Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Teliti Jupiter, Wanita Ini Akan Tinggal di Kutub Selatan 10 Bulan

image-gnews
Deborah Gulledge bergabung dengan tim  peneliti di Kutub Selatan untuk membuktikan apakah Jupiter memiliki inti yang solid. Kredit: The Leaf Chronicle
Deborah Gulledge bergabung dengan tim peneliti di Kutub Selatan untuk membuktikan apakah Jupiter memiliki inti yang solid. Kredit: The Leaf Chronicle
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lulusan Fisika Austin Peay State University Deborah Gulledge berencana melakukan pengamatan seismologi Planet Jupiter di Kutub Selatan selama 10 bulan. Gulledge dan tim memulai perjalanan mereka ke Kutub Selatan pada minggu pertama Januari 2020.

Mahasiswi pascasarjana di Georgia State University itu akan menjadi satu dari sekitar 1.600 orang yang pernah menghabiskan musim dingin di kutub. Dan dia mungkin berada di tim pertama dalam sejarah untuk membuktikan apakah Jupiter memiliki inti yang solid.

"Saya telah berharap untuk pergi ke Kutub selama bertahun-tahun dan ingin bekerja di sana selama berbulan-bulan. Saya merasa senang dan gugup, tapi bahagia luar biasa, seperti saya di puncak dunia karena saya pergi ke sana," ujar Gulledge, dikutip Theleafchronicle, baru-baru ini.

Gulledge berada di Hawaii mempersiapkan misi Kutub Selatan membangun teleskop untuk mengamati Jupiter dan seismologinya. Tim berharap teleskop dapat mengukur gelombang suara yang melintasi planet ini dan menggunakan pengukuran untuk memetakan struktur internal Jupiter.

Pertanyaan besar Gulledge yang ingin dijawab adalah apakah Jupiter memiliki inti yang kuat? "Dan satu-satunya tempat kita bisa mendapatkan pengukuran yang cukup sensitif untuk menjawab ini adalah di Kutub Selatan," kata Gulledge.

Januari 2020, perempuan berusia 24 tahun itu dan tim terbang ke Christchurch, Selandia Baru, lalu ke Stasiun McMurdo di pantai Antartika. Penerbangan terakhir akan membawa mereka ke Stasiun Kutub Selatan Amundsen-Scott di Kutub Selatan.

Menurut situs web National Science Foundation, temperatur yang direkam pada 26 September 2020, pukul 12.48 di Amundsen-Scott minus 78 derajat Fahrenheit (meskipun angin membuatnya terasa lebih dingin, minus minus 117 derajat Fahrenheit). Gulledge berfikir bahwa ini akan menjadi musim panas ketika dia sampai di Kutub Selatan.

"Matahari akan selalu muncul hingga pertengahan Maret. Kemudian menuju bagian yang menarik, musim dingin dan kegelapan yang konstan selama setengah tahun sampai musim dingin yang panjang berakhir pada bulan September," tutur Gulledge.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia bersama tim sekitar 40 orang dijadwalkan berada di stasiun Kutub Selatan hingga pertengahan November 2020. Dan ketika dia tiba, Gulledge akan membantu merakit teleskop di atas es, memecahkan masalah, dan menjalankan teleskop.

"Sisa tim akan pulang ketika musim panas berakhir, meninggalkan Cody Shaw (mahasiswa doktoral dari Universitas Hawaii) dan saya sendiri di ujung dunia untuk musim dingin," kata Gulledge. "Shaw telah melakukan sejumlah besar pekerjaan rancang dan bangun teleskop."

Pekerjaan utama Gulledge dan Shaw akan menjalankan teleskop dan bekerja dengan data yang dikumpulkan. Namun, kata Gulledge, musim dingin membantu stasiun tetap beroperasi, jadi akan ada banyak hal lain yang bisa dia kerjakan, misalnya membantu di kebun hidroponik, memasak, membersihkan, memadamkan api, dan apa pun yang perlu dilakukan.

Dia juga akan menggunakan waktu untuk mengerjakan disertasinya, mengenai seismologi raksasa gas. Mendapatkan kesempatan mengumpulkan dan bekerja dengan data luar biasa ini akan membantu Gulledge menulis disertasi yang kuat dan memberikan kontribusi besar bagi komunitas ilmiah.

"Ada peluang untuk membuat terobosan besar di sini, dan saya senang menjadi bagian dari garis depan bidang baru," ujar Gulledge. Dia bahkan memiliki tujuan yang lebih tinggi. "Saya suka mengamati bintang-bintang, saya juga ingin melakukannya untuk mereka."

Setelah dia lulus, Gulledge berencana untuk melamar ke korps astronot. Dia percaya pengalaman tinggal dan bekerja di tempat yang paling tak kenal dan paling terpencil di planet kita adalah pelatihan yang tak ternilai. "Pengalaman ini tidak ternilai untuk suatu hari bekerja di lingkungan paling ekstrem yang dikenal oleh umat manusia," tutur dia.

