Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Jenis Hewan yang Diterbangkan ke Luar Angkasa, dari Serangga hingga Mamalia

image-gnews
Ilustrasi klub Playboy di luar angkasa. msn.com
Ilustrasi klub Playboy di luar angkasa. msn.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pada bulan Juli 1969, Apollo 11 diluncurkan ke luar angkasa dan Neil Armstrong serta 'Buzz' Aldrin berhasil melakukan pendaratan berawak pertama di bulan. Gambar televisi yang menunjukkan orang pertama yang menginjakkan kaki di permukaan bulan disiarkan ke rumah jutaan orang di seluruh dunia. Namun ada banyak hewan yang membuka jalan menuju peristiwa penting ini. Hewan apa saja mereka?

1. Lalat buah

Dilansir dari Discoverwildlife, Hewan pertama yang diluncurkan ke luar angkasa pada tahun 1947. Ilmuwan Amerika mencoba untuk mengetahui dampak radiasi kosmik terhadap astronot dan memilih lalat karena secara genetik mereka mirip dengan manusia.

Sebuah rudal balistik V-2, yang ditemukan dari Nazi pada akhir perang dunia II, dimuati lalat buah dan menempuh jarak 109 km ke udara. Mengutip discoverwildlife.com Saat turun kembali ke Bumi, sebuah kapsul berisi lalat diterjunkan ke New Mexico.

Saat kapsul dibuka, para ilmuwan menemukan lalat tersebut hidup, tanpa bukti adanya efek radiasi. Itu adalah awal dari barisan panjang hewan astronot yang akan datang.

2. Monyet dan Kera

Dilansir dari Space, sebanyak 32 ekor monyet dan kera tercatat telah dikirim ke luar angkasa, termasuk kera rhesus, monyet ekor babi, monyet cynomolgus, monyet ekor tupai, dan simpanse. Yang pertama adalah kera rhesus bernama Albert II. Pada tahun 1949, ia mencapai ketinggian 134 km, namun meninggal akibat benturan saat memasuki kembali atmosfer bumi karena kegagalan parasut.

Dia didahului setahun sebelumnya oleh Albert I, yang mati lemas di dalam kapsulnya yang sempit bahkan sebelum kapsul itu meninggalkan tanah.

Kera besar pertama di luar angkasa adalah Ham, seekor simpanse yang diluncurkan ke luar angkasa oleh NASA pada tanggal 31 Januari 1961. Ham kembali dengan selamat ke Bumi, tempat ia tinggal hingga tahun 1983.

3. Tikus

Hewan pengerat ini telah lama digunakan untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana perjalanan luar angkasa akan mempengaruhi tubuh manusia. Mengutip discoverwildlife.com, faktanya, NASA  menerbitkan studi rinci tentang tikus yang ditempatkan di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Hal ini menunjukkan bahwa tikus cepat beradaptasi dengan kondisi gayaberat mikro.

Tikus pertama kali pergi ke luar angkasa pada tahun 1950, mencapai ketinggian 137 km. Namun, berbeda dengan lalat buah, tikus tersebut mati ketika roketnya hancur akibat kegagalan parasut.

4. Anjing

Mengutip NASA ,sejumlah anjing telah pergi ke luar angkasa pada masa bekas Uni Soviet. Yang paling terkenal adalah Laika pada tahun 1957. Dia diangkat dari jalanan sebagai anak anjing kampung yang tersesat di Moskow dan dianggap cocok karena temperamennya yang lembut. Para ilmuwan juga percaya bahwa hewan liar akan lebih baik dalam menghadapi kondisi buruk.

Meskipun anjing lain telah diluncurkan ke luar angkasa sebelum dia, Laika terkenal sebagai hewan pertama yang mengorbit Bumi. Namun, dia tidak akan pernah kembali.

Dia dikeluarkan hanya dengan satu kali makan dan pasokan oksigen selama tujuh hari. Pemerintah Soviet mengklaim dia bertahan selama tujuh hari. Padahal, Laika kepanasan dan meninggal hanya lima jam setelah penerbangan.

