari penggunanya. Contoh umumnya adalah smartphon, berawal dari ponsel yang hanya bisa digunakan untuk menelepon dan mengirim pesan, perangkat tersebut kini berkembang lebih canggih.
Banyak produsen smartphone seperti Samsung, Xiaomi, Huawei, Apple, dan lainnya berlomba-lomba mengeluarkan inovasi baru, baik dari segi teknologi atau pun fitur. Misalnya, kamera beresolusi tinggi, chipset yang membuat performa smartphone meningkat dan fungsi lain seperti sebagai alat mencari informasi. Selain itu, produk smart home, seperti lampu pintar, TV pintar, jam tangan pintar dan speaker pintar.
8. Aplikasi
Logo Traveloka, Bukalapak, Gojek dan Tokopedia. google.com
Berkembangnya perangkat pintar memunculkan berbagai aplikasi pintar baru untuk mendukung perangkat tersebut. Saat ini, banyak aplikasi muncul dan bisa mempermudah aktivitas keseharian manusia, misalnya seperti GoJek, yang bisa memudahkan seseorang untuk menggunakan kendaraan dan memesan makanan.
Aplikasi pesan dan media sosial WhatsApp, Instagram dan Facebook bisa membuat komunikasi menjadi lebih mudah melalui fitur-fiturnya. Aplikasi belanja online, hadir untuk memudahkan seseorang berbelanja tanpa harus datang ke tokonya.
Berbagai aplikasi tersebut dapat ditemukan dan digunakan melalui smartphone dengan mudah. Aplikasi pintar sudah menjadi bagian dari hidup kita. Bahkan, keberadaan sederet aplikasi pintar berpotensi mengubah kultur kantor dan pekerjaan sehari-hari.
9. Robot
Robot OriHime-D buatan Ory Lab Inc. menyajikan minuman untuk para pelanggan di sebuah cafe di Tokyo, Jepang, 26 November 2018. Robot OriHime-D dikendalikan oleh disabilitas dengan kondisi seperti amyotrophic lateral sclerosis (ALS), suatu bentuk penyakit neuron motorik. REUTERS/Issei Kato
Perkembangan industri berteknologi tinggi semakin membutuhkan berbagai jenis robot. Teknologi robot dibutuhkan untuk memudahkan proses otomatisasi dalam produksi, misalnya pembuatan mobil atau pun kegiatan produksi lainnya. "Proses globalisasi teknologi robot berlangsung semakin cepat," ujar Federasi Robot Internasional, seperti dilansir Russia Today, Mei 2018 lalu.
Organisasi tersebut menunjukkan bahwa kegiatan industri manufaktur menggunakan 66 mesin robot per 10 ribu pekerja pada 2015. Jumlah ini melonjak menjadi 77 mesin robot pada 2016. Ada beberapa negara yang menggunakan robot terbanyak untuk membantu kegiatan manufaktur, seperti Korea Selatan, Singapura, Jerman, Jepang dan Denmark.
Negeri Ginseng terkenal sebagai negara terdepan menggunakan teknologi robot dalam kegiatan industri manufaktur. Secara kalkulasi, ada 631 robot yang bekerja untuk setiap 10 ribu pekerja. Mayoritas robot ini digunakan pada sektor industri dan manufaktur elektronik serta digital. Sementara Singapura berada di peringkat kedua terbanyak pengguna teknologi robot. 90 persen robot di sana bekerja di sektor industri elektronik yaitu sebanyak 488 robot untuk setiap 10 ribu pekerja.
10. Blockchain
Blockchain. mhlnews.com
Beberapa tahun terakhir teknologi blockchain merevolusi era digital dan bisa digunakan diberbagai berbagai sektor industri seperti keuangan, pertanian, kesehatan bahkan pemerintahan. "Blockchain berbeda dengan bitcoin," ujar Ketua Asosiasi Blockchain Indonesia Steven Suhadi di Jakarta Selatan, pada Juli 2018.
Secara umum Blockchain merupakan teknologi pencatatan terintegrasi yang transparan dan aman. Ada beberapa jenis model yang menggunakan blockchain, salah satunya data pertukaran yang terRangkum dalam kontrak pintar.
Hak milik di dunia digital, kata Steven, sangat sulit dimiliki, akan banyak orang yang mengaku. Jadi solusi yang tepat adalah adanya kesepakatan. Steven memberikan contoh misalnya, komputer. A membuat file musik, komputer lain yang akan dilepas yang musiknya milik komputer A dan komputer yang akan mengeluarkan komputer milik A.
"Saya percaya Indonesia dapat menjadi kunci perkembangan blockchain dalam skala besar. Ditambah lagi dengan mulai menggunakan startup-startup," kata Steven. "Mereka yang mencari teknologi untuk masalah, di Indonesia memang cukup baru, khususnya di Jakarta."
Baca juga: Teknologi Blockchain Bantu Berdayakan Petani Indonesia
Simak artikel menarik lainnya seputar Kaleidoskop 2018 hanya di Tempo.co.