THE LEAF CHRONICLE | APSU | USAP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

23 Februari 2024

Pesawat ruang angkasa Odysseus milik Intuitive Machines melewati sisi dekat Bulan setelah masuk orbit bulan pada 21 Februari 2024, dalam gambar selebaran yang dirilis 22 Februari 2024. Intuitive Machines/Handout via REUTERS
AS Mendarat Lagi di Bulan, Sempat Absen Lebih dari Lima Dekade

Ini merupakan pendaratan pertama AS di permukaan bulan dalam lebih dari setengah abad dan yang pertama dicapai oleh sektor swasta.


Astronot Pertama Turki Terbang ke Luar Angkasa, Naik SpaceX Elon Musk

19 Januari 2024

Astronot Pertama Turki Terbang ke Luar Angkasa, Naik SpaceX Elon Musk

Awak astronot pertama dari Turki diluncurkan dalam penerbangan ke stasiun luar angkasa.


Mengapa NASA Tunda Pendaratan Astronot di Bulan hingga Tahun 2026?

10 Januari 2024

Sistem Peluncuran Luar Angkasa raksasa NASA Artemis 1 berada di landasan peluncuran 39B di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, AS 17 Agustus 2022. Artemis I akan melihat loteng SLS kapsul Orion NASA ke luar angkasa dan mengelilingi Bulan dalam perjalanan yang akan memakan waktu antara 39 dan 42 hari, tergantung pada waktu peluncurannya. REUTERS/Joe Skipper
Mengapa NASA Tunda Pendaratan Astronot di Bulan hingga Tahun 2026?

NASA menunda pendaratan astronot di bulan hingga tahun 2026 di tengah 'tantangan' pesawat ruang angkasa.


5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

12 November 2023

Ilustrasi klub Playboy di luar angkasa. msn.com
5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

Dari anjing, monyet hingga lalat buah, sejumlah hewan ini dikirim ke luar angkasa untuk percobaan


Astronot Pertama Pimpin Pesawat Berawak ke Bulan Wafat di Usia 95 Tahun

10 November 2023

Astronot NASA Frank Borman dalam foto tak bertanggal. Borman menjabat sebagai komandan Apollo 8, misi pertama terbang keliling dunia. Atas perkenan NASA/Handout melalui REUTERS
Astronot Pertama Pimpin Pesawat Berawak ke Bulan Wafat di Usia 95 Tahun

Mantan astronot AS Frank Borman meninggal pada usia 95 tahun.


NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

5 November 2023

Satelit dari asteroid Dinkinesh terlihat oleh Lucy Long Range Reconnaissance Imager (L'LORRI), saat pesawat ruang angkasa Lucy milik NASA melintasi biner asteroid ini. Gambar diambil pada 1 November 2023 dari jarak sekitar 270 mil. Kredit: NASA/Goddard/SwRI/Johns Hopkins APL/NOAO
NASA Temukan Asteroid Dinky dengan Bulannya dekat Jupiter

NASA telah merilis serangkaian gambar yang menunjukkan asteroid Dinky dan bulan semunya.


Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

2 November 2023

Tiga planet yang terdiri dari Venus (bawah), Jupiter (L) dan Mercury (atas) terlihat secara bersamaan di atas Patung Liberty di New York (26/5). Selain di New York, fenomena ini juga dapat disaksikan di beberapa negara REUTERS / Gary Hershorn
Fenomena Astronomi Menarik di November, Oposisi Jupiter dan Hujan Meteor Leonid

Setidaknya ada dua fenomena astronomi yang tergolong menarik pada November ini.


Astronot Muda China Meluncur ke Luar Angkasa, Usia 33 dan 35 Tahun

26 Oktober 2023

Astronot Cina Tang Hongbo, Tang Shengjie dan Jiang Xinlin menghadiri upacara perpisahan sebelum peluncuran roket pembawa Long March-2F, membawa pesawat ruang angkasa Shenzhou-17 untuk misi berawak ke stasiun luar angkasa Tiangong Tiongkok, di Pusat Peluncuran Satelit Jiuquan dekat Jiuquan, provinsi Gansu, Tiongkok 26 Oktober 2023. China Daily melalui REUTERS
Astronot Muda China Meluncur ke Luar Angkasa, Usia 33 dan 35 Tahun

Awak astronot China atau Tiongkok termuda yang pernah ada, berangkat ke stasiun luar angkasa Tiongkok pada hari Kamis, 26 Oktober 2023.


India Luncurkan Uji Terbang untuk Misi Astronot Gaganyaan

23 Oktober 2023

India meluncurkan TV-D1, sebuah uji coba sistem pelarian darurat tanpa awak untuk kapsul astronot Gaganyaan, pada 21 Oktober 2023. (Kredit gambar: ISRO)
India Luncurkan Uji Terbang untuk Misi Astronot Gaganyaan

Uji coba tanpa awak terhadap sistem pelarian darurat pada kapsul awak baru India dilakukan pada Sabtu, 21 Oktober 2023.


India Targetkan Bangun Stasiun Luar Angkasa pada 2035

18 Oktober 2023

Perdana Menteri India Narendra Modi bersama masyarakat melaksanakan pemilu tahap ketiga, Selasa, 23 April 2019. Sumber: Deccan Herald
India Targetkan Bangun Stasiun Luar Angkasa pada 2035

India ingin membangun sebuah stasiun luar angkasa pada 2035 dan mengirimkan astronot warga negara India pertama ke bulan pada 2040.