5. Kura-kura

Mengutip NASA, pada 1968, terjadi perlombaan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet untuk mendaratkan manusia di bulan. Rusia meluncurkan pesawat ruang angkasa Zond 5 dengan kapsul yang membawa sampel tanah dan benih, beberapa cacing, dan dua kura-kura stepa.

Kura-kura menyelesaikan putaran mengelilingi bulan setelah enam hari, kembali ke Bumi. Meskipun Zond 5 rencananya akan mendarat di Kazakhstan, kapsul tersebut menyimpang dari jalurnya dan akhirnya diambil dari Samudera Hindia. Syukurlah, kura-kura tersebut masih hidup, meski berat badannya turun 10 persen.

Pilihan Editor: Kisah Tragis Laika, Anjing Pertama yang Diterbangkan ke Luar Angkasa

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

1 hari lalu

Ilustrasi tikus. mirror.co.uk
Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?


Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

1 hari lalu

Kelinci yang menjadi alat uji ilmiah. shutterstock.com
Selain Tikus, Inilah 4 Hewan yang Kerap Dijadikan Percobaan Penelitian

Berikut beberapa hewan yang kerap dijadikan hewan percobaan dalam penelitian:


10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

6 hari lalu

Kosta Rika menyimpan 50 jenis burung kolibri, hingga disebut ibu kota kolibri dunia. Foto: Konrad Whote/Look-Foyo/Getty Images
10 Hewan Terkecil di Dunia, Ada yang Ukurannya 7,7 Milimeter

Berikut ini deretan hewan terkecil di dunia, mulai dari spesies ikan, katak, kura-kura, kelinci, tikus, hingga ular.


Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

6 hari lalu

Lalat buah. Kredit: Wikipedia
Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.


Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

17 hari lalu

Candi Angkor Wat di Siem Reap, Kamboja, (1/12). Angkor Wat dibangun oleh Raja Suryavarman II pada pertengahan abad ke-12, dan kini menjadi tujuan wisata di Kamboja. ANTARA/Wahyu Putro A
Ada Youtuber Siksa Kera di Angkor, Pemerintah Kamboja Bakal Ambil Tindakan

Selama ini, penyiksaan terhadap kera di Angkor tidak mencolok, tapi lama kelamaan kasusnya semakin banyak.


Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

18 hari lalu

Ilustrasi monyet peliharaan. AP/Rajesh Kumar Singh
Belum Ada Kasus Virus B di Indonesia, Kemenkes Tetap Minta Waspada

Kemenkes menyatakan hingga kini belum terdeteksi adanya risiko kasus Virus B di Indonesia namun masyarakat diingatkan untuk tetap waspada


Tempat Penitipan Hewan Peliharaan Laris Jelang Lebaran, Berapa Tarifnya?

20 hari lalu

Ilustrasi penitipan hewan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Tempat Penitipan Hewan Peliharaan Laris Jelang Lebaran, Berapa Tarifnya?

Tempat penitipan hewan, terutama kucing dan anjing, banyak dimanfaatkan oleh masyarakat yang hendak mudik lebaran.


Anjing Ini Kembali Bertemu Pemiliknya Usai Insiden Ketinggalan Pesawat dan Hilang di Bandara

28 hari lalu

Orang-orang berdiri di area tiket maskapai Alaska Airlines di Sea-Tac International Airport Jumat, 10 Agustus 2018, di SeaTac, Washington, AS.[AP Photo / Elaine Thompson]
Anjing Ini Kembali Bertemu Pemiliknya Usai Insiden Ketinggalan Pesawat dan Hilang di Bandara

Maskapai penerbangan menerbangkan kembali pemilik anjing yang hilang di bandara


Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

31 hari lalu

Ilustrasi banjir. Dok. TEMPO/M. Iqbal Ichsan
Leptospirosis Penyakit Langganan Musim Hujan, Seberapa Berbahaya?

Leptospirosis adalah penyakit yang kerap muncul setiap musim hujan, terutama di daerah yang rawan banjir dan genangan air. Seberapa berbahaya?


BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

39 hari lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

ISRO dan BRIN sepakat untuk berkolaborasi dalam sejumlah sektor, di antaranya Pemeliharaan dan Pemanfaatan Telemetri.