Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Full Hunter's Moon Muncul Minggu Ini, Bulan Besar Oranye

image-gnews
Fenomena Bulan Purnama terlihat di balik kubah masjid di Almaty, Kazakhstan, 19 Februari 2019. Supermoon atau Bulan Purnama ini dinamakan sebagai Super Snow Moon. REUTERS/Pavel Mikheyev
Fenomena Bulan Purnama terlihat di balik kubah masjid di Almaty, Kazakhstan, 19 Februari 2019. Supermoon atau Bulan Purnama ini dinamakan sebagai Super Snow Moon. REUTERS/Pavel Mikheyev
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Akhir pekan ini jika langit cerah akan disuguhi dengan pemandangan bulan purnama yang mengesankan atau biasa disebut Full Hunter's Moon. Bulan akan tampak oranye, jauh lebih besar dari biasanya di cakrawala.

Full Hunter's Moon akan naik pada Ahad,13 Oktober 2019 setelah matahari terbenam, demikian dikutip dari Wmur, baru-baru ini. Efeknya dikenal sebagai ilusi bulan, yang membuatnya tampak lebih besar di dekat cakrawala daripada ketika tinggi di langit.

Bulan purnama di dekat cakrawala juga sering tampak merah, oranye atau kuning karena akan terlihat lebih banyak dari atmosfer ketika dalam posisi rendah. Saat terbit, Bulan akan memiliki karakteristik warna putih keperakan.

Karena waktu tahun ini dekat dengan titik balik, Bulan akan naik saat Matahari terbenam dan menjelang Matahari terbit, sehingga pengamat Bulan dapat melihatnya melintasi langit sepanjang malam. Istilah Hunter]s Moon adalah nama yang diberikan untuk Bulan purnama pertama setelah Harvest Moon, purnama ke titik balik musim gugur.

Setiap malam cerah di hari-hari menjelang Bulan purnama akan menjadi waktu yang tepat untuk memeriksa hujan meteor pertama di musim gugur. Hujan meteor Draconid aktif terjadi Kamis malam, sementara Southern Taurid dapat dilihat Jumat hingga akhir pekan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Draconids biasanya tidak menghasilkan banyak meteor, tapi tidak seperti banyak hujan meteor, waktu terbaik untuk melihatnya adalah awal malam. Nanti setiap malam, Southern Taurid bisa memajang. Bulan yang cerah akan membersihkan meteor yang lebih redup, tapi Southern Taurids cenderung menghasilkan beberapa bola api cerah, meteor yang jauh lebih terang daripada bintang jatuh yang khas.

Jika langit tetap mendung pekan ini, jangan khawatir. Karena bisa menyaksikan hujan meteor Orionid, yang memuncak pada pagi hari 22 Oktober. Meteor yang cepat dan samar ini disebabkan oleh puing-puing Komet Halley, dan pancuran biasanya menghasilkan 10 hingga 20 meteor per jam.

WMUR | WTHR | INTERNATIONAL METEOR ORGANIZATION | AMERICAN METEOR SOCIETY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

25 hari lalu

Komet 12P/Pons-Brooks terlihat setelah letusan besar pada 20 Juli 2023. Tanduk khas dalam letusan itu menjadikan komet ini disebut sebagai komet setan. Foto: Comet Chasers/Richard Miles
Astronom BRIN Jelaskan Kemunculan Komet Setan Menjelang Lebaran

Komet 12P/Pons-Brooks diperkirakan muncul bersamaan dengan peristiwa gerhana matahari total pada 8 April 2024. Mengapa disebut komet setan?


BMKG: Banjir Rob Berpotensi di Pesisir Sumatra Utara hingga Maluku

37 hari lalu

Banjir pesisir atau rob di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, NTT. (ANTARA/Aloysius Lewokeda)
BMKG: Banjir Rob Berpotensi di Pesisir Sumatra Utara hingga Maluku

BMKG memperingatkan banjir pesisir atau banjir rob berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia.


ABK dan Nelayan Tak Berani Melaut Saat Fase Bulan Purnama, Ini Alasannya

28 Januari 2024

Sejumlah nelayan melakukan bongkar muat kerang hijau hasil tangkapannya di Cilincing, Jakarta Utara, Selasa, 19 Juli 2022. Saat ini para nelayan masih mengkonsumsi solar eceran yang dibeli seharga Rp7.500-Rp8.000 per liternya. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ABK dan Nelayan Tak Berani Melaut Saat Fase Bulan Purnama, Ini Alasannya

Kenapa fase bulan purnama atau full moon membuat ABK dan nelayan tak melaut? Berikut alasan ilmiahnya.


Fenomena Bulan Purnama Serigala Tadi Malam, Sejarah dan Efeknya

26 Januari 2024

Ilustrasi Bulan Purnama Serigala. Foto : Space.com
Fenomena Bulan Purnama Serigala Tadi Malam, Sejarah dan Efeknya

Penyebutan Bulan Purnama Serigala atau Wolf Moon karena, menurut almanak, serigala lebih sering terdengar melolong pada Januari.


Menyusul Jakarta, Berikut Daerah Lainnya Berpotensi Banjir Rob karena Bulan Purnama Pekan Ini

23 Januari 2024

Ilustrasi banjir rob menggenangi permukiman. TEMPO/Ilham Fikri
Menyusul Jakarta, Berikut Daerah Lainnya Berpotensi Banjir Rob karena Bulan Purnama Pekan Ini

Di pesisir utara Jakarta, potensi banjir rob sudah ada sejak Senin kemarin dan masih akan bertahan sampai 28 Januari mendatang.


Waspada Banjir Rob pada 21-27 Januari di Pesisir Utara Jakarta

21 Januari 2024

Warga melintasi jalan yang terendam limpasan air laut ke daratan atau rob di Pelabuhan Muara Baru Jakarta, Rabu 28 Desember 2022. BMKG memprediksi pesisir di 21 daerah  Indonesia terancam banjir rob hingga awal Januari 2023 akibat peningkatan ketinggian pasang air laut. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Waspada Banjir Rob pada 21-27 Januari di Pesisir Utara Jakarta

BPBD DKI meminta warga yang tinggal di pesisir utara Jakarta mewaspadai banjir rob pada 21 sampai 27 Januari 2024.


Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

10 Desember 2023

Komet Halley (ESA)
Komet Halley Memulai Perjalanan 38 Tahun Kembali Menuju Bumi

Pertunjukan utama Komet Halley dimulai di langit pagi pertengahan bulan Juni.


Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

6 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Kisah Penemuan Komet Baru C/2023 P1 oleh Astronom Amatir Jepang

Seorang astronom amatir Jepang yaitu Hideo Nishimura baru-baru ini menemukan komet yang dinamakan C/2023 P1 (Nishimura).


Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

2 September 2023

Komet C/2023 P1 (Nishimura) (Japan Posts)
Penampakan Komet Temuan Baru Dekat Ufuk Timur 1-6 September

Komet yang kini dinamakan C/2023 P1 (Nishimura) itu tergolong baru.


Blue Moon, Mengenali Fenomena Langit Saat Bulan Purnama Terlihat Lebih Besar dan Terang

30 Agustus 2023

Pemandangan bulan purnama atau yang dikenal dengan 'Blue Moon' terlihat di sebelah kapal pesiar di kota pesisir Limassol, Siprus 22 Agustus 2021. REUTERS/Yiannis Kourtoglou
Blue Moon, Mengenali Fenomena Langit Saat Bulan Purnama Terlihat Lebih Besar dan Terang

Blue Moon yang diprediksi akan muncul pada Rabu, 30 Agustus 2023, malam. Fenomena apa itu?