TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno berita hari ini dimulai dari topik tentang gempa di Padang Sidempuan, Sumatera Utara. Gempa dengan magnitudo 5,8 terjadi di wilayah Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Senin malam, 11 Maret 2019, pukul 23:34. Pusat gempa berada di laut (1,13 Lintang Utara dan 98,76 Bujur Timur).
Selain itu, Gunung Merapi menyemburkan awan panas mencapai 1.500 meter. Awan panas yang disebut wedus gembel terjadi pada pukul 04.56 WIB, Selasa, 12 Maret 2019 dengan durasi 150 detik.
Berita menarik lain tentang ilmuwan yang berhasil mengungkap mengapa beberapa gunung es di Antartika berwarna hijau.
Berikut tiga berita terpopuler di kanal Tekno:
1. Gempa Magnitudo 5,8 di Padang Sidempuan Senin Malam
Gempa dengan magnitudo 5,8 terjadi di wilayah Padang Sidempuan, Sumatera Utara, Senin malam, 11 Maret 2019, pukul 23:34. Pusat gempa berada di laut (1,13 Lintang Utara dan 98,76 Bujur Timur), sekitar 63 km barat daya Padang Sidempuan, di kedalaman 85 km dan tidak berpotensi tsunami.
Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya juga mengabarkan terjadinya gempa M 5,3 di Aceh Singkil pada Senin malam pukul 20:26. Getarannya tidak hanya terasa di beberapa bagian Aceh, namun juga terasa di wilayah provinsi tetangga Sumatera Utara.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam siaran persnya menyebutkan getaran gempa yang semula dideteksi bermagnitudo 5,5 namun kemudian dimutakhirkan menjadi 5,3 itu selain terasa di wilayah Aceh seperti Singkil (IV Modified Mercalli Intensity/MMI) dan Kota Subulussalam (II MMI) juga terasa di beberapa bagian Sumatera Utara.
2. Gunung Merapi Semburkan Wedus Gembel 1.500 Meter Pagi ini
Gunung Merapi menyemburkan awan panas mencapai 1.500 meter pagi ini. Awan panas yang biasa disebut wedus gembel ini terjadi pada pukul 04.56 WIB, Selasa, 12 Maret 2019 dengan durasi 150 detik.
“Jarak luncur 1,500 meter ke Arah hulu Kali (sungai) Gendol,” kata Nur Kholik, salah satu petugas ruang pemantauan di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebudayaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Selasa, 12 Maret 219.
Jarak luncur melebihi itu, ia menyatakan masih dalam jarak aman. Rekomendasi dari BPPTKG, tidak ada kegiatan penduduk di radius tiga kilometer dari kawah Merapi. Status gunung api itu masih pada level II atau Waspada.
3. Terungkap, Misteri Gunung Es Hijau di Antartika
Para ilmuwan berhasil mengungkap mengapa beberapa gunung es di Antartika berwarna hijau. Penyebab warna kehijauan tersebut bisa jadi karena adanya debu besi oksida, yang terkena gletser di daratan Antartika.
Jika teori tersebut benar, artinya bahwa gunung hijau di Antartika bukan hanya menjadi ciri khas samudera selatan, tetapi penting untuk pergeseran nutrisi laut.
"Ini seperti membawa paket ke kantor pos," kata pemimpin studi Stephen Warren, ahli glasiologi di Universitas Washington, Sabtu 9 Maret 2019. "Gunung es dapat mengirimkan zat besi ini ke laut jauh, dan kemudian melebur dan mengirimkannya ke fitoplankton yang menjadikannya makanan."
Selain tiga berita terpopuler di atas, Anda bisa membaca berita hari ini seputar sains dan teknologi hanya di kanal Tekno Tempo.co.