TEMPO.CO, Jakarta - Seperti yang dikonfirmasikan Apple, penjualan iPhone secara konsisten turun sejak Oktober 2018. Raksasa Cupertino menyatakan hal itu terutama pada permintaan yang lemah di Cina, tapi Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika (SEC) baru-baru ini menunjukkan secara lengkap penjualan iPhone.
Smartphone Huawei Tumbuh Melewati iPhone, Ancam Samsung
Dikutip laman phonearena, Senin, 6 Mei 2019, data tersebut menyatakan bahwa penjualan iPhone tidak hanya lemah di Cina, melainkan di semua wilayah, termasuk Amerika. Penjualan iPhone, disebutkan telah turun selama enam bulan terakhir.
Wilayah Cina Raya yang meliputi Cina, Hong Kong, dan Taiwan tidak diragukan lagi telah berdampak paling besar terhadap pengiriman Apple. Namun, dalam kenyataannya perusahaan tersebut telah mengalami penjualan unit iPhone yang lebih rendah di semua segmen geografis yang dilaporkan sejak Oktober.
Pendapatan year-to-year menurun untuk semua wilayah kecuali Amerika (Amerika Utara dan Selatan), dengan Cina Raya yang paling besar diikuti oleh Eropa dan Jepang. Di hampir setiap segmen geografis, pengiriman iPhone yang lebih rendah sebagian diimbangi oleh peningkatan kinerja di kategori produk lainnya.
Sebagai contoh, di Eropa bisnis layanan dan produk yang dapat dipakai perusahaan tumbuh secara signifikan, sementara di Jepang layanan dan iPad adalah kunci. Namun, di Amerika, kinerja layanan dan produk pakaian yang kuat berhasil sepenuhnya mengimbangi pengiriman iPhone yang lemah dan mendorong pertumbuhan year-to-year menjadi 4 persen.
Situasi di Ciba tampaknya akhirnya membaik. Melihat kinerja perusahaan selama tiga bulan terakhir, upaya Apple di daerah tertentu akhirnya mulai membuahkan hasil. Namun, pasar lain tampaknya sedang mengalami penurunan.
Seperti yang disebutkan oleh Apple dalam laporan tersebut, perusahaan melihat peningkatan permintaan di Cina menjelang akhir kuartal. Selama tiga bulan yang berakhir 31 Maret, penurunan penjualan year-to-year adalah 22 persen.
Hal itu masih cukup besar, tapi ini merupakan peningkatan dari minus 25 persen rata-rata yang dialami Apple di wilayah itu sejak Oktober.
Wilayah lain yang telah membaik adalah Jepang. Selama enam bulan terakhir, penjualan Apple turun rata-rata 2 persen, tapi selama tiga bulan pertama 2019 penjualan sebenarnya naik 1 persen. Demikian pula, Amerika terus mengalami pertumbuhan sepanjang kuartal terakhir.
Di Eropa dan Asia Pasifik lainnya, sejak Oktober Apple mengalami penurunan pendapatan rata-rata di wilayah ini masing-masing sebesar 4 persen dan 2 persen. Namun selama kuartal pertama tahun ini, angka-angka menukik ke 6 persen dan 9 persen terutama karena permintaan iPhone yang lebih rendah.
PHONEARENA | GSMARENA