TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 24 dosen Bahasa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi di Cina mengikuti penataran di Beijing pada 21-22 Maret 2019.
Penataran bertajuk "Revitalisasi Pengembangan Program Studi Bahasa Indonesia di Republik Rakyat Tiongkok" itu dibuka oleh Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun di Beijing, Kamis malam, 21 Maret 2019.
Azerbaijan Punya Pusat Studi Bahasa Indonesia, Kenapa Diminati?
"Kegiatan ini sekaligus untuk membahas pola pengajaran yang tepat karena semakin banyak sahabat kita di Tiongkok ini mulai tertarik belajar Bahasa Indonesia, begitu juga sebaliknya," kata Djauhari.
Ia menyebutkan bahwa hubungan bilateral Indonesia-Cina dilandasi tiga pilar, yakni politik dan keamanan, perekonomian, dan sosial dan budaya.
"Pilar pertama dan kedua sifatnya pasang-surut. Pilar ketiga ini yang perannya merekatkan, khususnya P to P (hubungan antarmasyarakat)," kata mantan Dubes RI untuk Rusia itu.
Kepala Pusat Pengembangan Strategi dan Diplomasi Kebahasaan (PPSDK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Prof Emi Emilia mengaku sangat terkesan dengan kemampuan berbahasa Indonesia para dosen yang hampir semuanya berkewarganegaraan Cina itu.
"Bahkan bahasa Indonesianya jauh lebih bagus daripada bahasa Inggris saya yang berlatar belakang guru Bahasa Inggris," kata Prof Emi.
Di Cina, kegiatan tersebut baru pertama kali digelar. Oleh sebab itu, dia berharap kegiatan tersebut digelar secara reguler.
Asosiasi Pengajar Bahasa Indonesia di Cina Terbentuk
"Sebelumnya kami juga menggelar kegiatan semacam ini di Jerman, Amerika Serikat, Australia, Thailand, dan Filipina," ujarnya didampingi Atase Pendidikan KBRI Beijing Yaya Sutarya.
Sebanyak 24 dosen berasal dari Tianjin Foreign Studies of University, Guangxi University of Nationalities, Xi'an International Studies of University, Guangdong University of Studies, Yunnan Minzu University, Hainan College of Language School, Zhejiang Yuexiu University of Foreign Languages, Jilin Internasional Studies of University, Xiangsihu College GXUN, Beijing Foreign Studies of University, dan Hebei International Studies of University.
Para dosen tersebut kebanyakan lulusan jurusan Bahasa Indonesia dari berbagai perguruan tinggi di Cina yang pernah mendapatkan program Darmasiswa di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
Sampai saat ini, terdapat 12 perguruan tinggi di Cina yang telah memiliki program studi Bahasa Indonesia.