Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Angin Kencang yang Menghajar Kota Batu Berkecapan 80 Km Perjam

image-gnews
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berbincang dengan para pengungsi saat mengunjungi posko pengungsian di Balai Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Senin, 21 Oktober 2019. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan dua hal yang harus diprioritaskan setelah bencana, yakni perbaikan segera fasilitas umum. TEMPO/Abdi Purmono
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berbincang dengan para pengungsi saat mengunjungi posko pengungsian di Balai Desa Punten, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, Senin, 21 Oktober 2019. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan dua hal yang harus diprioritaskan setelah bencana, yakni perbaikan segera fasilitas umum. TEMPO/Abdi Purmono
Iklan

TEMPO.CO, Malang -  Bencana angin kencang yang melanda tiga desa di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, telah memaksa seribuan orang mengungsi. Angin juga merusak puluhan rumah dan warung,  fasilitas umum, memutus jaringan listrik dan mengganggu jaringan komunikasi. 

Angin kencang menghajar Desa Sumber Brantas, Desa Gunungsari, dan Desa Sumbergondo pada Sabtu, 19 Oktober 2019, mulai pukul 23.00 WIB sampai Minggu siang. Kerusakan terparah dialami warga Dusun Jurangkuali dan Desa Lemahputih, Desa Sumber Brantas. 

Sejumlah warga yang dijumpai di Pos Komando Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menyebut angin kencang itu bukanlah puting beliung. Mereka tahu, puting beliung memiliki bentuk yang mirip belalai gajah atau seperti selang pada alat penyedot debu (vacum cleaner) dan biasanya terjadi di siang hari. 

Hartono, 55 tahun, seorang pengungsi dari RT 02 RW 02 Dusun Jurangkuali, mengatakan, angin kencang dari segala arah dan menimbulkan gemuruh suara yang terkadang mirip suara knalpot blong atau suara helikopter yang hendak mendarat. Lalu, anginnya seolah menyatu untuk kemudian memencar lagi ke semua arah. 

“Semalaman saya dan keluarga tidak bisa tidur. Anginnya terus-menerus muncul hampir tiap empat atau lima menit. Genting rumah saya dan rumah-rumah tetangga berjatuhan dihajar angin,” kata Hartono kepada Tempo, Senin sore, 21 Oktober 2019. Ia bersama keluarga dan para tetangga mulai mengungsi pukul 5 sore hari Minggu kemarin. 

Kesaksian serupa disampaikan Riyati dari Dusun Krajan, Kecamatan Sumber Brantas. Perempuan berusia 54 tahun ini mengibaratkan angin kencang itu seperti angin bertengkar yang datang dari segala arah. Gemuruh suaranya mirip suara hujan deras saat anginnya belum bertemu dengan angin lain. Kalau anginnya bertemu, suaranya mirip knalpot blong. 

“Kalau kami nyebutnya angin kemrosong,” kata Riyati, yang diamini sejumlah pengungsi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hartono dan Riyati kompak menyatakan bahwa desa mereka sudah biasa didatangi angin kencang saat memasuki pergantian iklim. Tapi, angin kencang yang muncul 19-20 Oktober lalu merupakan angin terkuat hantamannya sepanjang yang bisa mereka ingat dan rasakan. 

Fenomena kemunculan angin ribut itu dijelaskan oleh Kepala Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Malang (Stasiun Klimatologi Karangploso) Aminudin Al Roniri melalui keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Senin siang. 

Angin kencang yang menghajar Desa Sumber Brantas pada Sabtu-Minggu, 19-20 Oktober 2019, berkecepatan maksimal 80 kilometer per jam. Kecepatan ini melebihi kecepatan maksimal 60 kilometer per jam yang dipantau Stasiun Klimatologi Karangploso. 

Secara umum, wilayah Jawa Timur sedang berada pada masa peralihan atau pergantian iklim. Hal ini ditandai dengan peningkatan kecepatan angin timuran. “Peningkatan kecepatan angin yang terjadi di wilayah tersebut juga disebabkan adanya kebakaran hutan yang cukup luas di kawasan Gunung Arjuna,” tulis Aminudin. 

Logikanya, kebakaran hutan meningkatan suhu. Suhu yang meningkat secara drastis dan luas menurunkan tekanan udara sehingga kecepatan angin meningkat. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh daerah kejadian yang berupa dataran tinggi berbukit. Pusaran-pusaran angin dapat lebih mudah terbentuk di daerah tersebut. “Kondisi ini akan meluruh seiring dengan datangnya musim penghujan (diprakirakan bulan November),” ujar Aminudin. 

Kepala Observasi BMKG Stasiun Klimatologi Karangploso Anung Suprayitno menambahkan, instansinya memprediksi angin kencang berpotensi terjadi di Desa Sumber Brantas dan desa tetangga terdekat hingga lima hari ke depan. Kondisi ini berangsur mereda saat musim hujan tiba. 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

3 jam lalu

Suasana danau yang tampak mengering di kawasan Kupang, NTT saat diambil dari atas Pesawat, 2 September 2015. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat kekeringan di daerah ini meluas. TEMPO/Aditia Noviansyah
BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.


BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

11 jam lalu

Gelombang tinggi menghantam pemecah ombak di Dermaga Muara Baru, Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

BMKG mengingatkan dunia pelayaran, termasuk pengelola kapal nelayan dan kapal ferry, untuk memperhatikan peringatan dini gelombang 2,5 meter.


Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

15 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.


Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

16 jam lalu

BMKG melaporkan gempa tektonik mengguncang wilayah selatan Bali dan Nusa Tenggara Barat pada hari Rabu 08 Mei 2024 pukul 05.09.55 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.


Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

17 jam lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.


Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

18 jam lalu

Ilustrasi Siklon Tropis. Kredit: ANTARA Foto
Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

1 hari lalu

Kader PDI Perjuangan (PDIP) Krisdayanti menaiki delman saat melakukan pawai budaya menuju kantor KPU untuk menyerahkan daftar caleg di Jakarta, Kamis, 11 Mei 2023. PDI Perjuangan (PDIP) mendaftarkan 580 orang bakal calon anggota legislatif DPR RI dari 84 daerah pemilihan untuk mengikuti Pemilu 2024 mendatang. TEMPO/M Taufan Rengganis
Setelah Gagal Masuk Senayan, Krisdayanti Bersiap Maju Pilwakot Batu Berikut Perjalanan Politiknya

Karier politik Krisdayanti setelah gagal masuk Senayan kabar terakhir bersiap maju kandidat calon Wali Kota Batu dari PDIP.


BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.


Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Pengendara kendaraan bermotor berteduh menghindari terik matahari saat melintasi lampu merah Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa fenomena gelombang panas di sebagian wilayah Asia dalam sepekan terakhir tidak berkaitan dengan kondisi suhu panas yang terjadi di wilayah Indonesia. TEMPO/Subekti.
Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.


Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.