TEMPO.CO, Jakarta- Gempa teknonik kembali mengguncang Kepulauan Nicobar, India. Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bagwa gempa terjadi pada pukul 15.11.35 WIB dengan kekuatan mahnitudo 5,5, yang dimutakhirkan menjadi 5,4.
15 Kali Gempa di Sabang, BMKG: Masyarakat Tidak Merasakan
Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,57 LU dan 94,28 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 219 km arah barat laut Kota Sabang Provinsi Aceh pada kedalaman 10 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas pensesaran bawah laut," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono, Senin, 1 April 2019.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah laut Kepulauan Nicobar ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar geser (Strike Slip Fault).
Dampak gempa berdasarkan laporan masyarakat dan Peta Tingkat Guncangan (Shakemap BMKG) menunjukkan bahwa guncangan dirasakan di Banda Aceh II MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami," kata Rahmat.
Pada pagi harinya, Sabang digoncang gempa sampai 15 kali dengan dua guncangan besar bermagnitudo 5,4 dan 5,2. Namun menurut BMK, masyarakat tidak merasakannya.
Hingga pukul 15.48 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock). Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Pastikan informasi resmi tentang gempa hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website ( http://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (IOS dan Android): wrs-bmkg (user pemda, pwd pemda-bmkg) atau infobmkg.