Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aplikasi Hadirr: Cara Absen dengan Foto Selfie

image-gnews
Aplikasi Hadirr
Aplikasi Hadirr
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Sebuah perusahaan di Bandung memperkenalkan Aplikasi Hadirr, yang berfungsi sebagai mesin absensi karyawan. Aplikasi ini diklaim membuat pegawai sulit mangkir karena sistemnya dirancang kebal dibohongi oleh pegawai.

“Pemantauannya dari foto selfie,” kata Afia Fitriati, Chief Executive Officer (CEO) dan Co-Founder aplikasi itu di Bandung, Kamis, 5 September 2019.

Baca Juga:

Beroperasi pada smartphone Android minimal versi 4.1 juga iOS 8 ke atas, Hadirr memuat tiga fitur. Fungsinya memantau kehadiran karyawan, lokasi kehadiran di jam kerja, serta jadwal kerja. Selain itu untuk mencatat dan menghitung jam lembur, pembayaran reimbursement, serta pengenalan wajah dengan biometrik.

Menurut Afia, kantor yang memakai aplikasi itu akan menyertakan semua pegawai memasang Hadirr pada smartphone masing-masing. Bukti kehadiran di kantor atau lokasi saat dinas luar kantor di jam kerja lewat swafoto alias selfie. Tiap pegawai kemudian mengirimkan foto itu lewat aplikasi ke server yang memakai komputasi awan. “Sistem menangkal penggunaan foto di galeri smartphone,” ujarnya.

Foto wajah yang selalu baru setiap hari pada hari kerja itu dideteksi oleh sistem biometrik lewat pengenalan wajah agar lebih akurat. Lokasinya pun langsung tertangkap sistem dari identifikasi lokasi perangkat global positioning system (GPS) yang dipasang. “Aplikasi juga bisa mendeteksi GPS palsu yang dipasang pengguna,” kata Afia.

Baca Juga:

Pada kasus smartphone pengguna hilang, pegawai bisa meminjam perangkat rekannya sementara waktu. Meluncur sejak 2017, Hadirr merupakan aplikasi berbayar.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Harganya Rp10 ribu per orang per bulan, lebih murah dari secangkir kopi di kafe,” ujar dia.

Alasan pembuatan aplikasi itu untuk memudahkan pegawai yang bertugas mengurus sumber daya manusia. Misalnya untuk mendata kehadiran juga absensi pegawai di suatu kantor hingga cabangnya, juga memudahkan urusan pegawai lewat ragam fiturnya.

Aplikasi itu menurut Afia melengkapi perangkat lunak Gadjian yang muncul pada 2016 dan lebih kompleks. Ada selusin fitur yang memuat antara lain data personalia, catatan absensi, pola kerja, penggajian dan tunjangan hari raya. Fitur lain terkait pengelolaan sakit dan izin pegawai, cuti, pinjaman, serta pajak penghasilan.

Afia mengklaim pengguna kedua aplikasi itu masing-masing sekitar 20 dan 10 ribu orang saat ini. Seperti Aplikasi Hadirr, pemakaian Gadjian pun berbayar yaitu sebesar Rp20 ribu per pegawai per bulan.

Iklan


Artikel Terkait

    Berita terkait tidak ada



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Berita terkait tidak ada