Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menristek Ungkap Penghambat Riset dan Inovasi di Indonesia

image-gnews
Menteri Riset dan Teknologo/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan bagaimana bentuk BRIN di Jakarta, Rabu, 13 November 2019. TEMPO/Khory
Menteri Riset dan Teknologo/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan bagaimana bentuk BRIN di Jakarta, Rabu, 13 November 2019. TEMPO/Khory
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan bagaimana pola kolaborasi riset dengan Lembaga Pemerintah Non-Kementerian (LPNK) atau lembaga lain agar penelitian yang dilakukan tidak tumpang tindih.

“Justru yang akan kita dorong adalah sinkronisasi, sehingga setiap pihak jelas apa yang harus menjadi fokus dan apa yang dikerjakan itu sudah jalan dengan prioritas riset nasional,” ujar Bambang di Gedung BPPT II, Jakarta Pusat, Selasa, 19 November 2019.

Beberapa hal yang menghambat riset dan inovasi di Indonesia adalah koordinasi antarlembaga yang kurang dan berdampak pada terhambatnya riset.

Dalam peraturan baru, Undang-Undang Sistem Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (UU Sisnas Iptek), disebutkan adanya lembaga Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pengkajian dan Penerapan atau Litbangjirap. Lembaga tersebut diharapkan bisa menjadi invensi dan inovasi yang bermanfaat bagi industri dan masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Justru ini tugas kami sebagai Ristek/BRIN untuk memastikan tidak ada lagi tumpang tindih riset baik antarkementerian dan lembaga atau LPNK maupun perguruan tinggi,” kata Bambang.

Menristekdikti periode sebelumnya, Mohamad Nasir, telah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo untuk menghadirkan BRIN yang bisa difungsikan sebagai pimpinan dari lembaga riset.

“Nantinya ini (BRIN) keputusan presiden. Dari badan ini nanti akan mengkoordinasi, mengsinkronisasi dan mengeksekusi semua lembaga riset dan yang ada di kementerian dan lainnya,” tutur Nasir 30 Juli 2019 lalu. "Semua inovasi harus link dengan industri, bukan lagi dengan supply side, tapi harus kita lihat dari demand side. Industri butuh apa, kita harus lakukan itu."

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

2 hari lalu

Inovasi ID FOOD berhasil meraih Five Star Gold pada Digital Technology & Innovation Awards 2024 kategori The Best ICT Business Strategy dan The Best Women Digital Leader of The Year. (ID FOOD)
Inovasi ID FOOD Raih Penghargaan Digital Technology Award 2024

Sejumlah inovasi ID FOOD mendapat apresiasi dari pelaku teknologi informasi di Tanah Air karena efektif mendukung aktivitas bisnis pangan.


Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

35 hari lalu

Peluncuran program INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia) fase ketiga, pada 21Maret 2024 di Jakarta. Ini merupakan kemitraan pendidikan antara Pemerintah Australia dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia di Jakarta
Kemendikbudristek dan Australia Kerja Sama Luncurkan Program INOVASI Fase Ketiga

Program INOVASI fase ketiga merupakan kemitraan bidang pendidikan antara kedua negara untuk meningkatkan pembelajaran dan keterampilan murid SD.


Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

39 hari lalu

Bamsoet Apresiasi Mesin Pemilah Sampah Karya Komib

Bamsoet apresiasi inovasi mesin pemilah sampah oleh komunitas Karya Pelajar Mengabdi Bangsa Indonesia


Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

40 hari lalu

Ilustrasi kesepian. Shutterstock
Riset Temukan Banyak Orang Kesepian di Tengah Keramaian

Keramaian dan banyak teman di sekitar ak lantas membuat orang bebas dari rasa sepi dan 40 persen orang mengaku tetap kesepian.


Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

40 hari lalu

Peneliti dan Wakil Direktur Asia Maritime Transparency Initiative CSIS Harrison Prtat. Sumber: istimewa
Ekosistem Laut di Laut Cina Selatan Memprihatinkan

Cukup banyak kerusakan yang telah terjadi di Laut Cina Selatan, di antaranya 4 ribu terumbu karang rusak.


Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

40 hari lalu

 acara press briefing bertajuk 'Deep Blue Scars Environmental Threats to the South China Sea' yang diselenggarakan oleh Indonesia Ocean Justice Initiative (IOJI) pada Jumat 15 Maret 2024, di Jakarta. Sumber: dokumen IOJI
Pembangunan di Laut Cina Selatan Merusak Ekosistem dan Terumbu Karang

Banyak pembahasan soal keamanan atau ancaman keamanan di Laut Cina Selatan, namun sedikit yang perhatian pada lingkungan laut


Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

41 hari lalu

Menkominfo Budi Arie Setiadi bertemu dengan Diaspora Indonesia yang berada di Barcelona, Spanyol, Selasa (27/02/2024). Pertemuan tersebut merupakan salah satu kegiatan dalam Lawatan Menkominfo di Spanyol. - (PeyHS)
Kominfo dan Microsoft Indonesia Kerja Sama untuk Tingkatkan Transformasi Digital

Kementerian Kominfo dan PT Microsoft Indonesia bekerja sama untuk transformasi digital.


Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

52 hari lalu

Inovasi Facocat, pasir kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif besutan tim mahasiswa ITS. Dok. Humas ITS
Mahasiswa ITS Ciptakan Inovasi Pasir Kotoran Kucing Ramah Lingkungan

Mahasiswa ITS mengembangkan Facocat, pasir kotoran kucing ramah lingkungan berbahan dasar fly ash dan arang aktif dari sabut kelapa.


Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

56 hari lalu

Alat pemantau kondisi air laut Arhea saat diuji di perairan sekitar Pulau Pramuka. (Dok.Tim Riset Unpad)
Sudah Dipakai di Fiji, Alat Pemantau Air Laut Buatan Unpad Raih Penghargaan Inovasi

Karya inovasi tim dosen Universitas Padjadjaran (Unpad), Jatinangor, itu telah dipakai di negara kepulauan Fiji.


Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

59 hari lalu

Peralatan Si-Cuhal yang merupakan platform yang menyediakan data curah hujan, suhu, dan kelembapan udara di suatu wilayah yang dikumpulkan dalam cloud server. Dok. Humas UI
Si-Cuhal, Inovasi Peneliti UI untuk Pantau Curah Hujan

Inovasi Si-Cuhal dari peneliti UI ini dibangun berlandaskan teknik pertanian presisi.